Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Darah Bisa Naik Drastis Tanpa Gejala, Pemeriksaan Rutin Kunci Cegah Krisis Hipertensi

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi hipertensi. Krisis hipertensi bisa terjadi tanpa gejala dan membahayakan nyawa. Cara untuk mengetahuinya adalah cek tekanan darah secara rutin.
|
Editor: Shintaloka Pradita Sicca

KOMPAS.com – Banyak orang tidak menyadari bahwa tekanan darah mereka sudah tergolong tinggi.

Padahal, kondisi itu bisa berubah menjadi krisis hipertensi yang membahayakan nyawa, terutama jika tidak terdeteksi sejak dini.

Pemeriksaan tekanan darah secara berkala menjadi langkah penting yang tidak boleh diabaikan.

Hanya dengan cara ini, seseorang bisa mengetahui apakah tekanan darahnya berada dalam batas normal atau justru sudah memasuki fase berbahaya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Santi, menegaskan bahwa krisis hipertensi merupakan kondisi darurat medis.

“Tekanan darah tiba-tiba meningkat secara drastis sampai 180/120 mmHg atau lebih,” ujar Santi kepada Kompas.com, Minggu (11/5/2025).

Baca juga: Waspada Krisis Hipertensi, Dokter Jelaskan Risikonya terhadap Stroke

Tekanan darah bisa melonjak tanpa disadari

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), nilai tekanan darah normal berada di kisaran 120–129/80–84 mmHg.

Seseorang dinyatakan mengalami hipertensi, jika angkanya mencapai 140/90 mmHg atau lebih.

Dalam kasus krisis hipertensi, tekanan darah bisa melonjak hingga 180/120 mmHg. Kondisi ini bisa terjadi tiba-tiba, bahkan tanpa gejala yang jelas.

Lonjakan tekanan darah ini dapat memicu gangguan serius pada organ-organ vital seperti jantung, ginjal, otak, dan mata.

Bila sudah menyebabkan kerusakan organ, kondisi tersebut dikategorikan sebagai hipertensi emergensi.

Jika belum sampai merusak organ, disebut sebagai hipertensi urgensi.

Kendati demikian, keduanya sama-sama membutuhkan perhatian medis segera.

Baca juga: Dokter: Krisis Hipertensi Bisa Dialami oleh Orang Tanpa Riwayat Tekanan Darah Tinggi

Banyak orang tidak tahu dirinya hipertensi

Krisis hipertensi kerap terjadi pada orang yang tidak rutin memeriksa tekanan darah, sehingga tidak menyadari bahwa dirinya mengidap hipertensi.

“Hipertensi yang tidak terkontrol sering terjadi juga pada orang yang telah didiagnosis tekanan darah tinggi, tetapi tidak minum obat sesuai anjuran dokter,” jelas Santi.

Yang perlu diingat, krisis hipertensi juga bisa dialami oleh orang tanpa riwayat tekanan darah tinggi sebelumnya.

“Tetapi, bukan berarti orang tanpa riwayat hipertensi pasti terbebas dari kemungkinan terkena krisis hipertensi,” ujarnya.

Karena itu, siapa pun sebaiknya tidak merasa aman hanya karena merasa sehat. Pemeriksaan tekanan darah secara berkala adalah satu-satunya cara untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.

Baca juga: Kapan Penderita Hipertensi Harus Minum Obat? Ini Penjelasan Dokter...

Cek tekanan darah, langkah sederhana yang bisa selamatkan nyawa

Cek tekanan darah bukan hanya bagi lansia atau orang dengan riwayat penyakit.

Bahkan, usia produktif di atas 40 tahun sudah masuk kelompok risiko lebih tinggi mengalami krisis hipertensi, terlebih jika memiliki gaya hidup tidak sehat.

Santi juga menyebutkan beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko, seperti konsumsi makanan tinggi garam atau sodium, penggunaan obat tertentu, stres berat, serta kebiasaan merokok.

Jika tidak cek tekanan darah secara rutin, hipertensi bisa berkembang menjadi “silent killer” yang berujung pada komplikasi mematikan, seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, atau kebutaan.

Gejala krisis hipertensi bisa berupa sakit kepala berat, pandangan kabur, nyeri dada, mual, hingga pingsan. Namun, tidak semua kasus disertai keluhan.

Banyak orang merasa sehat, padahal tekanan darahnya sudah melampaui batas aman. Karena itu, langkah terbaik adalah melakukan deteksi dini lewat pemeriksaan tekanan darah secara teratur, baik di puskesmas, klinik, rumah sakit, atau bahkan di rumah jika memiliki alat pengukur.

Pemeriksaan tekanan darah adalah investasi sederhana untuk kesehatan jangka panjang. Disarankan untuk tidak menunggu hingga krisis hipertensi terjadi.

Baca juga: Memahami Hipertensi Resisten: Ketika Tekanan Darah Tinggi Sulit Diturunkan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi