KOMPAS.com - BMKG mengungkapkan sejumlah wilayah Indonesia masih berpotensi hujan lebat dan angin kencang hingga Kamis (8/4/2025), meski telah memasuki awal musim kemarau.
Memasuki 8 Mei 2025, sekitar 21 persen Zona Musim (ZOM) di wilayah Indonesia diperkirakan memasuki awal musim kemarau.
Wilayah tersebut seperti sebagian Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua Selatan bagian selatan.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi hujan semakin berkurang. Sejalan dengan hal ini, sejumlah masyarakat mulai mengeluhkan bahwa cuaca panas turut melanda sejumlah daerah,” ungkap BMKG dikutip dari Instagram resminya.
Baca juga: BMKG Peringatan Dini Banjir Rob hingga 7 Mei 2025, Wilayah Mana Saja?
Penyebab hujan di awal musim kemarau
Pengamatan suhu udara maksimum di wilayah Indonesia saat ini secara umum masih berada di bawah 35,5 derajat Celcius.
Namun, kelembapan udara yang masih relatif tinggi dan kecepatan angin yang cukup rendah membuat suhu udara terasa lebih tinggi dari yang tercatat.
Meskipun cuaca cenderung panas di sejumlah wilayah, masih ada sejumlah faktor yang mendukung pembentukan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.
Selama sepekan ke depan, pola angin di wilayah Indonesia masih menunjukkan periode peralihan.
Hal itu ketika massa udara dari Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan bertemu di sekitar wilayah Indonesia dan membentuk sejumlah sistem tekanan rendah.
Sistem tekanan rendah itu seperti Bibit Siklon Tropis 99W, serta sirkulasi siklonik yang ada di Laut China Selatan dan Perairan selatan Jawa-Bali.
Baca juga: Kenali Beda Tanda Hujan Deras Berdurasi Singkat dan Gerimis yang Berlangsung Lama
“Pada periode ini, Bibit Siklon Tropis 99W terpantau di Laut Filipina, sebelah utara Papua Barat Daya,” terang BMKG.
Bibit siklon tropis itu memiliki kecepatan angin maksimum 15 knots, tekanan di pusat bibit siklon 1008 hPa, dan pergerakan ke arah barat barat laut.
Meskipun demikian, potensi bibit ini menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan masih berada dalam kategori rendah.
Selain itu, gelombang Kelvin, Rossby Ekuator, dan Low Frequency masih diperkirakan aktif di sebagian Sumatra, Kalimantan bagian utara, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Selatan.
“Sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut,” jelas BMKG.
Dengan kelembapan udara yang masih tinggi dan didukung dengan labilitas atmosfer sedang hingga kuat di sejumlah lokasi, potensi hujan masih ada di sebagian wilayah Indonesia.
Baca juga: Mengapa Awan Mendung Bisa Terlihat Terang Saat Malam?
Wilayah berpotensi hujan lebat dan angin kencang
Berikut ini wilayah Indonesia yang berpotensi hujan lebat dan angin kencang pada 2-8 Mei 2025:
Periode 2-4 Mei 2025- Hujan lebat:
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara.
- Angin kencang:
- Nusa Tenggara Timur
- Maluku.
- Angin kencang:
- Jawa Barat
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Maluku.
Baca juga: Kapan Puncak Musim Kemarau 2025? Ini Jadwal dan Wilayahnya Menurut BMKG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.