KOMPAS.com - Berbagai wilayah di Jawa Tengah (Jateng) akan memasuki musim kemarau pada dasarian II (tanggal 11-20) atau pertengahan Maret 2025.
Berdasarkan laporan Stasiun Klimatologi Jateng, Sabtu (10/5/2025), sebagian besar wilayah Jateng sebenarnya masih dilanda hujan.
Namun, Stasiun Klimatologi Jateng menemukan beberapa wilayah yang mengalami hari tanpa hujan kategori menengah atau selama 11-20 hari.
Hal tersebut terjadi di di Pantura tengah sampai timur dan beberapa titik di pesisir Kabupaten Purworejo.
Hari tanpa hujan juga terjadi dalam kategori pendek atau selama 6-10 hari di daerah pesisir dan beberapa titik di dataran tinggi di Cilacap, Banyumas, Purworejo, Boyolali, dan Grobogan.
Baca juga: Ramai soal Pulau Jawa Terasa Panas dan Pengap Tanpa Awan, Berikut Penjelasan BMKG
“Untuk 1-5 hari tanpa hujan (sangat pendek) menyebar di Jawa tengah kecuali di daerah pegunungan dan sekitar Kabupaten Klaten,” tulis Stasiun Klimatologi Jateng dalam keterangan resminya.
Stasiun Klimatologi Jateng juga menyebutkan, prediksi probabilistik curah hujan di Jateng pada dasarian II (tanggal 11-20) Mei 2025 secara umum lebih dari 70 persen pada kategori menengah (51-150 mm/dasarian).
Khusus wilayah Pantura timur, prediksi probabilistik curah hujan dasarian II berada pada kategori rendah atau kurang dari 50 mm/dasarian.
Lalu wilayah Jateng mana saja yang akan memasuki musim kemarau pada pertengahan Mei 2025?
Baca juga: BMKG Deteksi Bibit Siklon 93P Saat Musim Kemarau, Waspada Cuaca Esktrem
Wilayah Jateng yang masuk musim kemarau pertengahan Mei 2025
Analis Stasiun Klimatologi BMKG Jateng Zauyik mengatakan, sebagian wilayah Jateng secara umum masuk musim kemarau pada Mei 2025.
Namun, ada beberapa wilayah yang mengalami musim kemarau lebih dahulu, yakni Rembang, Pati, dan Blora.
Sementara wilayah yang diprediksi memasuki musim kemarau paling akhir adalah Jateng bagian tengah.
Baca juga: Kemarau Bikin Cuaca Panas-Minim Angin seperti Dipanggang, Ini Penjelasan BMKG
“Kondisi dinamika atmosfer musim kemarau ini adalah netral tidak terdampak aktivitas ENSO (El Nino dan La Nina),” ujar Zauyik kepada Kompas.com, Kamis (24/4/2025).
“Namun, prediksi suhu muka air laut selama musim kemarau ini di wilayah Indonesia, termasuk sekitar pulau Jawa, hangat otomatis nanti di musim kemarau ada potensi hujan pada awal, puncak, dan akhir musim kemarau,” tambahnya.
Lebih lanjut, Zauyik merinci wilayah Jateng yang akan memasuki musim kemarau pada pertengahan Mei 2025.
Baca juga: Suhu Indonesia Capai 37,2 Derajat Celsius Saat Kemarau 2025, Ini Penjelasan BMKG
Berikut daftarnya:
- Sebagian Cilacap
- Kebumen
- Sebagian Pekalongan
- Sebagian Batang
- Sebagian Temanggung
- Sebagian Kota Magelang
- Kabupaten Semarang
- Sebagian Kota Semarang
- Sebagian Kendal
- Salatiga
- Sebagian Boyolali
- Sebagian kecil Grobogan
- Sebagian kecil Karanganyar
- Sebagian kecil Wonogiri.
Baca juga: 20 Wilayah Jawa Tengah dan DIY yang Alami Musim Kemarau Awal Mei 2025, Mana Saja?
Imbauan BMKG
Terkait datangnya musim kemarau pada pertengahan Mei 2025, Zauyik memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat.
Pertama, masyarakat diminta melakukan antisipasi dampak kekeringan dengan selalu menyediakan air.
Pasokan air juga perlu ditampung di waduk, embung, maupun lokasi lainnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap risiko dehidrasi atau kekurangan cairan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla).
Baca juga: Mei 2025 Sudah Musim Kemarau, Kenapa Indonesia Masih Hujan? Ini Kata BMKG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.