KOMPAS.com - Kardinal asal Amerika Serikat (AS), Robert Francis Prevost resmi diumumkan sebagai Paus baru dan memilih nama Paus Leo XIV pada Kamis (8/5/2025).
Seorang teolog dan profesor emeritus studi agama di Universitas Dayton, Dennis Doyle mengatakan, nama yang dipilih akan menunjukkan semangat dan arah serta visi tertentu dari Paus yang baru.
Meskipun tidak ada aturan tertulis atau kriteria resmi untuk nama Paus, tetapi mereka memilih nama yang memiliki makna dalam tradisi Katolik, dikutip dari ABC News, Kamis.
Lantas, apa makna dari pemilihan nama "Leo XIV"?
Baca juga: Paus Leo XIV Terpilih, Apa yang Terjadi Sebelum dan Setelah Asap Putih Muncul?
Alasan Paus baru memilih nama "Leo XIV"
Nama "Leo" sebagai nama kepausan telah dipilih sebanyak 13 kali sebelumnya.
Adapun nama yang dipilih Prevost merujuk pada dua tokoh penting dalam sejarah Gereja Katolik, yaitu Paus Leo I (Leo Agung) dan Paus Leo XIII.
“Nama Leo mengingatkan kita pada Paus Leo Agung,” kata kontributor kepausan CBS News, Candida Moss.
Paus Leo Agung dikenal juga sebagai Paus Leo I yang masa kepausannya berlangsung dari tahun 440 hingga 461.
Dia terkenal karena bertemu dengan Attila the Hun dan mencegahnya menyerang Roma.
"Apa artinya ini bagi Paus baru kita? Yah, mungkin itu berarti bahwa dia juga akan melawan kekuatan politik yang menindas di dunia," kata Moss, dikutip dari CBS News, Kamis.
Selain itu, Leo I juga dikenal sebagai seorang intelektual dan pembaharu teologis yang hebat.
Dia menulis Leo's Tome, sebuah dokumen yang memengaruhi doktrin resmi yang mendefinisikan Yesus Kristus sebagai manusia sepenuhnya dan ilahi sepenuhnya.
“Paus baru kita memiliki gelar doktor dalam bidang hukum kanonik, jadi kita bisa berharap bahwa dia juga akan mengklarifikasi ajaran gereja tentang isu-isu sentral,” kata Moss.
Adapun Doyle juga menyinggung tentang Paus terakhir yang menggunakan nama Leo, yaitu Paus Leo XIII yang menjadi kepala Gereja Katolik antara 1878 dan 1903.
“Dia mungkin paling terkenal karena menulis Rerum Novarum,” kata Doyle.
Rerum Novarum diterjemahkan menjadi "Tentang Hal-hal Baru", tetapi arti bahasa Latinnya juga "Tentang Perubahan Revolusioner".
Rerum Novarum membahas hak-hak pekerja dan kapitalisme pada awal era industri dan dianggap sebagai ensiklik sosial Katolik pertama yang meletakkan dasar bagi pemikiran sosial Katolik modern.
Hal ini dapat mengindikasikan bahwa Paus Leo XIV tertarik untuk mempromosikan ajaran sosial Katolik di dunia saat ini.
“Mungkin ajaran sosial Katolik jika ditanggapi dengan serius, dapat menjadi sesuatu yang dapat membantu mengatasi polarisasi," kata Doyle.
Ketua studi agama di Universitas Manhattan, Natalia Imperatori-Lee mengatakan, nama Leo merupakan tanda komitmen yang mendalam terhadap isu-isu sosial.
Oleh karena itu, pilihan nama "Paus Leo XIV" juga menunjukkan kelanjutan dari sebagian besar pelayanan Paus Fransiskus.
Baca juga: Pemikiran dan Isu Utama yang Dibawa Robert Prevost, Paus Terpilih Pertama dari Amerika Serikat
Nama-nama kepausan yang paling umum
Berikut beberapa nama yang paling banyak digunakan oleh para Paus:
- Yohanes: 23 kali
- Benediktus: 16 kali
- Gregorius 16 kali
- Klemens 14 kali
- Leo: 14 kali
- Innocent: 13 kali
- Pius: 12 kali
Nama Yohanes, yang paling populer, dapat merujuk ke Injil Yohanes yang merupakan salah satu “Injil yang paling disukai".
Nama itu juga dapat merujuk kepada St. Yohanes Pembaptis, nabi yang membaptis Yesus.
Sementara itu, ada beberapa nama dalam Alkitab yang belum pernah digunakan oleh seorang Paus, yaitu nama Yusuf, Yakobus, dan Andreas.
Menurut ahli, para Paus juga tidak pernah memilih nama Petrus untuk menghormati Santo Petrus, seorang murid Yesus yang diakui sebagai Paus pertama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.