Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merokok Vape Bisa Picu Penyakit Paru-paru Popcorn yang Susah Sembuh, Apa Itu?

Baca di App
Komentar Lihat Foto
canva.com
ilustrasi kandungan diasetil pada vape yang dapat membuat penyakit paru-paru popcorn.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Seorang remaja AS baru-baru ini dilaporkan menderita kondisi medis yang disebut "paru-paru popcorn" setelah merokok elektrik (vaping) selama tiga tahun.

Dilansir dari Science Alert, Senin (28/4/2025), paru-paru popcorn resmi dikenal sebagai bronkiolitis obliterans.

Bronkiolitis obliterans adalah penyakit langka dan serius yang merusak saluran udara kecil di paru-paru.

Penyakit ini menimbulkan gejala batuk terus-menerus, mengi (napas bunyi), kelelahan, dan sesak napas, yang semuanya tidak dapat disembuhkan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, seperti apa penyakit paru-paru popcorn?

Baca juga: Vape Bukan Solusi, Ini Cara Terbaik untuk Berhenti Merokok

Awal mula dikenal paru-paru popcorn

Dikutip dari BBC (22/11/2019), istilah "paru-paru popcorn" muncul pada awal tahun 2000-an.

Saat itu, beberapa pekerja di pabrik popcorn mengalami masalah paru-paru setelah menghirup zat kimia bernama diasetil pada mesin uap popcorn.

Diasetil dikenal sebagai bahan yang sama yang digunakan untuk memberi rasa pada popcorn.

Diasetil atau 2,3-butanedione dapat menjadi racun jika terhirup dalam bentuk aerosol.

Apabila terhirup dalam jangka waktu lama, ini menyebabkan peradangan dan jaringan parut pada bronkiolus (cabang terkecil paru-paru), sehingga menghalangi aliran udara.

Akibatnya, bisa terjadi kerusakan paru-paru permanen.

Baca juga: Vape sebagai Alternatif Berhenti Merokok: Apakah Memang Lebih Aman?

Diasetil pada e-liquid vape

Paru-paru popcorn juga dapat dipicu dengan menghirup bahan kimia racun berbahaya, termasuk karbonil yang mudah menguap seperti formaldehida dan asetaldehida yang terkandung pada e-liquid vape.

Penelitian telah menemukan ada beberapa rasa e-liquid yang diuji mengandung beberapa diasetil.

Diasetil memberikan rasa mentega pada makanan dan terdapat juga di dalam berbagai produk, seperti mentega, kakao, kopi, dan minuman beralkohol.

Beberapa dari zat perasa ini telah disetujui untuk digunakan dalam makanan.

Namun, itu tidak berarti zat tersebut aman untuk dihirup.

Alasannya, ketika diasetil tertelan, zat tersebut melewati sistem pencernaan dan diproses oleh hati sebelum masuk ke aliran darah, yang mengurangi potensi bahaya.

Namun, jika terhirup, zat kimia langsung masuk ke paru-paru, dan dari sana ke aliran darah, mencapai organ vital seperti jantung dan otak dalam hitungan detik, tanpa melalui proses penyaringan terlebih dahulu.

Baca juga: Daftar Negara yang Melarang Penggunaan Vape, Mana Saja?

Penyakit yang tidak bisa disembuhkan

Menurut pakar, bahkan jika diasetil tidak ada di dalam liquid vape, paparan kumulatif dari berbagai bahan kimia dan produk sampingannya dapat meningkatkan risiko paru-paru popcorn dan kondisi pernapasan lainnya.

Di samping itu, yang menjadi perhatian adalah hingga saat ini belum ada obat untuk penyakit paru-paru popcorn.

Setelah paru-paru rusak, pengobatan hanya terbatas pada penanganan gejala.

Tindakan penanganan dapat mencakup bronkodilator, steroid, dan dalam kasus ekstrem, transplantasi paru-paru.

Oleh karena itu, pencegahan adalah langkah terbaik, dan satu-satunya cara adalah dengan  menghindari memakai vape atau rokok elektrik.

Baca juga: Bahaya Vape, Anak Muda di AS Nyaris Meninggal dan Perlu Cangkok Paru

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi