Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Wabah Campak, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya Berikut Ini

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Gejala dan penyebab campak.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Campak merupakan infeksi yang sangat mudah menyebar dan dapat menyebabkan masalah serius pada sebagian orang.

Campak dulunya merupakan penyakit yang umum menyerang anak-anak. Penyakit ini disebabkan virus yang mudah menyebar melalui udara dan permukaan benda.

Campak biasanya diawali dengan gejala seperti pilek, diikuti ruam beberapa hari kemudian. Beberapa orang mungkin juga mengalami bintik-bintik kecil di mulut mereka.

Baca juga: Kasus Campak di Eropa Melonjak, Apa Kabar di Indonesia? Ini Kata Kemenkes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Gejala campak

Campak bukan penyakit yang menyebabkan sekadar ruam kecil. Penyakit ini bisa menjadi berbahaya, terutama bagi bayi dan anak kecil.

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), berikut adalah tahapan gejala campak:

Gejala awal campak: 7–14 hari setelah infeksi

Gejala campak muncul 7 hingga 14 hari setelah kontak dengan virus penyebabnya. Gejala awal campak biasanya dimulai dengan:

  1. Demam tinggi (bisa mencapai lebih dari 40 derajat celsius)
  2. Batuk
  3. Hidung berair (coryza)
  4. Mata merah dan berair (konjungtivitis).

Baca juga: Kasus Campak di Eropa Naik Hampir 45 Kali Lipat, WHO Beri Peringatan

Bintik Koplik: 2–3 hari setelah gejala awal campak

Bintik Koplik adalah gejala campak berupa bintik-bintik putih kecil yang mungkin muncul di dalam mulut.

Gejala bintik Koplik campak biasanya muncuk pada dua hingga tiga hari setelah gejala awal campak.

Baca juga: Kasus Campak Merebak, Bisakah Seseorang Terkena Campak Dua Kali?

Ruam campak: 3–5 hari setelah gejala awal campak

Ruam campak muncul 3 hingga 5 hari setelah gejala awal yang biasanya dimulai sebagai bintik-bintik merah datar di wajah, terutama pada garis rambut.

Ruam kemudian dapat menyebar ke bawah ke leher, badan, lengan, tungkai, hingga ke telapak kaki. Benjolan kecil yang menonjol juga mungkin muncul di atas bintik merah datar.

Bintik-bintik tersebut mungkin saling menyatu saat menyebar dari kepala ke seluruh tubuh. Saat ruam ini muncul, demam mungkin melonjak hingga lebih dari 40 derajat celsius.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Penyakit Campak dan Komplikasinya...

Penyebab penyakit campak

Dilansir dari laman Mayo Clinic, penyakit campak disebabkan oleh virus yang hanya menyebar di antara manusia.

Virus dapat menyebar ketika penderita campak batuk, bersin, atau berbicara, sehingga menghasilkan droplet ke udara. Orang yang menghirup droplet tersebut dapat tertular virus.

Baca juga: Gejala Campak, Penyakit yang Bisa Dialami Anak-anak hingga Dewasa

Selain itu, droplet juga dapat menempel di permukaan. Sehingga penularan dapat terjadi ketika seseorang menyentuh permukaan yang terinfeksi lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata.

Seseorang, terutama anak-anak, lebih berisiko terkena campak jika belum divaksinasi. Bahkan seseorang yang baru menerima satu kali vaksin masih berisiko terkena.

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga berisiko lebih tinggi tertular campak. Mendapatkan vaksin MMR (measles, mumps, rubella) adalah cara terbaik untuk mencegah campak.

Baca juga: Sebabkan Sekolah Lockdown, Mengapa Gondongan Kembali Mewabah?

Tips penanganan dan pencegahan campak

Cara menghindari penyebaran atau penularan campak adalah dengan vaksin MMR, yang biasanya digunakan untuk mencegah measles (campak), mumps (gondongan), dan rubela.

Selain itu, mengutip laman Layanan Kesehatan Nasional UK (NHS), ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko penyebaran atau tertular campak, yakni:

  1. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air hangat
  2. Gunakan tisu atau sapu tangan saat batuk atau bersin
  3. Buang tisu bekas ke tempat sampah
  4. Hindari berbagi alat makan, cangkir, handuk, pakaian, atau perlengkapan tidur.

Baca juga: Apa Saja Gejala Penyakit Gondongan? Waspadai Juga Komplikasi Kondisi Ini

Ketika Anda atau kerabat terkena campak atau terlihat gejala awal yang mengindikasikan penyakit tersebut, segera periksa ke dokter.

Dengan penanganan yang tepat sedini mungkin, campak biasanya mulai membaik dalam waktu sekitar seminggu.

Setelah menemui dokter, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu meringankan gejala dan mengurangi risiko penyebaran infeksi, seperti:

  1. Istirahat dan minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi.
  2. Minum parasetamol atau ibuprofen untuk suhu tinggi.
  3. Berikan parasetamol atau ibuprofen kepada anak jika mereka merasa tertekan atau tidak nyaman. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
  4. Gunakan kapas yang dibasahi air hangat untuk membersihkan kerak yang ada di mata (jika asa) dengan lembut.

Baca juga: Apa Itu Campak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Penting, jangan pergi ke tempat umum, penitipan anak, sekolah, atau kantor setidaknya selama 4 hari sejak ruam pertama kali muncul.

Hindari juga untuk kontak dekat dengan bayi dan siapa pun yang sedang hamil atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi