Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Faktor Penyumbatan Darah Jantung yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi jantung. Penyebab penyumbatan jantung.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Penyumbatan darah jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke.

Penyumbatan darah di jantung umumnya disebabkan oleh aterosklerosis, kondisi ketika arteri mengalami pengerasan.

Arteri adalah pembuluh darah yang mengalir dari otak ke ujung kaki dan berguna untuk membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), proses terjadinya aterosklerosis merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor risiko.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munculnya aterosklerosis juga melibatkan proses inflamasi yang dapat berlangsung puluhan tahun dan dapat di-highlight melalui serangan jantung.

Lalu, apa saja penyebab penyumbatan darah di jantung?

Baca juga: Gejala Serangan Jantung Bisa Muncul Sebulan Sebelumnya, Ini 12 Tandanya

Penyebab penyumbatan darah di jantung

Endotel, sel otot polos, sel mononuklear, dan sel limfosit T memiliki fungsi dalam pembentukan dan progresi dari plak atheroma.

Secara garis besar, aterosklerosis terdiri dari tiga fase, yakni fatty streak, progresi plak, dan disrupsi plak.

Fatty streak berawal dari disfungsi endotel yang dipicu oleh stressor fisik dan kimia, di antaranya merokok, kolesterol tinggi, dan diabetes melitus.

Disfungsi endotel berpotensi merusak fungsi normal endotel dan memungkinkan kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) masuk ke ruang subendotel dan mengalami modifikasi secara oksidasi maupun glikasi.

Baca juga: 5 Tanda Serangan Jantung yang Tidak Lazim, Gejalanya Ringan dan Sering Diabaikan

LDL yang sudah dimodifikasi akan terlibat dalam proses inflamasi, seperti perlekatan sel darah putih dan pelepasan sitokin pro-inflamasi.

Setelah itu, sel darah putih akan menyerap LDL termodifikasi dan membentuk foam cell.

Progresi plak berlanjut dengan masuknya sel otot polos dari tunica media ke ruang subendotel, berproliferasi, dan menghasilkan matriks ekstraseluler di ruang subendotel.

Fase terakhir adalah disrupsi plak akibat gangguan pada stabilitas plak.

Stabilitas plak ditentukan oleh keseimbangan antara produksi matriks ekstraseluler yang melahirkan fibrous cap dari plak dan degradasinya oleh enzim proteolitik atau matrix metalloproteinase.

Pecahnya plak berpotensi memicu trombosis atau penggumpalan darah pada plak.

Kondisi tersebut juga bisa menyebabkan serangan jantung bila terjadi pada pembuluh darah koroner atau stroke jika muncul pada pembuluh darah otak.

Baca juga: Tanda-tanda Penyumbatan Darah di Jantung yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Dilansir dari Cleveland Clinic, aterosklerosis yang bisa memicu penyumbatan darah jantung disebabkan oleh:

  1. Kada kolesterol jahat yang terlalu tinggi
  2. Diabetes
  3. Merokok
  4. Tekanan darah tinggi
  5. Memiliki riwayat keluarga biologis dengan penyakit kardiovaskular dini (anggota keluarga laki-laki dekat yang didiagnosis menderita penyakit kardiovaskular sebelum usia 45 tahun. Atau anggota keluarga perempuan dekat yang didiagnosis sebelum usia 55 tahun)
  6. Perempuan atau berusia lebih dari 55 tahun
  7. Laki-laki yang berusia lebih dari 45 tahun
  8. Sindrom metabolik
  9. Makanan tinggi lemak jenuh, gula, sodium, dan lemak trans
  10. Kurang beraktivitas fisik.

Baca juga: 5 Tanda Serangan Jantung yang Tidak Lazim, Gejalanya Ringan dan Sering Diabaikan

Komplikasi penyumbatan jantung

Penyumbatan darah jantung karena aterosklerosis perlu diwaspadai karena dapat mengganggu kerja normal sistem kardiovaskular.

Kondisi tersebut juga dapat membatasi atau menghalangi aliran darah ke berbagai bagian tubuh, termasuk jantung dan otak.

Ada beberapa komplikasi yang timbul karena penyumbatan darah jantung akibat aterosklerosis, yakni:

  • Stroke
  • Aneurisma dan pecahnya pembuluh darah akibat melemahnya dinding arteri
  • Serangan jantung
  • Serangan iskemik sementara
  • Penyakit ginjal kronis (PGK)
  • Aritmia (irama jantung abnormal)
  • Gagal jantung
  • Penyakit arteri koroner
  • Iskemia mesenterika
  • Penyakit arteri perifer
  • Penyakit arteri karotis
  • Stenosis arteri ginjal.

Baca juga: Sering Disangka Masuk Angin, Ini Tanda Serangan Jantung yang Wajib Diwaspadai

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi