KOMPAS.com - Seorang wanita bernama Lucinda Mullins (41) harus kehilangan dua lengan dan dua kakinya karena penyakit batu ginjal.
Hal ini terjadi ketika seorang wanita asal Kentucky, Amerika Serikat (AS) itu didiagnosis mengidap batu ginjal lebih dari setahun yang lalu.
Pada Oktober 2023, dokter mengangkat batu di ginjal kirinya, tetapi batu di ginjal kanannya dinilai tidak memerlukan tindakan operasi segera, seperti dikutip dari Washington Post (5/1/2024).
Setelah itu, dokter memberikan stent, sebuah tabung plastik kecil yang membantu pergerakan urine dari ginjal ke kandung kemih, yang bisa mempermudah proses mengeluarkan batu.
Setelah stent tersebut dikeluarkan beberapa hari kemudian, Mullins mengatakan bahwa dia merasa sakit. Ia mengalami muntah-muntah, demam, dan nyeri punggung.
Ia kemudian diantarkan oleh suaminya ke Rumah Sakit Ephraim McDowell Fort Logan di Stanford, AS.
Baca juga: Apakah Cuci Darah karena Gagal Ginjal Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Ketentuannya
Bagaimana batu ginjal bisa berujung amputasi?
Setelah tiba di rumah sakit, tekanan darah Mullins ternyata sangat rendah, dan hasil CT scan menunjukkan bahwa batu ginjalnya terinfeksi dan organ-organ tubuhnya mengalami kerusakan.
Dilaporkan ABC News (13/1/2024), dokter menemukan bahwa batu ginjalnya telah terinfeksi dan menyebabkan syok septik.
Syok septik adalah tahap sepsis yang paling berbahaya, yaitu ketika tubuh memiliki respons ekstrem terhadap infeksi.
Jika tidak ditangani dengan cepat, syok septik dapat menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, dan bahkan kematian, menurut National Institutes of Health.
Pada syok septik, tubuh memiliki tekanan darah yang sangat rendah. Mengenai faktor risikonya, termasuk infeksi atau prosedur pembedahan yang baru saja dilakukan Mullins.
Saat itu, dokter memberikan Mullins obat yang membuat semua darahnya mengalir ke organ-organ tubuh, dan membatasinya dari arteri yang tidak terlalu vital di kaki dan tangan.
Setelah lebih dari seminggu menjalani perawatan, dokter mengatakan kepada Mullins bahwa organ-organ utamanya dalam keadaan sehat.
Akan tetapi ada masalah lain, yaitu jaringan di kaki dan lengan telah mati dan sebagian anggota tubuhnya perlu diamputasi.
"Jika itu adalah pengorbanan yang harus saya lakukan untuk tetap hidup. Saya tidak masalah dengan hal itu," kata Mullins.
Keesokan harinya, Mullins menjalani operasi amputasi untuk kedua kakinya yang dimulai dari atas lutut.
Di sisi lain, dokter berupaya mempertahankan sebanyak mungkin bagian lengan dan mengamputasi di bawah sendi sikunya.
Beberapa bulan kemudian, Mullins mulai menjalani terapi fisik untuk mempersiapkan pembuatan kaki dan tangan palsu.
Baca juga: Bukankah Kunyit Bisa Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter
Presiden lembaga jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Ohio, Mehdi Shishehbor mengatakan, infeksi batu ginjal jarang menyebabkan amputasi.
Beberapa pasien diobati dan disembuhkan dari sepsis yang dapat disebabkan oleh banyak penyakit dan infeksi dengan antibiotik.
Namun, Shishehbor mengatakan bahwa amputasi adalah hasil yang lebih baik daripada yang dialami oleh banyak pasien sepsis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.