KOMPAS.com - Kanker ovarium adalah jenis kanker yang menyerang indung telur, organ penting dalam sistem reproduksi perempuan.
Penyebab kanker ovarium mencakup faktor genetik, usia, riwayat keluarga, dan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok atau makan hidangan tinggi kolesterol.
Penyakit tersebut perlu diwaspadai karena kemunculannya seringkali tak terdeteksi.
Baca juga: 7 Tanda Awal Kanker Ginjal yang Jarang Disadari, Cegah Sebelum Terlambat
Kanker ovarium juga menimbulkan gejala yang samar dan mirip dengan gangguan pencernaan.
Di sisi lain, jenis kanker yang satu ini menyimpan bahaya lain karena dapat menyebar ke hati, paru-paru, atau bagian tubuh lainnya.
Keberadaan kanker ovarium dapat dideteksi melalui beberapa tanda yang dirasakan di perut.
Berikut daftarnya.
Baca juga: 5 Makanan Sehari-hari yang Memicu Kanker Prostat, Apa Saja?
1. Perut kembung
Perut kembung biasanya disebabkan oleh makanan dan minuman bergas, seperti kubis, brokoli, atau soda.
Namun, perut kembung juga bisa mengindikasikan penyakit lain, yaitu kanker ovarium.
Dilansir dari WebMD, penyebab perut kembung karena kanker ovarium adalah penumpukan cairan di dalam perut yang disebut asites.
Hal tersebut terjadi karena beberapa hal, yakni:
Kanker menyebar ke peritoneum:Jika kanker ovarium mencapai peritoneum, membran yang melapisi bagian dalam perut dan organ-organ di dalamnya, penyakit ini dapat menimbulkan iritasi.
Hal tersebut menyebabkan peritoneum menghasilkan lebih banyak cairan daripada biasanya.
Baca juga: 7 Buah Sehari-hari yang Ampuh Mencegah Kanker, Wajib Tahu
Kanker menyebar ke hati:Kanker ovarium dapat memengaruhi hati atau vena yang mengalirkan darah ke hati.
Jika terjadi, tekanan darah dalam vena porta yang mengalir melalui hati dapat meningkat.
Tekanan yang lebih tinggi dalam vena ini dapat menyebabkan cairan terkumpul di dalam perut.
Penyumbatan sistem limfatik:Jika kanker ovarium menyumbat sistem limfatik, cairan tidak akan mengalir dengan benar dan dapat terkumpul di dalam perut.
Sistem limfatik adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang mengalirkan cairan limfa kembali ke aliran darah.
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Paru-paru yang Sering Diabaikan, Cegah sejak Dini
2. Nyeri atau kram di panggul maupun perut
Kanker ovarium juga menyebabkan perempuan merasa tidak nyaman karena penyakit ini menimbulkan nyeri atau kram, baik di panggul atau perut.
Merujuk laman UT Health Texas Hope Cancer Center, gangguan tersebut terjadi karena pertumbuhan kanker di panggul.
Karena alasan itulah sebagian perempuan menganggap nyeri atau kram pada perut dan panggul akibat kanker ovarium tidak berbahaya.
Sebabnya, perasaan tidak nyaman mirip seperti menstruasi atau datang bulan.
Baca juga: 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Memicu Kanker Payudara, Hati-hati!
3. Merasa cepat kenyang
Kanker ovarium juga menimbulkan gejala lain berupa perasaan cepat kenyang saat makan.
Dilansir dari Very Well Health, gejala tersebut biasanya dialami oleh perempuan yang mengalami kanker ovarium stadium awal.
Sebagian dari mereka mengeluh lebih cepat kenyang daripada biasanya setelah menyantap makanan berukuran sedang.
Gejala satu ini biasanya diikuti dengan penurunan berat badan.
Baca juga: 5 Minuman Sehari-hari yang Ampuh Mencegah Kanker, Salah Satunya Kopi
4. Sembelit
Perempuan yang mengidap kanker ovarium juga akan merasakan tanda lain, yaitu konstipasi atau sembelit.
Sembelit artinya intensitas buang air besar berkurang, tinja menjadi keras, kering, atau sulit dikeluarkan.
Merujuk WebMD, sembelit disebabkan oleh sel kanker yang membesar lalu menyumbat usus dan menglaagi sistem pencernaan.
Gejala sembelit dialami oleh hampir 60 persen pengidap kanker ovarium.
Tanda tersebut dapat muncul saat kanker ovarium berada di stadium awal atau stadium lanjut.
Baca juga: 7 Makanan Sehari-hari yang Ampuh Mencegah Kanker, Berikut Rinciannya
5. Perubahan menstruasi
Pendarahan atau bercak di antara periode menstruasi setelah menopause adalah gejala kanker ovarium yang jarang terjadi.
Dilansir dari Healthline, keputihan yang tidak biasa terjadi juga menjadi tanda seseorang terkena kanker ovarium.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan ke NEJM Journal Watch pada 2022, 13 persen perempuan yang mengidap kanker ovarium mengaku, mengalami perdarahan di vagina.
Selain itu, The American Cancer Society juga menyatakan bahwa perubahan periode menstruasi dapat menandakan gejala kanker ovarium.
Perubahan dapat berupa tidak haid atau mengalami perdarahan yang lebih berat dari biasanya.
Baca juga: 5 Makanan Sehari-hari yang Bisa Memicu Kanker, Cegah mulai Sekarang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.