KOMPAS.com - Seseorang bisa gemar mengonsumsi gula tambahan karena rasa manisnya memberikan kenikmatan instan dan meningkatkan suasana hati.
Gula merangsang pelepasan dopamin di otak, yaitu zat kimia yang berperan dalam sistem penghargaan dan kebahagiaan.
Hal ini membuat orang merasa senang setiap kali mengonsumsi makanan atau minuman manis, sehingga muncul keinginan untuk mengulanginya kembali.
Di balik rasanya yang manis, mengonsumsi gula tambahan dapat memberikan dampak serius bagi kesehatan, terutama jika dilakukan secara terus-menerus dan dalam takaran berlebihan.
Misalnya, bisa picu penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, serta gangguan metabolisme lainnya.
Mengenali tanda-tanda tubuh sudah kelebihan gula sangat penting, agar kita bisa segera mengambil langkah pencegahan.
Baca juga: Waspada, Ini Dampak Terlalu Banyak Konsumsi Gula Selain Diabetes
Lalu, apa saja tanda tubuh sudah terlalu banyak konsumsi gula?
Tanda tubuh kebanyakan konsumsi gula
Berdasarkan situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemerintah menyarankan batas konsumsi gula harian sebanyak 50 gram/orang/hari atau 4 sendok makan gula tambahan.
Dari aturan itu, kita bisa membatasi konsumsi gula dan sebaiknya tidak melebihi batas tersebut.
Jika melebihi batas anjuran itu dan menjadi kebiasaan, maka tubuh akan merespons bahwa kita sudah terlalu banyak makan gula tambahan.
Berikut tanda-tanda tubuh sudah kelebihan konsumsi gula:
1. Mudah laparDilansir dari Today, Kamis (8/5/2025), mengonsumsi terlalu banyak gula dapat membuat seseorang mudah lapar, meski baru saja selesai makan.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrition Res Praction (2013) oleh Fernanda RO Penaforte, makanan yang kaya lemak dan gula mampu meningkatkan sinyal lapar dan sinyal kenyang sekaligus.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literasi dari berbagai jurnal penelitian terkait pengaruh konsumsi makanan berlemak dan manis.
Hasilnya, makanan kaya lemak dan gula akan meningkatkan asupan makanan, yaitu aktivitas dan ekspresi sinyal yang membuat rasa lapar, sehingga memicu makan berlebih atau ketagihan.
Dilansir dari Everyday Health (14/8/2024), bila Anda merasa murung, mudah tersinggung, gelisah, atau mudah stres, bisa jadi itu tanda Anda sudah mengonsumsi gula terlalu banyak.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Medical Hypotheses (2020) oleh Daniel J. Reis, konsumsi gula tambahan berdampak terhadap risiko penyakit mental.
Bahkan, berpotensi meningkatkan kerentanan terhadap gangguan depresi mayor, terutama pada tingkat konsumsi yang tinggi.
Penelitian ini menggunakan metode literatur yang mendukung hipotesis dampak depresogenik dari gula tambahan pada makanan.
Hasilnya, asupan gula mendorong beberapa proses maladaptif yang mampu menyebabkan depresi.
3. Mudah lelahGula mudah diserap dan dicerna, jadi jika Anda merasa lelah, hal itu bisa jadi disebabkan oleh jumlah gula yang cukup tinggi dalam tubuh Anda.
"Gula merupakan sumber energi yang sangat cepat dicerna, jadi berapa pun banyaknya yang Anda makan, dalam 30 menit Anda akan merasa lapar lagi, kekurangan energi, atau mencari energi lagi (dengan makan)," ujar ahli nutrisi Keri Stoner-Davis di Texas.
Baca juga: Beberapa Hal yang Akan Terjadi pada Otak Saat Berhenti Konsumsi Gula
4. Muncul jerawat dan kerutan
"Tindakan mengontrol glikemik memainkan peran penting dalam kesehatan kulit dan jerawat," ucap Cording.
Terlalu banyak gula dapat membuat kulit Anda lebih rentan terhadap kerutan seiring bertambahnya usia.
Bila Anda mengonsumsi terlalu banyak gula, tubuh Anda dapat memproduksi apa yang dikenal sebagai produk akhir glikasi lanjutan, yang merupakan produk dari gula berlebih.
5. Tekanan darah naikPenelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman manis yang mengandung gula memiliki hubungan yang signifikan dengan tekanan darah tinggi dan kejadian hipertensi yang lebih tinggi.
Sebab, kadar glukosa yang tinggi dapat merusak lapisan pembuluh darah kita, sehingga lipid seperti kolesterol lebih mudah menempel pada dinding pembuluh darah.
"Ketika itu terjadi, pembuluh darah akan mengeras. Ketika pembuluh darah mengeras, tekanan darah akan naik," ucap seorang dokter di Cambridge, Massachusetts, William W. Li.
Baca juga: Pemerintah Bakal Terapkan Cukai Minuman Berpemanis, Pakar: Efektif Tekan Konsumsi Gula
6. Nyeri sendiCording menyampaikan, mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan peradangan sistemik, yang dapat menyebabkan nyeri sendi.
Meski demikian, ada beberapa kemungkinan penyebab nyeri sendi, tapi tidak ada salahnya memperbaiki pola makan dengan mengurangi makanan manis.
7. Sulit tidur
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan yang lebih tinggi tampaknya terkait dengan kualitas tidur yang buruk.
Sebagai informasi, siklus tidur dan kualitas tidur kita diatur oleh cahaya dan suhu ruangan, serta kontrol glikemik.
"Bagi seseorang yang secara kronis mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah berlebihan, hal itu benar-benar dapat mengacaukan siklus tidur dan kualitas tidur mereka," kata Cording.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Konsumsi Gula Berlebihan Berbahaya untuk Tubuh
8. Iritasi ususJika Anda mengalami sakit perut, kram, atau diare, Cording mengatakan, itu bisa jadi tanda kondisi iritan usus.
Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan mendasar seperti sindrom iritasi usus besar, penyakit Crohn, dan kolitis ulseratif, atau bagi mereka yang telah menjalani operasi perut, gula juga dapat memperburuk gejala gastrointestinal.
9. Susah konsentrasiMeskipun glukosa merupakan sumber bahan bakar utama otak, jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan hiperglikemia, atau kadar gula darah tinggi.
Menurut Cording, hal itu memiliki efek peradangan pada otak serta berdampak negatif pada fungsi kognitif dan suasana hati.
Fungsi kognitif yang dimaksud bisa terjadi masalah pada kejernihan mental, fokus, dan konsentrasi, serta ingatan.
10. Gigi berlubangStoner-Davis mengungkapkan, bakteri di mulut kita suka memakan gula yang tersisa pada gigi.
Jika sudah begitu, maka gigi Anda akan keropos dan berlubang.
Minum kopi dan teh tanpa gula, makan buah dan sayuran kaya serat, dan mengunyah permen karet tanpa gula, dapat membantu mencegah gigi berlubang dan meningkatkan kesehatan gigi.
Baca juga: 9 Dampak Buruk Konsumsi Gula Berlebih, Apa Saja?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.