KOMPAS.com - Sebuah studi baru-baru ini menemukan, kanker prostat dapat dideteksi melalui tes urine sederhana pada tahap awal.
Kanker prostat merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia yang mengintai para pria.
Penyakit ini berasal dari kelenjar prostat yang terletak di antara kandung kemih dan penis.
Pada tahun-tahun sebelumnya, kanker prostat sulit dideteksi karena kurangnya biomarker yang mampu mengidentifikasi keberadaan tumor pada prostat.
Kini, penelitian baru menemukan bahwa kanker prostat diklaim bisa dideteksi dengan tes urine sederhana.
Baca juga: Gejala Kanker Prostat Stadium Awal hingga Akhir, Apa Saja?
Pakai bantuan AI untuk mengidentifikasi kanker
Temuan itu dipublikasikan dalam jurnal Cancer Res (2025) dengan melibatkan sejumlah ilmuwan dari berbagai negara, seperti di Karolinska Institutet (Swedia), Imperial College London (Inggris), Rumah Sakit Xiyuan dan China Academy of Chinese Medical Sciences, Beijing (China).
Dalam penelitian ini, para ilmuwan menggunakan metode analisis ekstensif aktivitas gen dan didukung oleh bantuan kecerdasan buatan (AI) terhadap sel kanker dari 2.000 pasien.
Para peneliti menganalisis aktivitas mRNA dari semua gen dalam ribuan sel individu di tumor prostat, serta posisi dan tingkat keparahan setiap sel kanker.
Hasilnya digunakan untuk membangun model digital kanker prostat.
Model ini kemudian dianalisis menggunakan AI untuk menemukan protein yang bisa menjadi biomarker.
Baca juga: 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Memicu Kanker Prostat, Wajib Tahu
Biomarker tersebut diuji dalam darah, jaringan prostat, dan urine dari hampir 2.000 pasien.
Hasilnya, para peneliti menemukan biomarker dalam urine yang mampu mendeteksi keberadaan dan tingkat keparahan kanker prostat dengan akurasi tinggi.
Akurasi ini bahkan melebihi biomarker PSA yang saat ini digunakan secara klinis melalui darah.
"Ada banyak keuntungan dalam mengukur biomarker dalam urine," ujar peneliti utama, Mikael Benson dari Departemen Ilmu Klinis, Intervensi, dan Teknologi, Karolinska Institutet, dikutip dari laman resminya.
"Ini noninvasif dan tidak menimbulkan rasa sakit serta berpotensi dapat dilakukan di rumah. Sampel kemudian dapat dianalisis menggunakan metode rutin di laboratorium klinis," lanjut dia.
Baca juga: Tanda-tanda Seseorang Menderita Kanker Prostat, Bisa Dilihat dari Urine
Tes urine dinilai lebih unggul ketimbang tes PSA
Dilansir dari Medical News Today, Selasa (6/5/2025), seperangkat biomarker spesifik urine ini menunjukkan potensi kuat dalam mendeteksi keberadaan dan tingkat keparahan kanker prostat.
Ini adalah suatu kemajuan yang pesat, karena sebelumnya kanker prostat bisa dideteksi melalui tes antigen spesifik prostat (PSA).
Tes PSA adalah tes darah sederhana untuk memeriksa kadar protein yang disebut antigen spesifik prostat, yang diproduksi oleh kelenjar prostat.
Cara kerjanya, jika kadar PSA dalam darah tinggi, seseorang berpotensi besar menderita kanker prostat.
Namun, penyakit kanker prostat juga dapat dipicu oleh faktor lain seperti kelenjar prostat yang membesar atau meradang.
Baca juga: 5 Makanan Sehari-hari yang Memicu Kanker Prostat, Apa Saja?
Masih dibutuhkan uji klinis lebih lanjut
Meskipun temuan tes urine bisa mendeteksi kanker prostat, tetapi para peneliti masih menganggap hal ini masih memerlukan uji klinis berskala besar untuk validasi labih lanjut.
Selain itu, diperlukan juga diskusi untuk memasukkan biomarker baru dalam studi kanker prostat di seluruh Inggris guna mempercepat pengujian dan implementasi.
"Publikasi ini memberikan harapan untuk program skrining yang lebih efisien dalam beberapa tahun ke depan, yang pada akhirnya dapat membantu mencegah dan mengobati kanker prostat," ujar Martin Smelik, penulis utama dalam jurnal.
"Meskipun penelitian ini difokuskan secara khusus pada kanker prostat, kami yakin bahwa beberapa metode dapat digeneralisasikan ke kanker lain juga, yang ingin kami coba dalam penelitian kami di masa mendatang," imbuhnya.
Sementara itu, sejumlah peneliti dari bidang urologi dan onkologi dan penyakit dalam juga mendukung untuk keberlanjutan penelitian tersebut.
Baca juga: Pasien Kanker Prostat Diprediksi Akan Naik Dua Kali Lipat dalam 20 Tahun, Ini Alasannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.