KOMPAS.com - Asteroid bernama 4 Vesta bakal bisa terlihat di langit pada Jumat (2/5/2025).
Hal itu karena asteroid 4 Vesta berada di titik terdekatnya dengan Bumi, sehingga memberi kesempatan untuk disaksikan secara langsung dari permukaan Bumi.
Dikutip dari laman National Aeronautics and Space Administration (NASA), 4 Vesta berdiameter rata-rata 522,770 meter.
Lantas, apakah 4 Vesta bisa dilihat dari Indonesia?
Baca juga: Ilmuwan Ungkap Bentuk Tak Biasa dari Asteroid 2024 YR yang Berpotensi Tabrak Bulan pada 2032
Penjelasan BRIN
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin mengonfirmasi bahwa 4 Vesta bakal berada di titik terdekatnya dengan Bumi.
Dia juga mengungkapkan bahwa asteroid tersebut bisa disaksikan di Indonesia pada Jumat (2/5/2025).
“Visual bisa disaksikan di Indonesia sebelum sampai sesudah 2 Mei. Pada 2 Mei (4 Vesta terlihat) paling terang,” kata Thomas kepada Kompas.com, Rabu (30/4/2025).
Namun, dia menilai bahwa penampakan asteroid 4 Vesta akan terlihat seperti bintang jika dilihat dengan mata manusia telanjang alias tanpa bantuan alat.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Asal-usul Asteroid yang Memusnahkan Dinosaurus 66 Juta Tahun Lalu
Menurut Thomas, 4 Vesta akan terlihat di posisi ufuk timur, tampak setelah waktu malam ketika langit mulai gelap.
“Pada 2 Mei, posisi 4 Vesta berlawanan dengan posisi Matahari. Jadi menampakkan kondisi dengan cahaya yang paling terang,” ungkapnya.
Untuk melihat asteroid 4 Vesta secara lebih detail, Thomas menyarankan untuk menggunakan teleskop besar.
Sedangkan apabila hanya memakai teleskop kecil, maka hanya tampak seperti bintang terang seperti bintang lainnya.
Baca juga: Viral Video Cahaya di Langit Yogya, Benarkah Ada Meteor yang Jatuh?
Mengenal asteroid 4 Vesta
Masih merujuk laman NASA, asteroid 4 Vesta ditemukan oleh Heinrich Wilhelm Olbers. Asteroid ini ditemukan setelah Olbers menemukan asteroid 2 Pallas.
Sementara nama Vesta diberikan oleh matematikawan Jerman Carl Friedrich Gauss. Hak penamaan itu sendiri diberikan langsung oleh Olbers.
Gauss diketahui menghitung orbit asteroid tersebut. Adapun Vesta sendiri diambil dari nama dewi perapian dan rumah dalam mitologi Romawi.
4 Vesta adalah benda luar angkasa yang paling masif kedua di sabuk asteroid utama, mencakup hampir 9 persen dari total massa semua asteroid.
Hanya planet kerdil Ceres yang lebih masif di wilayah puing-puing berbatu antara Mars dan Jupiter.
Baca juga: Astronom Deteksi Kemungkinan Adanya Kehidupan di Planet yang Jauh
Asteroid raksasa itu hampir berbentuk bulat, sehingga nyaris diklasifikasikan sebagai planet kerdil seperti Ceres.
Tidak seperti kebanyakan asteroid lainnya, 4 Vesta memiliki karakteristik yang dikenal sebagai diferensiasi. Artinya, asteroid ini mempunyai lapisan terpisah seperti kerak, mantel, dan inti seperti Bumi.
4 Vesta merupakan salah satu asteroid yang terbentuk dalam 1 hingga 2 juta tahun sejak lahirnya tata surya.
Proses ini terjadi berkat adanya material radioaktif yang ada dalam benda-benda saat itu, yang memanaskan obyek-obyek ini hingga meleleh.
Akibatnya, material lebih padat tenggelam ke inti, sementara material yang lebih ringan mengapung ke permukaan.
Vesta diyakini telah kehilangan sekitar satu persen massanya kurang dari satu miliar tahun lalu dalam tabrakan besar yang menyebabkan terbentuknya kawah Rheasilvia.
Baca juga: Bumi Makin Panas, Ilmuwan Inggris Jajal Eksperimen Meredupkan Sinar Matahari
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.