KOMPAS.com - Gejala kanker sering kali baru disadari ketika sudah terlambat.
Benjolan kecil atau rasa nyeri yang biasanya merupakan tanda awal kanker, sering diabaikan.
Selain karena tubuh kita mampu menahan rasa sakit, hal itu juga disebabkan karena gejala tersebut juga lazim ditemukan pada berbagai penyakit lain.
Kelalaian ini memberikan kesempatan bagi kanker untuk berkembang setiap hari, hingga mencapai tahap di mana pemulihan dan pengobatan menjadi lebih sulit.
Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengetahui gejala awal penyakit kanker.
Berikut ini sejumlah tanda-tanda atau gejala awal yang dirasakan oleh penderita kanker.
Baca juga: 6 Ciri Urine yang Menandakan Adanya Kanker Prostat
Gejala awal kanker yang dirasakan oleh pasien
Belum lama ini, sejumlah pasien dan penyintas kanker membagikan beberapa gejala awal yang mereka rasakan sebelum akhirnya mendapatkan perawatan medis dan divonis penyakit kanker.
Tanda-tanda awal kanker yang dirasakan oleh pasien dan penyintas itu dipublikasikan dalam artikel Komunitas BuzzFeed (1/6/2024) dengan judul "Cancer Survivors Are Sharing The Weird Symptom That Made Them Go Hm, Something Isn't Right Here, And Now I Am Terrified I Have Cancer".
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Prostat yang Muncul di Malam Hari, Apa Saja?
1. Nyeri hebat berujung kanker usus besarSeseorang menceritakan bahwa saat berusia delapan tahun, dia tiba-tiba mulai merasakan sakit hebat di bawah tulang rusuk yang terasa sangat menyiksa, seperti dadanya akan meledak.
Rasa sakit itu berlangsung selama berjam-jam dan membuatnya merasa putus asa.
Meski selama bertahun-tahun dokter menganggapnya hanya sebagai nyeri pertumbuhan, rasa sakit tersebut kembali muncul dan tidak hilang selama 24 jam, hingga ia akhirnya dirawat di rumah sakit.
Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa ia menderita pankreatitis dan ditemukan banyak polip di tubuhnya, yang kemudian teridentifikasi sebagai gejala Familial Adenomatous Polyposis (FAP).
FAP merupakan kondisi genetik yang hampir selalu berkembang menjadi kanker usus besar.
Baca juga: Studi Sebut Banyak Makan Daging Ayam Tingkatkan Risiko Kanker
2. Kedutan di ibu jari dan bibir akibat kanker otakSeorang istri menceritakan bahwa suaminya yang tampak sehat tiba-tiba menjatuhkan botol air saat latihan kickboxing, lalu mengalami kedutan di ibu jari dan bibir selama sebulan.
Dokter awalnya menduga itu hanya sindrom terowongan karpal (carpal tunnel syndrome).
Namun, lima bulan kemudian, suaminya meninggal akibat glioblastoma, sejenis kanker otak. Gejala yang muncul hanyalah kedutan di ibu jari, bibir, dan kelopak mata.
3. Kesulitan bernapas berujung kanker paru-paruSeseorang menceritakan bahwa ayahnya terbangun suatu pagi dan kesulitan bernapas.
Pada awalnya, dokter menduga bahwa penyebabnya mungkin tuberkulosis, sehingga ia ditempatkan di ruang isolasi.
Keesokan harinya, diketahui bahwa penyakit tersebut bukan tuberkulosis dan tidak menular, tetapi penyebab pastinya belum diketahui, sehingga ia dipindahkan ke pusat rawat jalan.
Dokter akhirnya memberikan diagnosis kanker paru-paru yang ternyata telah berkembang selama sepuluh tahun.
Baca juga: Studi Ungkap Tes Urine Bisa Mendeteksi Kanker Prostat
4. Kehilangan penglihatan tiba-tiba karena leukimiaSeseorang mengalami kebutaan mendadak di pagi hari akibat lepas retina di kedua mata dan harus menjalani istirahat total.
Kebutaan yang dialami lantaran ada penumpukan cairan di belakang mata yang menyebabkan kondisi tersebut.
Beberapa minggu kemudian, ia merasakan nyeri di tulang selangka dan migrain, yang awalnya dianggap sepele. Ibunya pun menyarankan untuk segera dirawat di rumah sakit karena gejalanya terus berulang.
Diagnosisnya adalah leukemia limfoblastik akut, dengan penumpukan cairan yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terganggu parah.
Kejadian ini terjadi 12 tahun lalu, dan saat ini kondisinya dinyatakan bebas kanker setelah menjalani banyak siklus kemoterapi, terapi radiasi, dan transplantasi sumsum tulang.
Namun, dia mengalami berbagai efek samping jangka panjang, termasuk mudah terserang flu, alergi baru, gangguan kecemasan, PTSD, katarak, metabolisme yang terganggu akibat penggunaan prednison, dan perasaan tubuh yang selalu lelah seolah-olah berusia 900 tahun.
Baca juga: 5 Kelompok Orang yang Lebih Berisiko Terkena Kanker Kolorektal, Siapa Saja?
5. Kejang tiba-tiba akibat tumor otak
Setelah diperiksa, ternyata ia menderita tumor otak sebesar bola golf. Operasi, kemoterapi, dan radioterapi berhasil menyembuhkannya saat ia berusia 21 tahun.
Kini, ia harus menjalani pemindaian MRI secara rutin, yang ternyata sangat penting karena penyakitnya kambuh setelah sepuluh tahun.
Beruntung, operasi dan kemoterapi lanjutan berhasil menyembuhkannya kembali, meski sekarang ia harus mengonsumsi obat epilepsi seumur hidup.
6. Leher bergetar tanda kanker tiroidSalah satu penyintas menceritakan pengalamannya, saat mulai merasakan sensasi bergetar di leher pada awal tahun 2019. Awalnya, dia mengira hal itu disebabkan oleh kecemasan.
Sensasi tersebut datang dan pergi, sehingga dia tidak menganggapnya serius. Namun, pada suatu titik, dia tidak bisa mengabaikannya lagi dan memutuskan untuk menemui dokter residen.
Dalam minggu yang sama, ia menjalani USG dan segera setelah itu melakukan biopsi. Hasilnya, ia didiagnosis menderita karsinoma tiroid papiler yang terdeteksi sangat dini.
Pada Juli 2019, sisi kanan tiroidnya diangkat, dan beruntungnya, nodul di sisi kiri telah menghilang.
Baca juga: Studi Terbaru: Ini 14 Jenis Kanker yang Meningkat di Kalangan Muda AS
7. Tahi lalat di punggung yang ternyata melanoma (kanker kulit)Seorang penyintas membagikan pengalamannya tentang tahi lalat di punggung yang sejak lama ingin dia hilangkan.
Menurutnya, tahi lalat tersebut tidak menunjukkan perubahan yang mencurigakan, dan bahkan dokter yang memeriksanya beberapa tahun sebelumnya tidak merasa khawatir.
Namun, dia mulai merasa terganggu secara mental oleh keberadaan tahi lalat itu. Akhirnya, dia memutuskan untuk menjalani pemeriksaan dan berhasil menghilangkan tahi lalat tersebut beberapa minggu kemudian.
Beberapa hari setelah prosedur, dokter mengabarkan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan tahi lalat itu adalah melanoma stadium 1. Dia menyadari bahwa jika pemeriksaan itu ditunda setahun lagi, kondisinya bisa menjadi jauh lebih serius.
Baca juga: Gejala Awal Kanker Payudara Selain Benjolan, Berikut 7 Cirinya
Menjelang ulang tahunnya yang ke-16, seseorang mengungkapkan bahwa dia akhirnya memberi tahu orangtuanya mengenai benjolan tidak biasa yang muncul di lehernya.
