Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal, Ini Bahaya Obat Tramadol Tanpa Resep Dokter

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
Obat tramadol di Pasar Tanah Abang.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Obat tramadol terpantau dijajakan secara terang-terangan di daerah Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Diberitakan Kompas.com, Senin (5/5/2025), setidaknya terdapat 10 orang yang menawarkan obat tersebut kepada pengguna jalan yang melintas.

Mereka menawarkan obat-obatan tersebut dengan melambaikan tangan pada pengendara yang melambat ataupun pejalan kaki yang mendekat.

Para penjual memberikan harga Rp 35.000 untuk 1 papan atau 10 butir tramadol.

Diketahui, polisi sering kali mengadakan operasi untuk menghentikan penjualan obat tramadol. Namun, para penjual obat pereda nyeri itu selalu muncul lagi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa bahaya dari obat tramadol?

Baca juga: Penyalahgunaan Obat Tramadol dalam Aksi Tawuran, Obat Apa Itu dan Apa Efeknya?


Bahaya konsumsi tramadol tanpa resep dokter

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr apt Zullies Ikawati menjelaskan, tramadol merupakan salah satu narkotika (obat opioid) yang digunakan sebagai penghilang nyeri atau dikenal dengan istilah analgesik.

"Tramadol bekerja di sistem saraf pusat untuk mengubah cara tubuh merasakan dan merespons rasa sakit," kata Zullies saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/5/2025).

Dia melanjutkan, tramadol bisa menimbulkan efek kecanduan dan ketergantungan jika disalahgunakan.

"Salah satu alasan kenapa sering disalahgunakan adalah efek sampingnya yang bisa menyebabkan euforia atau rasa senang semu," ujarnya.

Zullies menerangkan, bentuk penyalahgunaan obat ini ada dua jenis, yaitu mengonsumsi dalam dosis berlebihan dan tanpa indikasi medis.

Padahal, penyalahgunaan tramadol dapat memberikan efek yang serius bagi tubuh.

"Secara fisik, pengguna bisa mengalami mual, muntah, pusing, kantuk berlebihan, sembelit, dan kejang," ujar Zullies.

"Tramadol juga memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga dapat menimbulkan halusinasi, kebingungan, dan bahkan kehilangan kesadaran," lanjutnya.

Baca juga: Ramai soal Obat Tramadol, Ini Bahayanya Digunakan Tanpa Resep Dokter

Selain itu, tramadol juga menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis bila dikonsumsi terus menerus.

"Pengguna (menjadi) merasa harus terus menambah dosis untuk mendapatkan efek yang sama," jelas dia.

Zullies menambahkan, dalam kasus yang parah, overdosis tramadol dapat menyebabkan gangguan pernapasan hingga kematian.

Penghentian mendadak setelah penggunaan jangka panjang juga bisa memicu gejala putus obat, seperti gelisah, nyeri tubuh, dan gangguan tidur.

"Karena itu, tramadol harus digunakan dengan hati-hati dan hanya sesuai anjuran medis," tegas Zullies.

Dia pun mengingatkan bahwa tramadol merupakan obat legal yang bisa diperoleh dengan resep dokter.

BPOM saat ini menggolongkan tramadol sebagai obat keras tertentu yang diatur dalam distribusinya.

"Jika digunakan sesuai aturan, tramadol relatif aman dan efektif untuk meredakan nyeri yang sedang sampai berat," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi