Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Darah Tinggi Sering Tak Disadari, Kenali Risikonya Sejak Dini

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/SHINE NUCHA
Ilustrasi hipertensi. Tekanan darah tinggi bisa berlangsung diam-diam selama bertahun-tahun dan baru terdeteksi setelah muncul komplikasi serius.
|
Editor: Ria Apriani Kusumastuti

KOMPAS.com - Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.PD(K), menekankan bahwa hipertensi merupakan masalah kesehatan serius yang kerap luput dari perhatian karena berlangsung tanpa gejala yang jelas.

Saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (28/4/2025), ia mengingatkan bahwa penyakit ini bisa berkembang diam-diam dan memicu gangguan organ tubuh bila tidak ditangani sejak awal.

Hipertensi sering kali muncul akibat gaya hidup yang tidak sehat dan dapat diperburuk oleh pola makan yang tinggi garam dan lemak.

Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa tekanan darah tinggi tidak selalu menunjukkan tanda-tanda awal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh sebab itu, pengendalian hipertensi perlu dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemeriksaan rutin, konsumsi obat yang tepat, hingga perubahan pola makan harian.

Baca juga: Waspadai Hipertensi Meski Tanpa Gejala, Ini Tanda dan Jenis Pemeriksaannya

Hipertensi bisa tak terdeteksi bertahun-tahun

Banyak orang menganggap dirinya sehat hanya karena tidak merasakan keluhan apa pun.

Padahal, hipertensi dapat terjadi tanpa gejala selama bertahun-tahun. Inilah sebabnya penyakit ini dijuluki sebagai silent killer oleh para ahli.

“Pada tahap awal, tidak tampak gejala apa-apa. Jika sudah terjadi kerusakan organ, barulah tampak tanda yang spesifik,” ujar Andi.

Organ tubuh seperti jantung, ginjal, mata, dan otak bisa menjadi korban utama dari tekanan darah tinggi yang tidak terkendali.

Gejala baru muncul saat sudah terjadi kerusakan, seperti gangguan penglihatan, sesak napas, atau nyeri dada, tergantung organ yang terdampak.

Itulah mengapa pemeriksaan tekanan darah secara rutin sangat dianjurkan, terutama bagi orang dengan faktor risiko seperti usia lanjut, obesitas, stres kronis, atau riwayat keluarga hipertensi.

Baca juga: Waspadai Hipertensi, Penyakit “Silent Killer” yang Sering Tak Disadari

Pentingnya kepatuhan mengonsumsi obat hipertensi

Bagi pasien yang sudah didiagnosis menderita hipertensi, minum obat bukanlah pilihan, melainkan keharusan.

Banyak orang menunda atau menghentikan konsumsi obat karena merasa sehat, tanpa menyadari bahwa tekanan darah tinggi bisa naik kembali sewaktu-waktu.

Andi menjelaskan, “Mengonsumsi obat rutin, lebih bermanfaat ketimbang yang tidak mengonsumsi obat.”

Ini menjadi bukti bahwa kepatuhan dalam pengobatan memberi perlindungan nyata terhadap komplikasi jangka panjang.

Berikut alasan pentingnya obat antihipertensi dikonsumsi secara teratur:

  • Menstabilkan tekanan darah harian agar tetap dalam rentang aman sepanjang waktu
  • Mencegah krisis hipertensi karena tanpa pengobatan, tekanan darah bisa melonjak tiba-tiba dan membahayakan jiwa
  • Mengurangi beban kerja jantung dan pembuluh darah untuk mencegah gagal jantung atau stroke
  • Menjadi pelengkap gaya hidup sehat karena pada pasien yang menjaga pola makan ketat, obat tetap dibutuhkan untuk perlindungan maksimal

Sebagian kecil pasien yang benar-benar disiplin dengan pola hidup sehat bisa menggunakan obat dalam dosis minimal. Namun, itu pun harus di bawah pengawasan dokter.

Baca juga: Ginjal Sehat: Pentingnya Rutin Cek Fungsi Ginjal bagi Penderita Diabetes dan Hipertensi

Gizi dan makanan yang perlu diperhatikan

Apa yang kita konsumsi sehari-hari punya pengaruh besar terhadap tekanan darah.

Pola makan yang tidak sehat bukan hanya memperparah hipertensi, tapi juga bisa menjadi penyebab awalnya.

Karena itu, perubahan menu harian menjadi bagian dari terapi utama yang tidak boleh diabaikan.

Menurut Andi, diet memainkan peran penting. Ia menyebutkan bahwa pendekatan seperti diet DASH terbukti membantu menurunkan tekanan darah.

“Diet DASH adalah kontra-hipertensi,” ujarnya, sekaligus mengingatkan bahwa konsumsi garam, gula, dan lemak harus dibatasi secara ketat.

Berikut beberapa pedoman pola makan sehat bagi penderita hipertensi:

  • Batasi garam dapur dan produk tinggi sodium

Garam adalah musuh utama tekanan darah. Perhatikan kandungan garam dalam makanan kemasan, saus, dan camilan.

  • Kurangi makanan cepat saji dan makanan instan

Produk-produk ini sering kali tinggi natrium dan lemak trans yang berisiko meningkatkan tekanan darah.

  • Perbanyak makanan segar seperti sayur dan buah

Kandungan kalium dalam buah dan sayur membantu menyeimbangkan efek sodium dalam tubuh.

  • Hindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh

Minuman manis, kue, gorengan, dan daging olahan bisa memicu peradangan dan memperberat tekanan darah.

Dengan menerapkan pola makan yang benar, penderita hipertensi bisa membantu menurunkan tekanan darah secara alami. Namun, pola makan ini harus diterapkan secara konsisten dan tidak cukup hanya sesekali saja.

Hipertensi adalah penyakit yang serius namun kerap disepelekan karena sifatnya yang diam-diam.

Tanpa disadari, tekanan darah tinggi bisa menyebabkan kerusakan organ vital dan membahayakan nyawa. Karena itu, deteksi dini dan penanganan komprehensif menjadi langkah penting.

Mengonsumsi obat secara rutin, menjalani pemeriksaan tekanan darah tinggi secara berkala, serta memperbaiki pola makan adalah kunci dalam mengendalikan hipertensi.

Seperti disampaikan oleh dr. Andi, perubahan gaya hidup bisa memberikan dampak besar, namun tetap perlu ditopang oleh terapi medis yang tepat.

Masyarakat diimbau untuk tidak menunggu gejala muncul baru bertindak. Hipertensi bisa dikendalikan sejak awal jika kita waspada dan mau berkomitmen menjalani pola hidup sehat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi