Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Mengeluh Cuaca Saat Pagi-Siang Panas tapi Malam Hujan, Ini Kata BMKG

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/Kireyonok_Yuliya
Ilustrasi hujan. Kenapa cuaca saat pagi-siang hari panas tapi malam hari justru hujan?
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Beberapa warganet di media sosial X mempertanyakan perubahan cuaca pada awal Mei yang bertepatan dengan periode musim kemarau 2025.

Sebabnya, cuaca dinilai terasa sangat panas pada pagi hingga siang hari, namun berubah menjadi hujan ketika malam hari.

Menurut akun @ary****, Senin (5/5/2025), wilayah Bandung, Jawa Barat sempat diguyur hujan besar pada sore hingga malam hari, padahal cuaca terasa panas ketika pagi dan siang hari.

Warganet lainnya melalui akun @xgr***, Selasa (6/5/2025) juga menuliskan, cuaca panas bisa terjadi setelah hujan besar turun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 20 Wilayah Jawa Tengah dan DIY yang Alami Musim Kemarau Awal Mei 2025, Mana Saja?

“pagi siang panas banget, sore mulai mendung, malem ujan. terus aja gitu," cuit akun @jag***, Senin (5/5/2025).

“cuaca bekasi ini pagi - siang panas, sore - malem ujan,” twit warganet lainya lewat akun @sass***, Senin (5/5/2025).

Lalu, apa yang menyebabkan cuaca berubah dari panas pada pagi-siang hari menjadi hujan ketika malam hari?

Baca juga: Warganet Mengeluh Suhu di Semarang Terasa Sangat Panas-Gerah, Ini Penjelasan BMKG

Penyebab pagi-siang hari panas tapi malam hujan

Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Andri Ramdhani mengatakan, perubahan cuaca dari panas menjadi hujan dapat terjadi ketika musim kemarau.

Hal tersebut disebabkan oleh proses pemanasan atau konveksi yang memicu pertumbuhan awan hujan.

“Secara umum hujan masih berpotensi terjadi saat sore hingga malam hingga hari yang bersifat lokal,” ujar Andri kepada Kompas.com, Selasa (6/5/2025).

“Berdasarkan analisis hujan pada dasarian I (tanggal 1-10) Mei 2025, potensi hujan dengan kategori tinggi masih terdeteksi di beberapa wilayah, yakni sebagian Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, sebagian kecil Sulawesi Selatan, dan sebagian kecil Papua,” tambahnya.

Baca juga: Indonesia Diapit 2 Bibit Siklon Saat Musim Kemarau, Cuaca Ekstrem Meningkat?

Lebih lanjut, Andri menerangkan, periode peralihan dari musim hujan menuju musim kemarau di Indonesia semakin menunjukkan karakteristik yang khas.

Fase tersebut ditandai dengan peningkatan frekuensi kondisi cuaca cerah, suhu udara yang relatif tinggi di beberapa daerah, dan kelembapan udara yang umumnya lebih kering dengan kisaran 63-77 persen.

Andri menambahkan, pembentukan awan konvektif saat musim kemarau berpotensi memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

“Wilayah Indonesia saat ini masih mengalami pengaruh dari pola transisi musim yang ditandai oleh kontras suhu udara antara pagi dan siang hari,” jelas Andri.

“Hujan yang terjadi umumnya bersifat tidak merata, berintensitas sedang hingga lebat, berdurasi singkat, dan berpotensi disertai kilat serta angin kencang,” tambahnya.

Baca juga: Mei 2025 Sudah Musim Kemarau, Kenapa Indonesia Masih Hujan? Ini Kata BMKG

Suhu bisa meningkat secara signifikan

Andri juga menjelaskan, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Pulau Jawa, sedang mengalami fase transisi dari musim hujan ke kemarau.

Selama periode tersebut, cuaca cenderung lebih cerah terutama pada pagi hingga siang hari sehingga radiasi Matahari mencapai permukaan secara lebih optimal dan meningkatkan suhu udara secara signifikan.

Posisi semu Matahari yang tengah berada di sekitar 11,2 derajat lintang utara turut memperkuat pemanasan.

Hal itu terjadi karena wilayah Indonesia yang terletak di sekitar ekuator menerima penyinaran hampir tegak lurus.

“Membuat suhu terasa lebih panas, khususnya di wilayah yang permukaannya kering dan minim angin,” jelas Andri.

Baca juga: 20 Wilayah di Indonesia Alami Suhu Tertinggi Saat Kemarau 2025, Mana Saja?

Prospek cuaca 7-12 Mei 2025

Merujuk laman resmi BMKG, beberapa wilayah berpotensi dilanda hujan lebat dan angin kencang pada Rabu (7/5/2025) hingga Senin (12/5/2025).

Berikut prospek cuaca dalam beberapa hari ke depan:

Rabu (7/5/2025) hingga Kamis (8/5/2025):

Cuaca di Indonesia umumnya cerah berawan hingga hujan ringan.

Perlu diwaspadai adanya cuaca ekstrem berupa:

  • Hujan lebat: Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
Periode Jumat (9/5/2025) hingga Senin (12/5/2025)

Cuaca di Indonesia umumnya cerah berawan hingga hujan ringan.

Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di:

  • Hujan lebat: Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Papua Tengah.
  • Angin kencang: Papua Selatan.

Baca juga: Kenapa Bibit Siklon Tropis Terus Bermunculan Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi