Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Suplemen yang Harus Dihindari Penderita Hipertensi, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi suplemen yang harus dihindari penderita hipertensi.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Diperkirakan sekitar 1,28 miliar orang dewasa berusia 30–79 tahun di seluruh dunia mengalami hipertensi.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika tekanan darah terhadap dinding pembuluh darah terlalu besar. 

Kondisi ini merupakan penyebab utama berbagai masalah jantung serius, seperti serangan jantung dan stroke. 

Bagi para penderita hipertensi, perubahan gaya hidup dan pengobatan biasanya menjadi bagian penting dari pengelolaan penyakit. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, perlu diingat bahwa beberapa suplemen tertentu justru dapat mengganggu efektivitas pengendalian tekanan darah dan melemahkan kondisi kesehatan penderita.

Lantas, apa saja jenis suplemen yang harus dihindari penderita hipertensi? 

Baca juga: Obat dan Suplemen Sehari-hari yang Bisa Merusak Liver, Apa Saja?

Daftar suplemen yang harus dihindari penderita hipertensi

Orang dengan tekanan darah tinggi perlu berhati-hati terhadap beberapa jenis suplemen tertentu. 

Bahan seperti jeruk pahit, akar licorice, dan suplemen berkafein dapat meningkatkan tekanan darah dan membahayakan kesehatan. 

Dilansir dari Times of India, Senin (12/5/2025), berikut ini beberapa jenis suplemen yang harus dihindari penderita hipertensi:

Baca juga: 12 Suplemen dan Obat yang Bisa Bahayakan Ginjal, Apa Saja?

1. Licorice (akar manis)

Akar licorice atau dikenal dengan akar manis  sering digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan atau sebagai pemanis alami. Akar manis adalah salah satu suplemen yang harus dihindari oleh penderita hipertensi.

Senyawa aktif dalam akar ini, yaitu glycyrrhizin, diketahui dapat meningkatkan tekanan darah. 

Studi pada tahun 2017 menunjukkan bahwa glycyrrhizin menurunkan kadar kalium dan meningkatkan retensi natrium dalam tubuh, yang berkontribusi pada tekanan darah.

Bagi mereka yang menderita hipertensi, bahkan konsumsi dalam jumlah kecil melalui teh atau suplemen pun dapat menimbulkan risiko.

Baca juga: 6 Suplemen yang Harus Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal, Apa Saja?

2. Kafein

Penderita hipertensi sebaiknya menghindari kafein. Zat ini tidak hanya terkandung dalam kopi pagi atau teh sore, tetapi juga sering ditemukan dalam berbagai suplemen penambah energi. 

Suplemen semacam ini dapat meningkatkan tekanan darah meski hanya sementara.

Meskipun peningkatannya hanya sekitar 2 mmHg, angka ini tetap berbahaya bagi mereka yang sudah memiliki risiko tinggi. 

Selain dalam suplemen, kafein juga tersembunyi dalam minuman bersoda, cokelat, serta beberapa obat bebas seperti pereda nyeri dan obat flu. 

Sumber-sumber tersembunyi ini kerap luput dari perhatian dan dapat menambah asupan kafein harian tanpa disadari.

Kafein merupakan vasokonstriktor, artinya dapat mengairi pembuluh darah, sehingga berpotensi meningkatkan tekanan darah. Efek ini terjadi karena interaksi kafein dengan reseptor-reseptor tertentu di otak.

Baca juga: Apakah Minum Suplemen Setiap Hari Picu Kerusakan Ginjal? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

3. Yohimbe

Yohimbe merupakan suplemen herbal yang berasal dari kulit pohon asal Afrika, yang sering dipasarkan untuk mengatasi disfungsi ereksi dan membantu penurunan berat badan. 

Namun, zat ini bekerja sebagai stimulan yang dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung secara signifikan.

Oleh karena itu, suplemen yang mengandung Yohimbe tidak dianjurkan bagi penderita hipertensi. 

Senyawa ini dapat memicu tekanan darah dengan meningkatkan kadar norepinefrin hormon dan pengirim pesan kimia dalam tubuh. 

Peningkatan norepinefrin menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang pada akhirnya menghambat aliran darah dan memicu peningkatan tekanan darah.

Baca juga: 12 Suplemen dan Obat yang Bisa Bahayakan Ginjal, Apa Saja?

4. Ephedra

Ephedra yang dulunya populer sebagai suplemen penurun berat badan, merupakan stimulan kuat yang secara drastis dapat meningkatkan tekanan darah. 

Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah melarang penggunaannya sejak tahun 2004 karena risiko kardiovaskular, ephedra masih dapat ditemukan dalam beberapa produk herbal yang dipasarkan sebagai penambah energi alami.

Kandungan alkaloid efedrin dalam ephedra berfungsi sebagai stimulan kuat dan dikaitkan dengan hipertensi, serangan jantung, stroke, bahkan kematian mendadak. 

Meskipun penggunaannya dilarang dalam suplemen, efedrin sebagai zat aktifnya masih tersedia dalam sejumlah obat asma dan alergi. 

Oleh karena itu, penting bagi penderita hipertensi untuk selalu membaca label dan berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi produk apa pun.

Baca juga: 7 Suplemen yang Ampuh untuk Cegah Masalah Ginjal, Wajib Tahu!

5. Ekstrak bitter orange (jeruk pahit)

Ekstrak bitter orange atau jeruk pahit sering digunakan dalam suplemen untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kinerja olahraga. 

Kandungan utamanya adalah synephrine, yaitu senyawa yang mirip dengan efedrin, yang memiliki sifat stimulan dan dapat meningkatkan tekanan darah serta memicu irama jantung yang berbahaya. 

Bagi individu dengan tekanan darah tinggi, penggunaan suplemen ini dapat meningkatkan risiko komplikasi serius seperti serangan jantung dan stroke.

Baca juga: BPOM Temukan 6 Produk Pegal Linu dan Suplemen Pelangsing Berbahaya

6. Ginseng

Dilansir dari Mayo Clinic (12/3/2010), sejumlah temuan awal mengindikasikan bahwa ginseng berpotensi menurunkan kadar gula darah, mengurangi kelelahan, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. 

Namun, ginseng juga dapat memengaruhi tekanan darah, baik dengan menaikkannya maupun menurunkannya. 

Oleh karena itu, penggunaannya tidak disarankan bagi individu yang memiliki tekanan darah tinggi atau rendah, demi menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Baca juga: BPOM Rilis Daftar 15 Obat Herbal dan Suplemen dari Negara Lain yang Mengandung BKO

7. Echinacea 

Echinacea atau coneflower adalah salah satu jenis bunga yang banyak tumbuh di Amerika dan Eropa.

Meskipun echinacea dikenal membantu meredakan gejala pilek dan flu, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini juga dapat memengaruhi proses metabolisme obat dalam tubuh.

8. St. John's wort 

St. John's wort adalah tanaman berbunga kuning yang telah banyak digunakan dalam berbagai sistem pengobatan tradisional.

St. John's wort yang sering digunakan untuk mengatasi depresi, dapat mempercepat metabolisme berbagai jenis obat. 

Akibatnya, obat tekanan darah yang Anda konsumsi mungkin diproses terlalu cepat oleh tubuh hingga kehilangan efektivitasnya, yang berpotensi menyebabkan terganggunya tekanan darah.

Itulah 8 jenis suplemen yang sebaiknya dihindari penderita hipertensi.

Baca juga: 5 Suplemen dan Vitamin yang Bisa Membantu Turunkan Berat Badan, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi