VATIKAN, KOMPAS.com - Asap hitam kembali mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada hari kedua Konklaf, Kamis (8/5/2025).
Asap hitam tersebut menandakan bahwa belum ada paus baru yang terpilih untuk menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal pada 21 April lalu.
Ini adalah kali kedua asap hitam muncul dalam Konklaf 2025, setelah sebelumnya juga terlihat pada Rabu (7/5/2025).
Baca juga: Konklaf Hari Kedua: Asap Hitam Lagi, Belum Ada Paus Baru
Dikutip dari AFP, setelah muncul asap hitam, proses pemungutan suara berarti akan kembali dilakukan oleh para Kardinal untuk ketiga kalinya.
Ribuan umat Katolik yang memadati Lapangan Santo Petrus menyaksikan langsung keluarnya asap hitam dari cerobong Kapel Sistina kali ini, yang menjadi simbol belum tercapainya kesepakatan.
Sebagai informasi, apabila para Kardinal telah mencapai keputusan dan berhasil memilih Paus baru, maka cerobong Kapel Sistina akan mengeluarkan asap putih.
Dalam konklaf ini, sebanyak 133 Kardinal dari seluruh dunia berkumpul dan menjalani proses pemilihan secara tertutup.
Selama konklaf berlangsung, mereka tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan dunia luar, termasuk pemutusan jaringan telepon dan akses informasi.
Lalu, berapa lama biasanya proses pemilihan Paus baru berlangsung?
Baca juga: Momen Asap Hitam dari Kapel Sistina, Konklaf Belum Tentukan Paus Baru
Pemilihan Paus baru di masa lalu
Sebagai perbandingan, pada 2005, Paus Benediktus XVI terpilih dalam waktu dua hari melalui empat kali pemungutan suara.
Sementara itu, Konklaf pada 1978 yang memilih Paus Yohanes Paulus II berlangsung tiga hari dengan total delapan pemungutan suara.
Jika melihat sepuluh konklaf modern sejak awal abad ke-20, rata-rata proses pemilihan Paus memakan waktu tiga hari dengan tujuh kali pemungutan suara.
Dengan demikian, sebagaimana dilansir BBC, meskipun tidak ada waktu pasti, sejarah telah menunjukkan bahwa proses Konklaf pada umumnya tidak berlangsung lebih dari beberapa hari.
Baca juga: Pemilihan Paus Dimulai Hari Ini, Berikut Konklaf Tersingkat dan Terlama dalam Sejarah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.