KOMPAS.com - Kuil Tianhou di Johor Selatan, Malaysia, meluncurkan patung tokoh terhormat berbasis AI dari laut China, yakni Dewi Mazu, pada Minggu (20/4/2025).
Peluncuran ini dibuat bertepatan dengan ulang tahun Dewi Mazu yang ke 1.065 tahun.
Dilansir dari Times of India, Senin (28/4/2025), Dewi Mazu yang memiliki nama asli Lin Mo, lahir pada tahun 960 di Pulau Meizhou, Fujian, China.
Tokoh kehormatan ini diyakini telah naik ke surga setelah menyelamatkan korban-korban kecelakaan kapal yang karam.
Mazu pun menjadi salah satu dewi yang dihormati kalangan masyarakat Tionghoa seluruh dunia, khususnya di Malaysia, Indonesia, dan SIngapura.
Lantas, bagaimana Dewi Mazu versi AI diproduksi?
Baca juga: Operasional AI Generatif Butuh Konsumsi Air Luar Biasa Banyak
Pembuatan proyek Dewi Mazu berbasis AI
Dilansir dari South China Morning Post, Senin (28/4/2025), proyek AI Mazu dikembangkan oleh perusahaan teknologi Malaysia, Aimazin, yang terkenal dengan layanan kloning AI-nya.
Di dalam proyek ini, Aimazin menggunakan pemrosesan bahasa alami untuk menciptakan komunikasi Mazu yang lancar dalam bahasa Mandarin dan bahasa yang lainnya.
Sistem ini telah dilatih menggunakan berbagai teks sejarah, cerita rakyat, dan ajaran agama.
Tujuannya,untuk menjaga keaslian karakter tokoh, serta agar sesuai dengan konteks budaya mengenai penghormatan terhadap Dewi Mazu.
Kuil pun meluncurkan proyek tersebut melalui sebuah video yang memperlihatkan para umat sedang berbicara dengan Dewi Mazu di dalam layar digital.
Di dalam layar tersebut, Dewi Mazu terlihat mengenakan busana tradisional Tiongkok.
Baca juga: Pakai AI Bisa Kurangi Kemampuan Berpikir, Studi Membuktikan
Interaksi umat dengan Dewi Mazu versi AI
Dilansir dari Hindustan Times, Senin (28/4/2025), AI Mazu yang ditempatkan di dalam lokasi kuil memungkinkan para pengunjung dapat berinteraksi dengannya.
Orang-orang dapat memohon berkah, mengajukan pertanyaan pribadi, hingga meminta penafsiran terhadap tongkat keberuntungan pada AI Mazu.
AI Mazu kemudian akan merespons dengan suara yang lembut dan penuh perhatian, serta menawarkan kenyamanan dan dukungan spiritual.
Dirinya juga akan memberikan bimbingan sebagaimana yang diharapkan umat penyembah dewa tradisional.
Dalam sebuah video demonstrasi, pendiri Aimazin, Shin Kong, memperagakan percakapan dengan AI Mazu.
Shin Kong pun menanyakan keberuntungan untuk mendapat kekayaan yang tidak terduga.
AI Mazu lantas menjawab dengan pembawaan tenang, "Anda akan lebih beruntung terkait kekayaan yang takterduga bila tinggal di rumah".
Selain itu, seorang pemengaruh (influencer) juga mencoba berkomunikasi dengan Sang Dewi AI.
Dirinya menanyakan mengenai insomnia yang dideritanya dan AI Mazu menjawab dengan keibuan, "Minumlah air hangat sebelum tidur, Anakku".
Baca juga: Cara Pakai Fitur AI Copilot Vision secara Gratis
Respons masyarakat terhadap AI Mazu
Masyarakat membanjiri kolom komentar video demonstrasi AI Mazu dengan ungkapan kekaguman, permohonan berkat, dan juga emoji berdoa.
Proyek ini dianggap telah memodernisasi pengalaman spiritual sambil menghormati tradisi sehingga memicu kegembiraan masyarakat luas.
Dengan memperkenalkan patung AI Mazu ke dalam praktik spiritual, Kuil Tianhou menemukan cara baru untuk tetap terhubung dengan para generasi muda.
Proyek AI Mazu ini pun menjadi momen penting bagi peribadatan tradisional di abad ke-21.
Melalui penggabungan antara sistem kepercayaan kuno dengan kecanggihan teknologi, Kuil Tianhou telah memberikan inspirasi bagi organisasi keagamaan dan budaya di seluruh dunia.
Proyek ini juga memberikan kesempatan untuk masyarakat luar negeri yang ingin berinteraksi dengan Dewi Mazu melalui platform daring, tanpa mengunjungi kuil secara langsung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.