KOMPAS.com - Hujan meteor Eta Aquarids merupakan fenomena astronomi yang akan menghiasi langit malam sepanjang bulan Mei 2025.
Untuk diketahui, sejumlah fenomena astronomi seperti hujan meteor hingga Flower Moon akan terjadi pada bulan ini.
Berdasarkan pantauan American Meteor Society, fenomena tahunan ini berlangsung sejak 15 April 2025 hingga 27 Mei 2025 mendatang.
Baca juga: Fenomena Langit Sepanjang Mei 2025, Ada Flower Moon dan Hujan Meteor
Menariknya, fenomena ini dapat diamati dari Bumi dengan mata telanjang. Sehingga, Anda tidak memerlukan teropong atau teleskop untuk mengamatinya.
Puncak dari hujan meteor Eta Aquarids sendiri akan terjadi pada tanggal 4-6 Mei 2025.
Disebutkan bahwa waktu terbaik menyaksikan hujan meteor ini adalah Senin (5/5/2025) dini hari.
Bisakah hujan meteor Eta Aquarids diamati dari langit Indonesia?
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin menjelaskan ternyata hujan meteor Eta Aquarids dapat terlihat di langit Indonesia.
Masyarakat Indonesia mulai bisa mengamati hujan meteor ini mulai pukul 01.30 WIB dini hari hingga fajar menyingsing.
"Bisa. Teramati di ufuk timur mulai pukul 01.30 dini hari sampai shubuh," kata Thomas kepada Kompas.com, Sabtu (3/5/2025).
Lebih lanjut, Thomas memaparkan syarat-syarat hujan meteor ini bisa teramati.
Agar bisa menyaksikan hujan meteor Eta Aquarids dengan jelas, berikut syaratnya:
- Memilih lokasi yang jauh dari polusi cahaya, matikan lampu di sekitar pengamat
- Langit dalam keadaan cuaca cerah
- Medan pandang ke arah timur tidak terhalang pohon atau bangunan.
Baca juga: 6 Fenomena Astronomi yang Dapat Disaksikan di Bulan Mei 2025, Ada Hujan Meteor
Hujan meteor Eta Aquarids jadi fenomena tahunan
Sementara itu, hujan meteor Eta Aquarids merupakan fenomena tahunan ketika Bumi melintasi puing-puing bekas lintasan Komet Halley.
Sepanjang Mei 2025 ini, serpihan-serpihan yang ditinggalkan Komet Halley ini masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar hingga menjadikannya hujan meteor.
American Meteor Society memperkirakan ada sekitar 10-15 bintang jatuh setiap jam yang bisa diamati selama hujan meteor ini.
Namun ketika memasuki puncaknya, sekitar 50 bintang jatuh per jam bisa teramati dari Bumi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.