Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Kanker Serviks Vs Kanker Rahim: Lokasi, Gejala, dan Penyebab

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Apa bedanya kanker serviks dan kanker rahim.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Kanker serviks dan kanker rahim adalah dua jenis kanker yang berbeda.

Memang, serviks dan rahim sama-sama bagian dari sistem reproduksi wanita dan terhubung satu sama lain.

Namun, keduanya memiliki struktur, fungsi, dan jenis sel yang berbeda. Karena itu, kanker yang tumbuh di masing-masing bagian ini juga berbeda, baik dari segi lokasi, gejala, maupun penanganannya.

Dikutip dari Medical News Today, jenis kanker ditentukan oleh tempat atau lokasi pertumbuhan kanker dimulai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika kanker dimulai di lapisan rahim (endometrium) atau otot dan jaringan ikatnya, maka diagnosisnya adalah kanker rahim.

Sedangkan kanker yang dimulai di sel-sel serviks (ujung bawah rahim) dapat didiagnosis sebagai kanker serviks.

Lantas, apa saja perbedaan kanker serviks dengan kanker rahim?

Baca juga: 11 Pasien Kanker Mengungkap Gejala Awal yang Mereka Rasakan, Apa Saja?


Gejala kanker serviks vs kanker rahim

Kanker serviks dan rahim mungkin memiliki gejala yang sama dalam beberapa kasus.

Kedua kanker ini dapat bermanifestasi dengan:

Perbedaan yang jelas antara gejala kanker serviks dan rahim tidak selalu ada.

Selain itu, baik kanker serviks maupun kanker rahim biasanya tidak memiliki tanda-tanda yang terlihat pada tahap awal.

Adapun perdarahan vagina abnormal merupakan gejala hingga 90 persen dari orang-orang dengan kanker rahim, dilansir dari Health Line.

Sementara perdarahan setelah menopause adalah kasus yang paling umum dari perdarahan vagina abnormal dalam kasus-kasus ini.

Meski demikian, perdarahan vagina abnormal juga umum terjadi pada kanker serviks, tetapi beberapa orang dengan kondisi tersebut mungkin tidak pernah mengalaminya.

Jika memang terjadi, biasanya terkait dengan aktivitas yang secara langsung memengaruhi serviks, seperti hubungan intim, pemeriksaan panggul, atau pencucian vagina.

Selain pendarahan abnormal, seseorang dengan kanker rahim stadium lanjut dapat mengembangkan massa yang terlihat di perut, yang tidak terjadi pada kanker serviks.

Hal ini disebabkan oleh ukuran rahim yang lebih besar dan posisi yang lebih sentral.

Baca juga: 6 Ciri Urine yang Menandakan Adanya Kanker Prostat

Penyebab kanker serviks vs kanker rahim

Persentase kasus kanker serviks yang tinggi dikaitkan dengan virus yang ditularkan melalui hubungan seksual, yaitu human papillomavirus (HPV).

Beberapa jenis HPV menghasilkan protein yang mengubah regulasi alami sel-sel di serviks.

Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan memperpanjang umur sel-sel abnormal yang dapat menyebabkan kanker.

Sementara itu, penyebab pasti kanker rahim belum diketahui.

Akan tetapi, para ahli berteori meyakini, ketidakseimbangan hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron dapat menyebabkan lingkungan yang memungkinkan sel-sel kanker di rahim tumbuh subur.

Selain itu, genetika, usia, berat badan, status kesehatan secara keseluruhan, dan gaya hidup seperti penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), dapat menjadi faktor risiko tambahan kanker rahim.

Meskipun kanker serviks dan kanker rahim dapat dikaitkan dengan faktor genetik, lingkungan, dan fisiologis, kanker serviks terutama terkait dengan HPV risiko tinggi.

Di sisi lain, kanker rahim umumnya dikaitkan dengan disfungsi hormonal.

Baca juga: Studi Sebut Banyak Makan Daging Ayam Tingkatkan Risiko Kanker

Pengobatan kanker serviks vs kanker rahim

Pengobatan kanker serviks stadium awal biasanya dilakukan dengan mengangkat sebagian atau seluruh serviks melalui pembedahan.

Pada kanker serviks stadium lanjut, dokter mungkin merekomendasikan jenis histerektomi untuk mengangkat rahim dan serviks, dengan tetap mempertahankan kedua ovarium.

Dokter mungkin mengobati kanker rahim dengan histerektomi sederhana atau radikal, tetapi hal ini bergantung pada stadium kanker dan kebutuhan masing-masing individu.

Pembedahan untuk kedua kanker tersebut dapat diikuti dengan serangkaian terapi radiasi atau kemoterapi, tergantung pada stadiumnya.

Radiasi dan kemoterapi membantu membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal setelah pembedahan atau mungkin tidak terdeteksi di area tubuh lainnya.

Sebagian besar kanker serviks melibatkan kemoterapi dan terapi radiasi secara bersamaan.

Selain itu, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi hormon sebagai tambahan kemoterapi untuk jenis kanker rahim tertentu.

Imunoterapi dan pengobatan yang ditargetkan juga dapat bekerja untuk kanker serviks dan rahim.

Baca juga: Studi Ungkap Tes Urine Bisa Mendeteksi Kanker Prostat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi