KOMPAS.com - Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengeluarkan beberapa kebijakan yang bertujuan meningkatkan penggunaan transportasi publik.
Seperti diketahui, Jakarta menjadi salah satu kota di Indonesia yang memiliki layanan transportasi umum lengkap.
Transportasi umum itu berupa Transjakarta, MRT, LRT hingga Transjabodetabek.
Lantas, apa saja kebijakan Pemprov Jakarta untuk mendongkrak penggunaan transportasi publik?
Baca juga: Bukan Rp 0, Naik MRT, LRT Jakarta, dan Transjakarta Bayar Rp 1, Ini Caranya
Wajibkan ASN naik transportasi umum setiap Rabu
Pramono Anung belum lama ini mengatakan, kebijakan ASN naik transportasi umum setiap Rabu meningkatkan jumlah penumpang TransJakarta secara signifikan.
Berdasarkan data dari Direktur Utama TransJakarta, jumlah penumpang harian meningkat dari rata-rata 1,2 hingga 1,25 juta menjadi 1,4 juta sejak peraturan tersebut diterapkan.
"Beliau (Dirut TransJakarta) menyampaikan rata-rata sebelumnya 1,2 sampai 1,25 juta penumpang, dan minggu lalu naik menjadi 1,4 juta. Dengan begitu, ada kenaikan 100 ribu lebih,” terang Pramono di Balai Kota, Rabu (7/5/2025).
Dia menyebutkan, kenaikan jumlah penumpang tersebut salah satunya disebabkan ASN Jakarta yang berjumlah sekitar 62.000, beserta keluarganya yang mendapatkan layanan transportasi umum gratis.
Baca juga: Beli BBM di Jakarta Kena Pajak, Apa Saja yang Perlu Diketahui Terkait Kebijakan Tersebut?
Pramono berharap agar kebijakan ini tidak hanya mendorong penggunaan transportasi publik, tetapi juga meningkatkan kebiasaan masyarakat sehingga nyaman menggunakan angkutan umum.
Selain itu, kebijakan tersebut juga merupakan upaya pengurangan kemacetan dan emisi karbon di Jakarta.
Menurutnya, angka kepatuhan ASN yang menggunakan transportasi umum sebanyak 96 persen.
Pramono mengatakan, hal ini salah satunya disebabkan oleh sejumlah kebijakan pendukung, seperti pelarangan parkir di sekitar Balai Kota dan tidak beroperasinya kendaraan dinas ASN dari depo-depo yang ada.
Baca juga: Pramono Pecat Amirul Wicaksono dari Jabatan Direktur IT Bank DKI, Apa Alasannya?
Transportasi umum gratis untuk 15 golongan
Pemprov Jakarta juga menggratiskan layanan transportasi umum untuk masyarakat luas dengan syarat tertentu.
Program transportasi gratis ini merupakan realisasi dari janji kampanye Pramono Anung, yaitu menggratiskan seluruh moda transportasi publik milik Pemprov DKI.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (7/5/2025), kebijakan ini menjadi bagian dari program 100 hari kerja pertama Pramono dan mendapat sambutan yang positif dari berbagai pihak.
"Secara khusus pada hari ini, tadi saya juga mencanangkan untuk 15 golongan, yang akan kita bebaskan," kata Pramono, saat ditemui di Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Daftar 15 golongan masyarakat yang dapat menikmati layanan publik gratis tersebut adalah sebagai berikut:
- Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta dan pensiunannya
- Tenaga kontrak yang bekerja di Pemprov DKI Jakarta
- Peserta didik penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP)
- Karyawan swasta tertentu atau pekerja bergaji Upah Minimum Provisinsi (UMP) melalui Bank DKI
- Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)
- Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
- Penduduk dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kepulauan Seribu
- Penerima Beras Keluarga Sejahtera (Raskin) di Jabodetabek
- Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)
- Veteran Republik Indonesia
- Penyandang disabilitas
- Lansia di atas 60 tahun
- Pengurus masjid (marbot)
- Pendidik dan tenaga kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
- Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
Baca juga: Pramono-Rano Akan Terapkan 4 Hari Kerja di Jakarta, Tiru Negara di Eropa?
Mereka yang masuk kategori itu dapat mengakses transportasi publik secara cuma-cuma menggunakan kartu layanan gratis, seperti TJ Card atau Jakcard Combo.
Hal ini diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 133 Tahun 2018 yang merupakan perubahan dari Pergub Nomor 160 Tahun 2016.
Untuk memperkuat layanan gratis ini, Pramono mengatakan telah memerintahan pembukaan lima trayek baru TransJabodetabek, menyusul keberhasilan trayek Alam Sutera-Blok M yang disebut sangat diminati masyarakat.
Pemprov Jakarta juga turut berkomitmen memperluas dan menyempurnakan integrasi antarmoda transportasi agar masyarakat bisa berpindah dari satu layanan ke layanan lain dengan efisien.
Program ini dinilai membantu masyarakat rentan dan berpenghasilan rendah, serta meningkatkan penggunaan angkutan publik sehingga kemacetan dan polisi Jakarta menjadi berkurang.
(Sumber: Kompas.com/Shinta Dwi Ayu | Editor: Larissa Huda, Mohamad Bintang Pamungkas)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.