Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah dan Perayaan Waisak di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi Hari Raya Waisak 2025.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Hari Raya Waisak merupakan salah satu hari suci penting bagi umat Buddha di seluruh dunia.

Tahun ini, Waisak jatuh pada Senin (12/5/2025), dan ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia.

Penetapan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025, yang diumumkan pada 14 Oktober 2024.

Tak hanya di Indonesia, perayaan Waisak juga dikenal luas di berbagai negara dengan sebutan yang berbeda-beda.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di India, hari ini dikenal sebagai Visakah Puja atau Buddha Purnima.

Sementara di negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Sri Lanka, Waisak disebut Vesak, dan di Thailand dikenal sebagai Visakha Bucha.

Di balik kemeriahannya, Waisak memiliki makna spiritual yang dalam.

Lantas, bagaimana sejarah Hari Raya Waisak?

Baca juga: Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Sejarah Hari Raya Waisak

 Hari Raya Waisak merupakan perayaan suci umat Buddha untuk mengenang tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddharta Gautama, yang dikenal sebagai Trisuci Waisak.

Trisuci Waisak merupakan kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Siddharta Gautama.

Ketiga peristiwa tersebut diyakini terjadi pada hari yang sama, yakni saat bulan purnama di bulan Mei.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Trisuci Waisak.

Baca juga: Kapan Libur Hari Raya Waisak 2025?

1. Kelahiran Siddharta Gautama

Siddharta lahir pada 623 SM di Taman Lumbini dalam kondisi suci dan istimewa. Ramalan para pertapa menyebutkan bahwa ia akan menjadi pemimpin agung.

2. Pencerahan Agung

Pada usia 35 tahun, Siddharta mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya dan menjadi Buddha. Ia lalu menyebarkan ajaran Dharma selama 45 tahun.

3. Wafatnya Siddharta Gautama

Buddha Gautama wafat pada usia 80 tahun. Momen ini menjadi simbol pelepasan dari penderitaan dunia dan dikenang dengan penuh penghormatan oleh para pengikutnya.

Baca juga: Kapan Libur Hari Raya Waisak 2025?

Perayaan Waisak telah berlangsung sejak sebelum abad ke-19 dan awalnya dilakukan secara sederhana di lingkungan vihara.

Pada akhir abad ke-19, tradisi Waisak mulai mengalami transformasi karena pengaruh gerakan modernisasi yang dimulai di Sri Lanka dan kemudian menyebar ke kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara.

Upaya umat Buddha di Sri Lanka untuk menjadikan Waisak sebagai hari suci yang diakui secara resmi akhirnya membuahkan hasil pada tahun 1950.

Pada tahun itu, Konferensi pertama World Fellowship of Buddhists digelar di Sri Lanka dan menetapkan Waisak sebagai hari peringatan kelahiran Buddha, yang dirayakan setiap purnama pertama di bulan Mei menurut kalender India kuno.

Baca juga: Trisuci Waisak, 3 Peristiwa Penting dalam Sejarah Umat Buddha

Perayaan Waisak di Indonesia

Dikutip dari Kompas.com, perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia umumnya diperingati melalui festival lampion Waisak yang diadakan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Salah satu ciri khas dari festival ini adalah pelepasan ribuan lampion kertas ke langit sebagai simbol harapan dan doa.

Tradisi perayaan Waisak di Candi Borobudur ini telah berlangsung sejak tahun 1929.

Pada hari suci tersebut, umat Buddha biasanya mengunjungi vihara atau kuil setempat. Sebagian dari mereka menetap di sana sepanjang hari, terutama saat malam bulan purnama.

Baca juga: Arti dan Jawaban Ucapan Waisak Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Mereka juga melakukan berbagai aktivitas spiritual seperti berbuat kebajikan, melantunkan doa, bermeditasi, merenungi ajaran Buddha, membawa persembahan, serta berbagi makanan kepada sesama.

Prosesi perayaan tersebut biasa dilakukan dengan memakai pakaian putih sebagai lambang kesucian.

Tradisi bertukar kartu ucapan dengan keluarga dan teman juga menjadi bagian dari perayaan Waisak.

(Sumber: Kompas.com/Alicia Diahwahyuningtyas | Editor: Rizal Setyo Nugroho)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi