KOMPAS.com - Gejala paling umum dari kanker payudara adalah munculnya benjolan baru di payudara atau ketiak yang tidak kunjung hilang.
Kanker payudara terjadi ketika sel-sel di payudara mulai tumbuh di luar kendali, kemudian membentuk tumor yang terasa seperti benjolan.
Kanker payudara menjadi salah satu kanker paling berbahaya di dunia dan termasuk yang paling umum diderita masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda awal risiko kanker payudara agar bisa mendapatkan penanganan sesegera mungkin.
Baca juga: 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Memicu Kanker Payudara, Hati-hati!
Gejala awal kanker payudara
DIkutip dari laman Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), berikut beberapa gejala awal kanker payudara selain adanya benjolan:
- Penebalan atau pembengkakan pada bagian payudara
- Iritasi atau timbulnya lesung pipit pada kulit payudara
- Kemerahan atau kulit bersisik di area puting susu atau payudara
- Puting tertarik ke dalam atau nyeri pada area puting
- Keluarnya cairan dari puting susu selain ASI, termasuk darah
- Ada perubahan pada ukuran atau bentuk payudara
- Rasa nyeri pada area mana pun di payudara.
Baca juga: 8 Tanda Awal Kanker Payudara yang Jarang Disadari, Kenali Sebelum Terlambat
Jika Anda mengalami satu atau beberapa gejala di atas, segera periksakan ke dokter untuk memastikan kondisi dan mendapatkan penanganan sejak dini.
Perlu dicatat juga bahwa, gejala-gejala tersebut dapat terjadi karena masalah kesehatan lain yang bukan kanker. Sehingga penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Tips mengurangi risiko kanker payudara
Meski tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker payudara, terutama pada kelompok orang yang berisiko tinggi, ada beberapa tips untuk membantu mengurangi risikonya.
Dilansir dari laman American Cancer Society, penelitian menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara, bahkan pada orang yang berisiko tinggi.
Baca juga: Siapa Saja Orang yang Berisiko Terkena Kanker Payudara? Berikut 11 Daftarnya
Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara:
- Batasi atau hindari konsumsi alkohol. Semakin banyak konsumsi alkohol, semakin besar risiko untuk terkena kanker payudara.
- Jika Anda merokok, berhentilah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa merokok tembakau meningkatkan risiko kanker payudara.
- Jaga berat badan Anda tetap ideal. Jika Anda perlu menurunkan berat badan, konsultasikan kepada dokter terkait program yang tepat.
- Bergerak aktif dan rutin berolahraga. Aktivitas fisik dapat membantu Anda menjaga berat badan yang sehat, yang juga membantu mencegah kanker payudara.
- Berikan ASI. Jika Anda memiliki bayi, pemberian ASI dapat berperan dalam membantu mencegah kanker payudara.
- Konsumsi makanan sehat. Mengonsumsi makanan sehat dapat menurunkan risiko terkena beberapa jenis kanker.
- Batasi terapi hormon setelah menopause. Menggunakan terapi hormon setelah menopause dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Silakan konsultasi ke dokter tentang pilihan nonhormonal untuk mengatasi gejala menopause.
Baca juga: Tren Kanker Payudara Melonjak, Apa Pemicu dan Bagaimana Mencegahnya?
Jika Anda memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara, misalnya karena memiliki riwayat keluarga, mutasi gen bawaan, atau pernah menderita prakanker, segera konsultasikan ke dokter.
Ada beberapa hal yang dapat Anda pertimbangkan untuk membantu menurunkan kemungkinan risiko terkena kanker payudara, atau membantu menemukannya lebih awal.
Itu termasuk konseling genetik dan pengujian risiko kanker payudara, konsumsi obat atau operasi pencegahan (profilaksis), hingga pengamatan ketat untuk mencari tanda-tanda awal kanker payudara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.