Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percakapan Terakhir Pilot Air France 447 Sebelum Jatuh di Samudra Atlantik pada 2009

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Pesawat Air France 447. Percakapan terakhir pilot Air France sebelum terjun bebas ke Samudera Atlantik
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pesawat Airbus A330 yang dioperasikan oleh Air France dan dijadwalkan terbang dari Rio de Janeiro menuju Paris, Perancis mengalami kecelakaan pada tanggal 1 Juni 2009. 

Pesawat tersebut mengalami gangguan saat terbang di tengah badai dan kemudian jatuh ke Samudra Atlantik.

Akibatnya, seluruh 228 orang di dalam pesawat, terdiri dari 12 awak dan 216 penumpang, meninggal dunia dalam kejadian tersebut.

Dalam insiden itu juga terungkap percakapan terakhir pilot Air France sebelum pesawatnya jatuh di Samudra Atlantik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekaman audio yang menegangkan itu menunjukkan bahwa penerbangan Air France 447 memang tak terhindarkan dari tragedi.

Baca juga: Kisah Penerbangan TWA 847, Insiden Pembajakan Pesawat Terlama Sepanjang Sejarah

Percakapan terakhir pilot Air France

Sebagaimana diberitakan Lad Bible (17/7/2024), percakapan penuh kecemasan antara Kapten Marc Dubois (58) dan dua kopilotnya, David Robert (37) serta Pierre-Cedric Bonin (32), terekam jelas sebelum pesawat jatuh.

Salah satu dari mereka memulai dengan berkata, "Kita kehilangan kecepatan!" 

Diikuti oleh suara lain yang penuh kekhawatiran, "Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi." 

Bonin kemudian terdengar berteriak, "Ayo! Tarik ke atas, tarik ke atas, tarik ke atas!"

Robert juga terdengar berseru panik, "Sial, kita akan jatuh! Ini tidak benar! Tapi apa yang sebenarnya terjadi?"

Meski tidak jelas siapa yang berbicara setelah itu, mereka tampak menyadari nasib buruk mereka saat seseorang berkata, "Sial, kita mati."

Pesawat seberat 205 ton itu pun jatuh dari ketinggian 11.500 meter dalam waktu hanya empat menit 24 detik, membawa serta seluruh orang di dalamnya.

Baca juga: Kata-kata Terakhir Pilot MH370, Pesawat Malaysia Airlines yang Hilang Tanpa Jejak sejak 2014

Penyebab dan proses pencarian pesawat Air France 447

Salah satu temuan penting dari tim pencari adalah kotak hitam pesawat, yang merekam informasi krusial tentang kejadian di udara yang menyebabkan 228 nyawa melayang.

Rekaman dari perangkat elektronik ini menunjukkan bahwa sensor kecepatan pesawat, yang termasuk tabung pitot, tersumbat dan membeku saat pesawat melewati badai dalam perjalanan menuju Paris.

Akibatnya, sistem pesawat memberikan data yang keliru selama penerbangan.

Sistem autopilot pada Airbus A330-203 pun otomatis dimatikan, sementara para pilot berusaha memahami data yang membingungkan tentang kecepatan dan ketinggian, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengendalikan pesawat secara manual.

Namun, Dubois, Robert, dan Bonin mengikuti informasi navigasi yang salah saat mereka berjuang menghadapi cuaca buruk.

Baca juga: Kata-kata Terakhir Pilot Challenger STS-51L yang Meledak di Atas Atlantik Saat Siaran Live Tahun 1986

Ketika pesawat mengalami stall aerodinamis, ketiganya tanpa sadar mengarahkan hidung pesawat ke atas, padahal yang seharusnya dilakukan adalah menundukkannya ke bawah.

Stall aerodinamis adalah kondisi di mana sayap pesawat kehilangan gaya angkatnya karena sudut serang (angle of attack) melebihi batas kritis. Kondisi ini terjadi ketika aliran udara di atas sayap terpisah dari permukaan sayap, menyebabkan turbulensi dan penurunan gaya angkat. 

Kesalahan ini menyebabkan pesawat Air France mulai jatuh dari langit, sementara para pilot saling bertukar percakapan penuh kecemasan.

Kecelakaan ini masih tercatat sebagai tragedi paling fatal dalam sejarah Air France.

Beberapa hari setelah kejadian, puing-puing pesawat Air France ditemukan terapung di tengah ombak.

Insiden itu kemudian memicu operasi pencarian selama dua tahun di dasar laut yang memakan biaya mencapai 27 juta Euro (Rp 593,3 miliar kurs saat ini).

Baca juga: Kisah Penerbangan TWA 847, Insiden Pembajakan Pesawat Terlama Sepanjang Sejarah

Akhir pengadilan menyatakan Air France tidak bersalah

Dilansir dari BBC (17/4/2023), pada tahun 2023, pengadilan di Paris memutuskan bahwa Air France dan Airbus tidak terbukti bersalah atas tuduhan pembunuhan terkait kematian para penumpangnya. 

Pengadilan menyatakan bahwa meskipun ada kesalahan yang terjadi, hubungan sebab akibat antara kesalahan tersebut dengan kecelakaan tidak dapat dipastikan.

Keluarga korban pun menanggapi keputusan ini dengan kemarahan dan terlihat tercengang saat hukuman itu dibacakan di akhir konferensi terbuka yang berlangsung cukup lama.

Daniele Lamy, presiden asosiasi korban, menyampaikan bahwa keluarga korban merasa kecewa dan marah setelah 14 tahun perjuangan yang sia-sia untuk mendapatkan keadilan.

Claire Durousseau, yang kehilangan keponakannya dalam kecelakaan tersebut, menyatakan bahwa pengadilan ini sangat menyakitkan bagi keluarga yang ditinggalkan. 

"Orang-orang yang kami cintai seolah-olah meninggal untuk kedua kalinya. Saya merasa sangat muak," ujarnya.

Air France dan Airbus selalu membantah tuduhan tersebut, dan kini menghadapi denda maksimum sebesar 225.000 Euro (Rp 4,1 miliar kurs saat ini).

Perusahaan-perusahaan itu selalu menepis tuduhan tersebut dan berpendapat bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh kesalahan pilot.

Baca juga: Kisah Turkish Airlines 981 Tahun 1974: Pintu Terlepas di Udara, 6 Penumpang Terlempar, 340 Lainnya Tewas di Pesawat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi