Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelajah Filsafat Bahasa dan Logika

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Ludwig Wittgenstein
Penulis: Jaya Suprana
|
Editor: Sandro Gatra

MUNGKIN akibat terlalu banyak atau terlalu sedikit membaca buku Noah Chomski, maka semacam asumsi nenyelinap ke lubuk kalbu saya.

Asumsi curiga bahwa untuk mampu berkomunikasi dengan lingkungan atau sesama manusia maupun diri sendiri, saya membutuhkan bahasa dan logika.

Tanpa bahasa dan tanpa logika mustahil saya menjalin komunikasi dengan lingkungan atau sesama manusia maupun diri sendiri. Bahkan, bisa jadi tidak ada bahasa tidak ada logika dan sebaliknya.

Satu di antara para tokoh pemikir Barat yang fokus maka spesialis membahas bahasa dan logika adalah filsuf kelahiran Austria (sama dengan Hitler) bernama Ludwig (sama dengan van Beethoven) Wittgenstein yang tersohor atas karya pemikirannya dalam bidang filsafat bahasa, logika, dan epistemologi.

Wittgenstein merupakan tokoh gugus depan dalam perkembangan filsafat analitik, yang berfokus pada analisis bahasa dan logika untuk memahami konsep-konsep filsafat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karya-karya Wittgenstein yang paling terkenal adalah: "Tractatus Logico-Philosophicus" (1918) membahas hubungan antara bahasa, logika, dan realitas serta “Philosophical Investigations" (1953) membahas konsep-konsep makna, bahasa, dan pemahaman.

Wittgenstein juga dikenal karena konsep-konsep seperti "permainan bahasa" (language game) dan "gambaran dunia" (Weltanschauung), yang membantu memahami bagaimana bahasa dan konsep-konsep filsafat digunakan untuk memahami apa yang disebut sebagai realita.

Tokoh-tokoh tak kalah penting dalam sejarah filsafat dan logika antara lain matematikawan dan logikawan Jerman bernama Gottlob Frege yang dikenal sebagai tokoh pelopor logika modern.

Frege mengembangkan sistem logika yang disebut "Begriffsschrift" (1879) dan "Grundgesetze der Arithmetik" (1893-1903), intensif membahas logika predikat dan teori himpunan.

Frege juga dikenal karena konsep-konsep seperti "makna" (Sinn) dan "referensi" (Bedeutung), yang membantu memahami hubungan antara bahasa dan realitas.

Kemudian masih ada Kurt Goedel yang dikenal karena teorema ketidak-lengkapan (Incompleteness Theorem) mengatakan bahwa setiap sistem formal yang cukup kuat untuk menggambarkan aritmatika dasar pasti mengandung pernyataan yang tidak dapat dibuktikan atau disangkal.

Goedel juga dikenal karena kontribusinya dalam bidang logika modal dan teori model.

Dan tentu saja Bertrand Russell sebagai seorang filsuf dan logikawan Inggris yang dikenal karena karyanya dalam bidang logika, filsafat bahasa, dan epistemologi.

Russell melahirkan "teori deskripsi" (theory of descriptions) dan "teori tipe" (theory of types), yang membantu memahami hubungan antara bahasa dan realitas.

Russell juga tersohor karena karyanya terutama dalam pengembangan sistem logika yang disebut "Principia Mathematica" (1910-1913), yang ditulis bersama dengan Alfred North Whitehead.

Wittgenstein, Frege, Gödel, dan Russell memiliki peran penting masing-masing dalam pengembangan logika modern dan filsafat bahasa, dan karya mereka masih sangat berpengaruh dalam bidang tersebut hingga saat ini.

Namun, perlu disadari bahwa pada hakikatnya semua pemikir, baik Barat maupun Timur maupun Utara maupun Selatan tidak akan mampu berpikir tanpa bahasa dan logika akibat kedua unsur tersebut saling melekat menjadi satu unsur, yaitu yang disebut sebagai pemikiran alias agar lebih keren disebut sebagai filsafat.

Maka mohon dimaafkan bahwa berdasar pemikiran Wittgenstein, Frege, Goedel dan Russell, saya yang bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa ini, memberanikan diri untuk lancang mengembangkan sabda Descrates terkesan sempit egosentris-individualistik “Saya berpikir maka saya ada” menjadi agak relatif lebih luas kolektif selaras asas gotong-royong “Kita berpikir maka kita berbahasa dan berlogika maka kita ada”.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi