KOMPAS.com - Psikopat adalah istilah untuk gangguan kepribadian antisosial, yaitu kondisi ketika seseorang secara terus-menerus berperilaku antisosial dan mengabaikan serta melanggar hak orang lain.
Dilansir dari laman Universitas Airlangga (Unair), psikopat adalah gangguan kepribadian yang membuat penderitanya merasakan kesenangan dengan menyiksa.
Psikopat juga sangat egosentris atau mementingkan dirinya sendiri selama ia bisa mencapai apa yang dirinya dan tidak berempati.
Seseorang bisa menjadi psikopat karena beberapa faktor, salah satunya kesalahan pola asuh.
Lalu, apa saja tanda psikopat dalam kehidupan sehari-hari?
Baca juga: Studi Baru: Ada Kaitan antara Hobi Bersolek dengan Gangguan Kepribadian Narsistik dan Psikopat
Tanda-tanda psikopat di kehidupan sehari-hari
Dilansir dari Very Well Health, tanda-tanda psikopat dapat muncul selama masa kanak-kanak dan bertambah parah seiring bertambahnya usia.
Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda psikopat yang muncul di kehidupan sehari-hari:
1. Kebutuhan akan stimulasiSeorang psikopat menyukai kegembiraan sehingga ia suka melakukan aksi secara terus-menerus dalam hidupnya dan sering ingin hidup di "jalur cepat".
Seringkali, kebutuhan psikopat akan rangsangan atau stimulasi membuatnya melanggar aturan.
Seseorang yang mengalami gangguan kepribadian tersebut dapat menikmati sensasi lolos dari sesuatu atau menyukai kenyataan bahwa ia bisa "tertangkap" kapan saja.
Akibatnya, psikopat seringkali kesulitan untuk tetap terlibat dalam tugas-tugas yang membosankan atau berulang dan tidak menoleransi rutinitas.
Baca juga: 8 Tanda Anak Psikopat yang Jarang Disadari, Orangtua Harus Tahu
2. Merasa memiliki harga diri yang berlebihanTanda lainnya yang menunjukkan seseorang psikopat adalah penderita gangguan kepribadian ini memiliki pandangan yang berlebihan terhadap dirinya sendiri.
Orang dengan gangguan psikopat menganggap dirinya penting dan berhak.
Psikopat juga kerap merasa dibenarkan untuk hidup sesuai aturannya sendiri dan berpikir bahwa hukum tidak berlaku bagi dirinya.
Baca juga: 4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?
3. Tidak punya rasa menyesal atau bersalahOrang yang mengalami psikopat tidak peduli bagaimana perilakunya memengaruhi orang lain.
Psikopat dapat melupakan sesuatu yang menyakiti seseorang atau bersikeras bahwa orang lain bereaksi berlebihan saat perasaannya terluka.
Kondisi tersebut membuat psikopat tidak merasa bersalah karena menyebabkan orang lain menderita.
Bahkan, psikopat seringkali merasionalisasi perilakunya dan menyalahkan orang lain.
Baca juga: Ahli Sebut Psikopat Wanita Kemungkinan Lebih Banyak Dibanding Perkiraan
4. Kurang berempatiPsikopat juga mengalami kesulitan memahami bagaimana orang lain merasa takut, sedih, atau cemas.
Baginya, hal tersebut tidak masuk akal dan sama sekali tidak peduli dengan orang yang mengalami kesusahan bahkan jika orang itu adalah teman dekat atau anggota keluarga.
Baca juga: 3 Psikopat Dunia yang Sejak Kecil Gemar Membunuh Hewan
5. BerbohongPsikopat berbohong supaya ia terlihat baik dan terhindar dari masalah.
Hal tersebut dilakukan orang dengan gangguan psikopat untuk menutupi kebohongan sebelumnya.
Karena alasan itulah, psikopat terkadang kesulitan menjaga ceritanya tetap konsisten karena lupa apa yang telah dikatakan.
Jika ditantang oleh siapapun, seorang psikopat akan mengubah ceritanya atau mengubah fakta agar sesuai dengan situasi.
Baca juga: Risiko Pemimpin Psikopat Berkuasa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.