KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMGK) merilis daftar wilayah yang berpotensi mengalami hujan kategori tinggi-sangat tinggi pada Mei-Juni 2025.
Hal tersebut disampaikan BMKG melalui akun resmi Instagram @infobmkg, Rabu (14/5/2025) saat membahas monitoring dinamika El Nino-Southern Oscillation (ENSO) di Samudra Pasifik.
ENSO adalah anomali pada suhu permukaan laut di Samudra Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normalnya.
Iklim di Samudra Pasifik dapat bervariasi dalam tiga kondisi, yakni netral, El Nino, dan La Nina.
“Iklim Indonesia sangat dipengaruhi oleh fenomena iklim global dan regional. Pemantauan parameter setiap fenomena tersebut penting untuk memahami kondisi iklim saat ini dan memprediksinya di masa mendatang di Indonesia,” tulis BMKG dalam keterangan unggahan.
Baca juga: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 14-15 Mei 2025, Mana Saja?
Daftar wilayah yang berpotensi hujan tinggi-sangat tinggi Mei-Juni 2025
Berdasarkan pantauan BMKG, ENSO netral diprediksi berlanjut hingga semester kedua 2025.
Pada dasarian I (tanggal 1-10) Mei 2025, analisis ENSO berada pada indeks 0.029 (netral).
BMKG juga melakukan pemantauan terhadap Indian Ocean Dipole (IOD) pada dasarian I Mei 2025.
IOD adalah fenomena interaksi atmosfer-laut di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan anomali sea surface temperature (SST)di pantai timur Afrika dan barat perairan Sumatera.
Baca juga: Indonesia Diapit 2 Bibit Siklon Saat Musim Kemarau, Cuaca Ekstrem Meningkat?
Jika DMI berada di fase positif, hal ini akan memengaruhi penurunan curah hujan, sedangkan DMI negatif dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia bagian barat.
Analisis BMKG menunjukkan bahwa IOD berada pada indeks 0.39 (netral) dan fase ini diprediksi berlanjut hingga semester kedua 2025.
BMKG turut memantau kondisi angin Monsun Asia dan Australia yang memengaruhi perubahan iklim Indonesia dari musim hujan ke kemarau.
Hasil pemantauan BMKG menunjukkan, Monsun Asia masih aktif dan diprediksi mulai melemah pada dasarian II (tanggal 11-20) Mei hingga dasarian I Juni 2025, namun intensitas sama dengan klimatologisnya.
Sementara itu, Monsun Australia aktif pada dasarian I Mei dan diprediksi semakin menguat pada dasarian II Mei hingga dasarian I Juni 2025.
Baca juga: Kenapa Bibit Siklon Tropis Terus Bermunculan Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG
Berdasarkan dinamika atmosfer tersebut, berbagai wilayah di Indonesia diprediksi mengalami curah hujan tinggi sangat tinggi atau lebih dari 150 mm/dasarian.
Berikut daftar wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan tinggi sangat tinggi:
Dasarian II Mei 2025:- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Sulawesi Utara
- Maluku
- Papua Tengah.
Baca juga: Mei 2025 Sudah Musim Kemarau, Kenapa Indonesia Masih Hujan? Ini Kata BMKG
Dasarian III Mei 2025:- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat Daya.
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Maluku
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua Selatan.
Baca juga: Warganet Mengeluh Cuaca Saat Pagi-Siang Panas tapi Malam Hujan, Ini Kata BMKG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.