KOMPAS.com - Penderita gagal ginjal mungkin akan kesulitan mencari olahraga yang tepat untuk menjaga kebugaran tubuhnya.
Hal ini karena gagal ginjal yang kronis menyulitkan pergerakan tubuh untuk beraktivitas.
Penderita juga mudah mengalami kelelahan, nyeri tulang dan sendi, kelemahan otot, dan kurang tidur sehingga sering enggan untuk berolahraga.
Fisioterapis dalam program ginjal di Rumah Sakit St. Paul, Susie Neufeld memberikan solusi bagi penderita gagal ginjal agar tetap berolahraga, yakni dengan berjalan kaki.
Dikutip dari The Daily Scan, jalan kaki Nordik menjadi olahraga ideal bagi penderita gagal ginjal.
Jalan kaki Nordik adalah jenis jalan kaki yang dilakukan secara teratur dengan menggunakan sepasang tongkat mirip pemain ski di Nordik.
Olahraga yang berasal dari Finlandia ini memadukan antara tongkat ski dan tongkat jalan menjadi perangkat yang dapat disesuaikan dengan tinggi penggunanya.
Selain itu, alat ini juga memiliki alas karet yang kuat untuk stabilitas.
"Saat Anda berjalan dengan tongkat, Anda menggunakan otot tubuh bagian atas secara lebih besar," jelas ahli gizi ginjal di St. Paul dan peneliti utama studi tersebut, Leonora Chao.
Baca juga: 5 Cara Jalan Kaki untuk Mencegah Penyakit Diabetes Tipe 2
Manfaat jalan kaki Nordik untuk penderita gagal ginjal
Lebih lanjut, Leonora Chao menerangkan, jalan kaki Nordik berpotensi membakar lebih banyak kalori tanpa merasa kelelahan.
Tongkat yang digunakan memungkinkan penderita gagal ginjal untuk menyesuaikan diri dengan ritme jalan kaki. Desain ergonomis dan alas yang kokoh juga memberikan keseimbangan yang lebih baik bagi orang dewasa yang lebih tua.
Banyak studi yang sudah menunjukkan bahwa jalan kaki Nordik lebih baik daripada jalan cepat tanpa tongkat.
Studi juga menunjukkan bahwa program latihan kelompok yang berafiliasi dengan rumah sakit untuk pasien ginjal berpotensi mengurangi rasa takut dan meningkatkan keinginan diri untuk berolahraga.
Salah satu program jalan kaki Nordik adalah Walk & Roll yang digagas pada 2016 untuk membantu pasien gagal ginjal bergerak di bawah pengawasan staf relawan.
Program itu diikuti oleh 30 pasien dengan penyakit ginjal yang berusia 45 sampai dengan 84 tahun. Mereka dimasukkan ke dalam kelompok intervensi atau kontrol dan dibekali Fitbit untuk merekam aktivitas.
Kelompok pertama ditawari 2 sesi jalan kaki Nordik yang diawasi per minggu, sedangkan kelompok kedua melanjutkan aktivitas mereka sendiri.
Hasilnya, pejalan kaki Nordik cenderung memperoleh hasil yang lebih baik. Mereka melaporkan kualitas hidup yang lebih baik dan menunjukkan peningkatan lebih besar dalam jarak yang ditempuh selama 6 menit.
Dikutip dari Davita, berikut ini manfaat lain dari jalan kaki:
- Meningkatkan sirkulasi darah
- Mengontrol tekanan darah
- Menghilangkan stres
- Peningkatan tingkat energi
- Menguatkan otot
- Mengelola berat badan
- Tidur nyenyak
- Meningkatkan ketajaman memori.
Baca juga: 4 Kesalahan Saat Jalan Kaki yang Sebabkan Berat Badan Sulit Turun, Apa Saja?
Berapa langkah jalan kaki untuk penderita gagal ginjal?
Dikutip dari Healio, pasien dewasa dengan penyakit gagal ginjal kronis yang berjalan kaki 7.000 sampai dengan 12.000 langkah per hari melaporkan kualitas hidup yang lebih sehat.Data ini mengacu pada temuan penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Nutrisi Ginjal.
"Studi terbaru telah menunjukkan, jalan kaki sebagai bentuk latihan harian pada pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis (CKD) dapat meningkatkan fungsi kardiopulmoner dan mengatur tekanan darah, glukosa darah dan kadar lipid pada pasien dengan CKD. Lebih jauh lagi, hal ini memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien CKD,” ungkap Jiachuan Xiong, MD, dari Departemen Nefrologi di Laboratorium Utama untuk Pencegahan dan Pengobatan CKD dari Chongqing Clinical Research Center of Kidney and Urology Diseases di Rumah Sakit Xinqiao di Army Medical University, China.
Dia mengatakan, tidak ada jalan kaki standar yang direkomendasikan untuk menyelidiki hubungan antara langkah jalan kaki dan kualitas hidup penderita gagal ginjal.
Namun, penelitian ini secara khusus mengamati 580 pasien penyakit ginjal kronis stadium 1 hingga 5 yang tidak menjalani dialisis selama periode 1 bulan.
Pasien mengukur langkah berjalan harian mereka menggunakan aplikasi seluler We Run dengan mengenakan ponsel mereka setidaknya selama 10 jam per hari.
Aplikasi tersebut menghitung rata-rata langkah berjalan harian, lalu mengkategorikan pasien ke dalam kelompok tingkat rendah, sedang, dan tinggi.
Hasilnya, mereka yang berjalan kaki 7.000 hingga 12.000 langkah per hari menunjukkan skor ringkasan komponen fisik dan ringkasan komponen mental tertinggi.
Sementara pasien dengan jumlah jalan kaki kurang dari 7.000 per hari mencatatkan kualitas kesehatan mental yang lebih rendah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.