Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilakukan Tertutup, Apa Saja yang Dimakan oleh Para Calon Paus Saat Konklaf?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/GABRIEL BOUYS
Para kardinal saat menghadiri misa di Basilika Santo Petrus sebelum melakukan konklaf pada 12 Maret 2013. Setelah Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025), akan diadakan konklaf lagi untuk memilih paus baru.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Pemilihan Paus baru dalam konklaf akan segera dilaksanakan di Vatikan, Roma, sepeninggal kematian Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025).

Dikutip dari KOMPAS.com, Selasa (29/4/2025), konklaf adalah pemilihan Paus baru untuk menggantikan posisi Paus yang telah wafat atau mengundurkan diri.

Pelaksanaan konklaf dijadwalkan pada Rabu (7/5/2025) di Kapel Sistina dan diikuti oleh ratusan kardinal dari semua negara yang dipilih dengan syarat usia di bawah 80 tahun.

Dikutip dari BBC, Kamis (1/5/2025), selama lebih dari 750 tahun tradisi konklaf, terdapat aturan ketat bagi para kardinal untuk tidak melakukan komunikasi atau kontak dengan dunia luar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama konklaf, para kardinal akan terisolasi dari dunia luar dalam kurun waktu yang tidak ditentukan. Proses memilih, tidur, dan makan dilakukan dalam pengawasan yang ketat.

Namun, dengan adanya makanan yang masuk dan keluar area konklaf, bagaimana kerahasiaan konklaf dapat tetap terjaga? Serta, menu apa saja yang dihidangkan untuk para kardinal?

Simak penjelasan berikut.

Baca juga: Sebelum Wafat Paus Fransiskus Berikan Seluruh Isi Rekeningnya ke Penjara, Donasi Rp 3,7 Miliar

Sejarah budaya makan di konklaf

Dikutip dari berbagai sumber, pada tahun 1274, Paus Gregorius X pernah menerapkan aturan ketat demi menjaga kerahasiaan konklaf.

Aturan tersebut yakni membatasi pemberian makan pada kardinal yang mengikuti konklaf jika pemilihan Paus tidak segera menghasilkan keputusan.

"Penduduk lokal bahkan ikut mengancam akan membatasi makanan para kardinal agar keputusan bisa lebih cepat ditentukan," ujar ahli hukum kanon Italia, Henricus de Segusio.

Aturan tersebut berupa pemberian satu kali makan selama sehari jika tidak ada hasil setelah tiga hari sejak dimulainya konklaf. Kemudian, setelah delapan hari, para kardinal hanya akan diberi roti dan air.

Pada pertengahan 1300-an, Paus Klemens VI melonggarkan aturan ini dengan memperbolehkan makan tiga kali sehari.

Menu makanan yang dihidangkan saat itu berupa sup, hidangan utama seperti ikan, daging, atau telur, serta makanan penutup seperti keju atau buah.

Baca juga: Hidup Sederhana, Kekayaan Bersih Paus Fransiskus Saat Wafat Setara Rp 2,2 Juta

Pada masa Renaisans, Bartolomeo Scappi, koki Paus Pius IV dan V, mengungkapkan rahasia prosedur makan konklaf dalam bukunya yang berjudul "Opera Dell’Arte del Cucinar" yang terbit pada tahun 1570.

Ia menjelaskan bahwa seluruh makanan akan diperiksa ketat oleh penjaga sebelum dikirim ke kardinal melalui alat bernama ruota.

Ruota merupakan alat yang berbentuk seperti roda di dinding yang memungkinkan penyerahan makanan tanpa kontak langsung dengan para kardinal.

Bahan makanan yang disajikan pada saat itu pun sangat dikontrol.

"Tidak boleh ada pai tertutup, ayam utuh, atau wadah yang berwarna gelap. Anggur dan air harus disajikan dalam gelas bening. Serbet kain harus dibuka dan diperiksa dengan cermat," jelas Scappi dalam buku yang ditulisnya.

Aturan ini bukan hanya demi isolasi total para kardinal, melainkan juga untuk menghindari risiko adanya racun.

Scappi juga membagikan menu-menu yang ia buat pada prosesi konklaf. Menu itu berupa salad, buah, daging asap, anggur, dan air segar.

"Melayani konklaf pada zaman Renaisans bukanlah pengalaman buruk, selama tidak keberatan dengan pengawasan yang konstan," ujar Scappi.

Baca juga: Mengenal Suster Genevieve, Sahabat Paus Fransiskus yang Hadir di Vatikan dengan Jaket dan Ransel

Menu makan para kardinal di konklaf tahun ini

Pelaksanaan konklaf usai meninggalnya Paus Fransiskus dilaksanakan pada Rabu (7/5/2025) di Kapel Sistina.

Dikutip dari BBC, para biarawati akan memasakkan hidangan untuk konklaf berupa minestrone (sup), spaghetti, arrosticini (sate domba), dan sayur rebus.

Surat kabar Italia Corriere della Sera yang terbit pada tahun 2013 juga menuliskan menu yang dihidangkan pada konklaf saat itu.

"Menu yang disajikan berupa sup, spaghetti, sate daging kecil, dan sayur rebus yang mirip dengan makanan yang disajikan di rumah sakit," tulis surat kabar Corriere della Sera.

Para biarawati bertugas di Domus Sanctae Marthae, tempat tinggal para kardinal yang berada di sebelah selatan Kapel Sistina.

Seluruh proses, dari memasak hingga memberikan makanan, dikontrol ketat oleh petugas untuk memastikan agar tidak ada informasi yang masuk atau keluar.

Namun, saat ini, kekhawatiran bahwa adanya pesan rahasia dalam makanan telah berganti seiring dengan perkembangan zaman, ancaman sesungguhnya ada pada komunikasi elektronik ilegal.

Vatikan pun mengupayakan "sapu bersih" lingkungan gereja dan sekitarnya dari alat-alat penyadap elektronik.

Baca juga: Biaya Upacara Pemakaman Paus Fransiskus Disebut Paling Murah dari Pendahulunya

Sementara itu, para kardinal bersiap dengan cara mereka sendiri, yakni berjalan-jalan di Roma, menikmati makanan favorit sebab bisa jadi itu adalah saat terakhir kali menyantap makanan sebelum terpilih menjadi Paus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi