Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jus bukan Cara yang Benar dalam Konsumsi Sayur dan Buah, Kenapa?

Baca di App
Lihat Foto
ilustrasi buah
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Banyak orang suka mengonsumsi sayur dan buah dengan berbagai alternatif, salah satunya adalah dibuat jus.

Jus buah dan sayuran dinilai menjadi cara yang praktis untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi, alih-alih langsung memakannya.

Selain itu, rasa pada jus buah dan sayuran dinilai lebih enak dan dapat menetralisir rasa. Sebagian orang beranggapan sayur memiliki rasa pahit dan hambar ketika dimakan langsung.

Muncul di media sosial pertanyaan mengenai konsumsi jus manakah yang lebih baik; disaring terlebih dahulu atau diminum bersama seratnya? Berikut kutipan dari media sosial X.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Gais kalo mau bikin jus begini tuh kalo abis diblender harus disaring dulu ya? katanya kalau langsung diminum nanti ampasnya memperberat kerja ginjal itu benarkah? Kalau itu semua benar, aku minta rekomendasi juicer dong gaiss. Makasih ya.” - @tany***fes

Postingan itu mendapat berbagai macam komentar dari warganet. Mayoritas mengatakan bahwa pernyataan tersebut adalah hoax sebab serat yang ada pada buah dan sayur justru bermanfaat bagi organ dalam tubuh.

KOMPAS.com menghubungi dokter dan ahli gizi masyarakat, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, untuk memberikan konfirmasi mengenai hal ini.

Berikut jawaban yang diberikan oleh Tan.

Baca juga: 9 Buah dan Sayuran yang Baik Untuk Kesehatan Ginjal, Apa Saja?

Jus bukan cara yang tepat dalam mengkonsumsi sayur dan buah

“Jus bukan cara yang tepat dalam mengonsumsi sayur dan buah,” jelas Tan ketika dihubungi oleh KOMPAS.com pada Rabu, (30/04/2025).

Alih-alih mengonsumsi jus buah dan sayuran, Tan menyarankan untuk mengonsumsi secara langsung buah dan sayuran tersebut. 

Ia kemudian mengutip postingan dari akun instagramnya, @drtanshotyen, Senin, (05/03/2021), Tan menjelaskan alasan mengapa tidak menganjurkan konsumsi buah dan sayur menjadi jus.

Menurut Tan, buah dan sayur memiliki kandungan serat yang berharga, terutama serat tidak larut yang berfungsi sebagai prebiotik.

Baca juga: 9 Buah Ini Baik Dimakan Saat Perut Kosong, Apa Saja?

Prebiotik dalam buah dan sayur akan menjadi ‘makanan’ bagi probiotik yang ada dalam usus besar.

Hubungan antara prebiotik dan probiotik penting dalam mengatur berat badan serta menjaga kekebalan tubuh.

Selain itu, serat juga berperan dalam mengatur metabolisme lemak dan penyerapan gula ke dalam darah sehingga konsumsi serat cukup mampu menurunkan risiko diabetes.

Selain serat, buah dan sayur juga mengandung polifenol, antioksidan, mineral, vitamin A dan C, serta senyawa kemopreventif yang dapat menangkal penuaan dini, kanker, dan penyakit degeneratif.

Namun, saat buah dan sayur itu dijadikan jus, sebagian besar serat akan hilang, terutama jika jus disaring.

Baca juga: 9 Buah dan Sayuran yang Baik Untuk Kesehatan Ginjal, Apa Saja?

Kesalahan umum dalam konsumsi sayur

Lebih lanjut, Tan juga mengungkapkan berbagai kesalahan umum dalam konsumsi sayur dan buah selain dengan dibuat jus.

1. Salad dengan dressing berkalori tinggi

Konsumsi salad sayur seringkali ditambahkan dengan dressing. Dressing merupakan tambahan bumbu atau saus yang dicampur ke dalam sayur.

“Sayurnya rendah kalori, tapi dressing-nya bisa ratusan kalori. Belum lagi, banyak yang berasal dari produk ultra-proses,” ungkapnya.