Saat itu, ia sedang aktif menari selama 6 hingga 7 jam setiap hari di sekolah menengah, sehingga awalnya mengira benjolan tersebut hanyalah otot leher yang membesar akibat latihan intens.
Oleh karena itu, dia sempat tidak mengatakan apa pun selama beberapa minggu.
Namun ternyata, gejala seperti keringat malam, rasa lelah yang berkepanjangan, dan hasil tes darah yang menunjukkan tingkat LED (laju endap darah) sangat tinggi, mengarah pada diagnosis limfoma Hodgkin stadium 2B.
Baca juga: Gejala Kanker Prostat Stadium Awal hingga Akhir, Apa Saja?
9. Bintik merah yang ternyata leukimiaSeorang penyintas menceritakan bahwa ia mengalami kelelahan ekstrem disertai memar dan bintik-bintik merah di tubuhnya selama beberapa minggu.
Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa ia menderita leukemia myeloid akut yang bersifat agresif, sehingga ia segera dirujuk ke rumah sakit untuk memulai pengobatan.
Dia menjalani kemoterapi selama enam bulan dan sempat memasuki masa remisi selama beberapa tahun.
Namun, penyakitnya kembali kambuh, dan karena tidak ditemukan donor sumsum tulang belakang yang cocok, dia akhirnya menjalani transplantasi darah dari tali pusat.
Saat ini, dia telah berada dalam masa remisi (periode waktu ketika tanda dan gejala kanker telah berkurang) selama sepuluh tahun.
Baca juga: 8 Tanda Awal Kanker Payudara yang Jarang Disadari, Kenali Sebelum Terlambat
10. Kepribadian berubah karena kanker pankreasDilansir dari Times of India (9/12/2022), seseorang bernama Cherie Spillman Livingston menceritakan bahwa sebelum suaminya didiagnosis menderita kanker pankreas, suaminya dikenal sebagai sosok yang lembut, santai, penuh kasih, dan selalu menghindari konflik.
Namun, perubahan drastis terjadi secara tiba-tiba. Kepribadiannya berubah, dan sang suami mulai menunjukkan mudah melampiaskan amarah.
Sekitar sebelas bulan setelah perilaku aneh, Cherie menceritakan bahwa suaminya menelepon dan mengeluhkan rasa gatal di seluruh tubuh.
Setelah menyingkirkan kemungkinan reaksi alergi, Cherie menyarankan suaminya untuk menemui dokter keluarga keesokan harinya. Tak lama berselang, sang suami pun didiagnosis menderita kanker pankreas.
Baca juga: 8 Tanda Awal Kanker Payudara yang Jarang Disadari, Kenali Sebelum Terlambat
11. Nyeri tumpul di bagian dada karena timus karsinomaSeseorang membagikan pengalamannya tentang nyeri tumpul yang terasa mengganggu di bagian tengah dada yang awalnya dia anggap sepele. Dia menggambarkan rasa sakit tersebut ringan, muncul secara acak, dan hilang begitu saja.
Namun, setelah beberapa bulan, rasa tidak nyaman itu semakin sering muncul dan mulai mengganggunya.
Dia pun memutuskan untuk menghubungi dokternya melalui email, dokter lalu menjadwalkan pemeriksaan berupa rontgen dan tes darah.
Beberapa hari kemudian, dokter mengabari bahwa hasil tes menunjukkan tidak ada tanda serangan jantung maupun kelainan pada hasil rontgen.
Meski begitu, pada akhirnya ia didiagnosis menderita timus karsinoma, dan diagnosis tersebut diterima saat negara sedang dalam masa karantina wilayah akibat pandemi.
Baca juga: Gejala Awal Kanker Payudara Selain Benjolan, Berikut 7 Cirinya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.