KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan citra satelit Pulau Jawa yang tampak memerah atau "membara" pada awal Mei 2025.
Berdasarkan unggahan akun @zak****, Senin (5/5/2025), sebagian besar wilayah Jawa tampak berwarna merah sedikit muda hingga tua.
Contohnya, citra wilayah Pati, Solo, dan Semarang yang diliputi warna merah tua yang menandakan suhu berada di kisaran 30 derajat celsius atau lebih.
Sementara itu, wilayah Malang, Blitar, Jember, Probolinggo, dan Kediri di Jawa Timur tampak berwarna oranye-merah muda yang menunjukkan suhu berada di kisaran 27-30 derajat celsius.
Baca juga: Ramai soal Pulau Jawa Terasa Panas dan Pengap Tanpa Awan, Berikut Penjelasan BMKG
Wilayah lain, seperti Bekasi, Bogor, Indramayu, dan Jakarta, di wilayah Jawa bagian barat juga tampak merah tua ketimbang daerah di sisi selatan.
Citra Pulau Jawa yang terlihat memerah direspons beberapa warganet yang mengeluh bahwa cuaca memang terasa sangat panas dalam beberapa hari terakhir.
"tembok kamar sampe malam masih panas kayak ada tungku di sisi sebelah," cuit akun @mar***, Senin (5/5/2025).
"Buset buseettt puanassss bangeeeeet," timpal akun @cha***, Senin (5/5/2025).
Lalu, benarkah terjadi lonjakan suhu di Pulau Jawa sehingga citra menjadi merah?
Baca juga: 20 Wilayah Jawa Tengah dan DIY yang Alami Musim Kemarau Awal Mei 2025, Mana Saja?
Apakah terjadi lonjakan suhu di Pulau Jawa?
Deputi Bidang Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani mengatakan, citra yang beredar di X adalah suhu udara permukaan di wilayah Jawa.
Suhu udara permukaan di wilayah Jawa yang terlihat pada gambar tersebut berkisar antara 25-34 derajat celsius.
“Kondisi tersebut merupakan keadaan yang normal,” ujar Andri kepada Kompas.com, Selasa (6/5/2025).
Andri menjelaskan, memasuki Mei 2025, sekitar 21 persen Zona Musim (ZOM) di wilayah Indonesia diperkirakan memasuki awal musim kemarau.
Baca juga: Indonesia Diapit 2 Bibit Siklon Saat Musim Kemarau, Cuaca Ekstrem Meningkat?
Wilayah itu mencakup sebagian Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua Selatan bagian selatan.
Dengan citra Pulau Jawa yang memerah, hal ini menunjukkan bahwa potensi hujan semakin berkurang.
Sejalan dengan berkurangnya intensitas hujan, masyarakat mulai mengeluhkan bahwa cuaca panas turut melanda sejumlah daerah.
Meskipun pengamatan suhu udara maksimum di wilayah Indonesia secara umum masih berada di bawah 35,5 derajat celsius, kelembapan udara yang masih relatif tinggi dan kecepatan angin yang cukup rendah membuat suhu udara terasa lebih tinggi dari yang tercatat.
“Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Pulau Jawa, sedang mengalami fase transisi dari musim hujan ke musim kemarau,” kata Andri.
Baca juga: Kenapa Bibit Siklon Tropis Terus Bermunculan Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG
“Pada periode ini cuaca cenderung lebih cerah terutama pada pagi hingga siang hari sehingga radiasi matahari mencapai permukaan secara lebih optimal dan meningkatkan suhu udara secara signifikan,” tambahnya.
Andri menuturkan, posisi semu Matahari yang tengah berada di sekitar 11,2 derajat lintang utara turut memperkuat pemanasan.
Sebabnya, wilayah Indonesia terletak di sekitar ekuator sehingga menerima penyinaran hampir tegak lurus.
Hal tersebut membuat suhu terasa lebih panas, khususnya di wilayah yang permukaannya kering dan minim angin.
Baca juga: 20 Wilayah di Indonesia Alami Suhu Tertinggi Saat Kemarau 2025, Mana Saja?
Wilayah dengan suhu tertinggi per 6 Mei 2025
Lebih lanjut, Andri mengatakan, BMKG menemukan beberapa wilayah yang mengalami suhu tertinggi.
Hal tersebut didasarkan pada monitoring BMKG mulai Senin (5/5/2025) pukul 07.00 WIB hingga Selasa (6/5/2025) pukul 07.00 WIB.
Suhu yang tercatat hingga kemarin dan hari ini berkisar 34-35,6 derajat celsius.
Berikut beberapa wilayah yang mengalami suhu tertinggi:
- Stasiun Meteorologi Iskandar (Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah): 35,6 derajat celsius
- Stasiun Meteorologi Radin Inten II (Lampung): 34,8 derajat celsius
- Stasiun Meteorologi Perak I (Surabaya, Jawa Timur): 34,6 derajat celsius
- Stasiun Meteorologi H. As. Hanandjoeddin (Tanjungpandan, Belitung): 34,5 derajat celsius
- Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Kaharuddin (Sumbawa, Nusa Tenggara Barat): 34,3 derajat celsius.
Baca juga: Mei 2025 Sudah Musim Kemarau, Kenapa Indonesia Masih Hujan? Ini Kata BMKG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.