Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pemilihan Paus Baru dalam Konklaf Malah Dijadikan Taruhan Online...

Baca di App
Lihat Foto
thesistinechapel.org
Kapel Sistina. Lokasi pemilihan Paus baru.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Proses pemilihan Paus baru pengganti Paus Fransiskus resmi dimulai hari ini, Rabu (7/5/2025), 

Ada 133 kardinal berumur di bawah 80 tahun yang ambil bagian dalam pelaksanaan Konklaf di Vatikan.

Mereka akan melakukan pemungutan suara secara tertutup di Kapel Sistina, hingga terpilih satu nama yang akan menjadi pemimpin baru Gereja Katolik Roma.

Sejak wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April lalu, spekulasi soal siapa yang akan menjadi Paus berikutnya telah ramai diperbincangkan.

Spekulasi itu bahkan tak luput dijadikan sebagai taruhan daring atau online.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar prediksi online seperti Polymarket dan Kalshi diketahui telah mulai membuka taruhan tentang siapa yang akan menggantikan Paus Fransiskus hanya beberapa jam setelah kematiannya.

Dikutip dari NYPost, Selasa (6/5/2025), pasar taruhan online itu telah meraup total 17 juta dollar AS (sekitar Rp 281 miliar) dan masih terus bertambah hingga kini.

Baca juga: Konklaf Pemilihan Paus Baru Mulai Hari ini, 133 Kardinal Akan Pilih Paus Baru

3 pesaing utama menjadi Paus selanjutnya

Data Polymarket menunjukkan tiga pesaing utama untuk menjadi Paus selanjutnya, dengan peluang yang sedikit menyempit menjelang dimulainya konklaf.

Sekretaris Negara Kardinal Vatikan Pietro Parolin, muncul sebagai favorit Paus berikutnya. Parolin disebut memiliki peluang 15-8 untuk menjadi Paus, sedikit lebih baik daripada peluang 2 banding 1 (2-1).

Kardinal lain yang dianggap sebagai pesaing utama untuk menduduki posisi Paus adalah Luis Antonio Gokim Tagle dari Filipina.

Tagle ditempatkan sebagai calon kedua dalam taruhan Polymarket yang paling mungkin menjadi Paus berikutnya, dengan peluang 5-2.

Kardinal Peter Turkson dari Ghana telah muncul sebagai kandidat yang menempati posisi ketiga dalam peringkat taruhan Polymarket.

Peluang Turkson baru-baru ini melonjak menjadi sekitar 15 persen kemungkinan untuk menjadi paus, atau sekitar 11-2.

Kardinal Matteo Zuppi, Pierbattista Pizzaballa, dan Peter Erdo juga masuk ke dalam bursa taruhan Polymarket.

Baca juga: Sejarah Kapel Sistina yang Menjadi Lokasi Konklaf Pemilihan Paus Baru

Bukan hal baru

Taruhan mengenai siapa yang bakal menjadi Paus atau pemimpin Gereja Katolik nyatanya bukan hal baru.

Pada 2005, Kardinal Joseph Ratzinger menjadi favorit dalam taruhan untuk memenangkan kepausan dan akhirnya menjadi Paus Benediktus XVI.

Kemudian pada 2013, taruhan juga dilakukan untuk pemilihan Paus baru yang akhirnya dimenangkan oleh Kardinal Jorge Bergoglio dan menjadi Paus Fransiskus.

Namun, pada saat itu, Jorge Bergoglio bukan menjadi favorit dalam taruhan menjadi Paus.

Baca juga: 7 Tahapan Konklaf, Prosesi Pemilihan Paus Baru yang Digelar Gereja Katolik

Dipilih menjadi tim fantasi ala sepak bola

Di Italia sendiri, bertaruh pada pemilihan Paus dan semua acara keagamaan adalah tindakan yang dilarang.

Beberapa orang beralih ke gim daring yang dikenal sebagai Fantapapa atau Fantasy Pope.

Gim ini yang meniru tim kesebelasan sepak bola fantasi dan liga yang populer. Lebih dari 60.000 orang bermain, masing-masing memilih 11 kardinal seolah-olah untuk sebuah tim sepak bola.

Mereka memilih kardinal yang diyakini memiliki peluang terbaik untuk menjadi Paus berikutnya pengganti Fransiskus.

Dalam 11 kardinal yang tergabung menjadi sebuah tim fantasi sepak bola, mereka memilih salah satu pemain teratas untuk dijadikan kapten.

“Ini adalah permainan yang sangat menyenangkan untuk dimainkan bersama teman-teman dan tertawa,” kata seorang mahasiswa Italia, Federico La Rocca dilansir dari APNews, Sabtu (3/5/2025).

“Awalnya ayah saya mengirimkannya kepada saya secara ironis, tetapi sekarang ini akan menjadi konklaf, saya memutuskan untuk mencobanya,” imbuhnya.

Baca juga: Dilakukan Tertutup, Apa Saja yang Dimakan oleh Para Calon Paus Saat Konklaf?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi