K
KOMPAS.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di atas batas normal.
American College of Cardiology dan American Heart Association menetapkan ukuran tekanan darah tinggi berada pada 130/80 mm/Hg atau lebih daripada itu.
Sementara itu, hipertensi stadium 2 didefinisikan sebagai tekanan darah dengan ukuran 140/90 mm Hg atau lebih.
Baca juga: 5 Minuman yang Aman dan Baik Dikonsumsi Penderita Gagal Ginjal
Hipertensi pada manusia umumnya dikaitkan dengan penyakit jantung. Namun, selain jantung, kondisi medis ini juga mempengaruhi ginjal.
Dikutip dari National Kidney Foundation, tekanan darah tinggi yang tidak terkendali menjadi penyebab utama kedua dari gagal ginjal di Amerika Serikat.
Hipertensi berat dapat merusak fungsi ginjal dalam waktu relatif singkat. Bahkan, bentuk hipertensi ringan pun bisa menyebabkan kerusakan ginjal secara perlahan selama bertahun-tahun.
Bagaimana hipertensi dapat mempengaruhi fungsi ginjal? Simak penjelasan berikut.
Baca juga: 4 Ciri Urine yang Menandakan Penyakit Batu Ginjal
Bagaimana hipertensi sebabkan kerusakan fungsi ginjal?
Dikutip dari berbagai sumber, berikut penjelasan mengenai hipertensi yang dapat berpengaruh pada fungsi ginjal.
1. Penurunan fungsi penyaringan ginjalDikutip dari EMC Healthcare, tekanan darah tinggi atau hipertensi yang berlangsung lama dan tidak terkendali membuat ginjal tidak mampu menyaring zat-zat sisa dan natrium secara efektif.
Hal ini menyebabkan zat-zat dalam darah yang seharusnya dibuang jadi menumpuk.
Tidak hanya memperparah kerusakan ginjal, kondisi ini juga dapat membuat tekanan darah memburuk dan semakin tinggi karena volume cairan dalam tubuh meningkat.
Baca juga: 8 Tanda Ginjal Bermasalah, Bisa Terlihat dari Kaki hingga Mata
2. Kerusakan pada pembuluh darah ginjalTekanan darah tinggi yang terus-menerus dapat menyebabkan arteri di ginjal jadi menyempit, melemah, atau bahkan mengeras.
Kondisi pembuluh darah tersebut dapat menyebabkan aliran oksigen dan nutrisi ke jaringan ginjal menjadi terhambat.
Seiring waktu, kerusakan ini dapat menyebabkan hilangnya kemampuan ginjal untuk berfungsi dengan baik, contohnya seperti munculnya protein dalam urin (proteinuria)
Adanya protein dalam urin menunjukkan adanya kebocoran akibat kerusakan pembuluh darah halus di dalam ginjal.
3. Ada fibrosis pada ginjalFibrosis ginjal adalah pembentukan jaringan parut atau jaringan ikat di ginjal. Pembentukan fibrosis terjadi sebagai respons terhadap kerusakan atau cedera ginjal yang berkelanjutan.
Dikutip dari American Heart Association, tekanan darah tinggi bisa menyebabkan fibrosis yang dapat mengganggu kemampuan ginjal dalam menyaring darah serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
Kerusakan ini bersifat permanen dan semakin memperburuk fungsi ginjal yang juga membuat tekanan darah semakin sulit dikontrol.
Baca juga: Seorang Wanita Kehilangan Kaki dan Tangannya akibat Penyakit Batu Ginjal, Kok Bisa?
4. Gangguan hormon pengendali tekanan darahGinjal yang sehat membantu mengatur tekanan darah melalui produksi hormon aldosteron.
Namun, kerusakan ginjal akibat hipertensi dapat mengganggu respons tubuh terhadap hormon aldosteron.
Akibanya, tekanan darah menjadi semakin sulit dikendalikan dan menciptakan siklus berbahaya yang mempercepat kerusakan ginjal lebih lanjut.
Baca juga: Benarkah Kunyit Bisa Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter
Hipertensi dan gagal ginjal saling berkaitan satu sama lain
Dikutip dari beberapa sumber, hipertensi dan gagal ginjal dapat memperburuk kondisi satu sama lain.
Ketika tekanan darah terus-menerus berada di atas normal, pembuluh darah pada ginjal akan mengalami kerusakan yang mengurangi kemampuan ginjal dalam menyaring darah.
Sebaliknya, ketika ginjal sudah tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik, kadar natrium dan cairan dalam tubuh meningkat, yang kemudian memperparah tekanan darah.
Siklus ini menciptakan kerusakan progresif pada kedua sistem tersebut.
Baca juga: Apakah Cuci Darah karena Gagal Ginjal Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Ketentuannya
Jika kondisi medis ini tak segera ditangani, kerusakan ginjal dapat mencapai tahap ketika hampir seluruh fungsi ginjal telah hilang atau tak berfungsi.
Kondisi ini dikenal sebagai gagal ginjal stadium akhir.
Pada tahap ini, penderita perlu melakukan tindakan medis seperti dialisis (cuci darah) atau transplantasi ginjal untuk bertahan hidup.
Tekanan darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah sama-sama tidak baik bagi tubuh. Jadi, penting untuk menjalani hidup sehat agar kondisi tubuh tetap terjaga.
Baca juga: 3 Ciri Urine yang Menandakan Adanya Kerusakan pada Ginjal
Pentingnya pola hidup sehat
Dikutip dari EMC Healthcare, menerapkan pola hidup sehat adalah cara penting untuk menjaga tekanan darah dan kesehatan ginjal.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kondisi tekanan darah dan ginjal agar tetap sehat.
- Kendalikan tekanan darah (untuk penderita ginjal, sebaiknya di bawah 130/80 mmHg)
- Kelola stres dan jaga berat badan ideal
- Konsumsi makanan bergizi serta kurangi makanan yang mengandung natrium tinggi dan lemak jenuh
- Rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari
- Kurangi rokok dan alkohol
- Minum obat hipertensi sesuai anjuran dokter
- Lakukan pemeriksaan fungsi ginjal secara berkala.
Jangan lupa rutin memeriksakan kesehatan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat sesuai kondisi Anda.
Baca juga: 5 Minuman yang Aman dan Baik Dikonsumsi Penderita Gagal Ginjal
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.