Tan menilai bahwa perbandingan antara nutrisi pada sayur dengan dressing seringkali tidak seimbang.

2. Nasi dan lalapan tak sebanding

Tan menjelaskan bahwa meski sayur lalapan sehat untuk dimakan, porsi sayurnya seringkali tak sebanding dengan nasi.

Dikutip dari Healthline, konsumsi nasi putih terlalu banyak dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik.

3. Menganggap sayur bisa ‘detoks instan’

Banyak orang berharap hasil instan pada tubuh dari konsumsi sayur, contohnya seperti anggapan kulit dapat glowing hanya dalam seminggu.

“Alam tidak bekerja seperti itu,” tegas Tan.

Baca juga: 4 Efek Samping Sayur Oyong bagi Kesehatan, Apa Saja?

4. Salah mengolah sayur

Sayuran yang dimasak terlalu matang dapat kehilangan antioksidan dan mineral.

Meski begitu, memasak sayur tetap perlu untuk sayur-sayur tertentu seperti daun singkong, brokoli, atau daun kelor. Hal ini disebabkan mereka memiliki kandungan fitat yang berlebih.

Kandungan fitat pada sayur-sayur tertentu dapat hilang dengan dimasak.

Sementara itu, sayur yang digunakan untuk lalapan biasanya tidak mengandung fitat berlebih.

5. Mengandalkan smoothies atau jus sebagai pengganti makan sayur

Menurut Tan, tren membuat sayur menjadi minuman praktis justru menjauhkan orang dari hakikat konsumsi yang alami.

“Makan buah dan sayur jadi seolah menjadi siksaan karena harus dibuat cairan tinggal tenggak,” katanya.

6. Kebutuhan akan mineral yang dilebih-lebihkan juga tidak berdampak baik.

Tubuh kita hanya akan menyerap gizi secukupnya. Sisanya akan dibuang lewat urine atau tinja sehingga konsumsi berlebihan tidak memberikan manfaat tambahan.

Tan juga menegaskan bahwa keenam poin di atas juga berlaku untuk buah. Baik buah ataupun sayuran sebaiknya dikonsumsi secara utuh.

Baca juga: Manfaat Sayur Oyong bagi Kesehatan, Bisa Cegah Penyakit Apa Saja?

Cara terbaik konsumsi buah dan sayur

Menurut Tan, tidak ada cara lain dalam mengonsumsi buah selain dengan memakannya langsung.

"Ya, (jika ada kulitnya) maka buah cukup dikupas kulitnya lalu langsung dimakan. Dapat juga dengan dipotong-potong (untuk buah berukuran besar," jelas Tan.

Hal itu juga berlaku bagi sayur. Konsumsi sayur cukup dengan cara dimasak atau dibuat lalapan.

Namun, bagi beberapa orang yang tak suka makan sayur, Tan menyarankan untuk memilih variasi sayur yang disuka saja.

"(Sayur) kan banyak variasinya. Sayur juga tidak selalu yang berdaun," jelas Tan.

"Ada timun, wortel, juga aneka labu," lanjutnya.

Dikutip dari KOMPAS.com, Selasa, (02/07/2024), berikut berbagai macam jenis sayuran yang ada di Indonesia.

  • Sayuran daun: kubis, kemangi, pokcoy, daun singkong, sawi, selada, dan kangkung.
  • Sayuran umbi: kentang, singkong, ketela, lobak, dan wortel.
  • Sayuran umbi lapis: bawang daun, bawang bombay, bawang merah, dan bawang putih.
  • Sayuran jamur: jamur kuping, jamur enoki, jamur tiram, jamur kancing, jamur shimeji, jamur shiitake dan jamur merang.

Bagi yang tidak suka makan sayur jenis tertentu, variasi sayuran di atas dapat menjadi pilihan lain untuk dikonsumsi dengan cara yang tepat dan mendapat gizi serta nutrisi yang optimal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi