KOMPAS.com - Teleskop Luar Angkasa James Webb (Teleskop James Webb) memiliki peran penting dalam mengungkap misteri atau rahasia alam semesta.
Teleskop James Webb digunakan ilmuwan untuk mempelajari setiap fase dalam sejarah alam semesta, sejak pancaran cahaya pertama setelah Big Bang.
Ia juga memberikan informasi mengenai pembentukan sistem tata surya yang mampu mendukung kehidupan di planet seperti Bumi, hingga bagaimana evolusi Tata Surya itu sendiri.
Teleskop James Webb adalah penerus Teleskop Luar Angkasa Hubble yang diluncurkan pada 24 April 1990, dan saat ini masih digunakan untuk memahami alam semesta.
Baca juga: Sering Digunakan untuk Mengamati Alam Semesta, Apa Itu Teleskop Hubble?
Mengenal Teleskop Luar Angkasa James Webb
Teleskop James Webb adalah teleskop terbesar yang pernah ditempatkan di luar angkasa, ukurannya 100 kali lebih besar dari Teleskop Hubble.
Dikutip dari laman Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA), Teleskop Luar Angkasa James Webb pertama kali diluncurkan pada 25 Desember 2021 dari Guyana Prancis dengan roket Arianne 5.
Baca juga: Teleskop NASA Menangkap Gambar Aurora di Planet Jupiter, Seperti Apa Penampakannya?
Teleskop ini tidak mengorbit Bumi seperti Teleskop Hubble, melainkan mengorbit Matahari sejauh 1,5 juta kilometer dari Bumi pada titik yang disebut titik Lagrange kedua atau L2.
Teleskop Webb menjadi observatorium inframerah yang akan membantu melengkapi dan memperluas penemuan Teleskop Luar Angkasa Hubble.
Itu karena Teleskop Webb memiliki cakupan panjang gelombang yang lebih panjang dan sensitivitas yang jauh lebih baik.
Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Teleskop James Webb Abadikan Kelahiran Bintang
Nama James Webb diambil dari nama pemimpin awal badan antariksa NASA dari pada 1961 hingga 1968, James Edwin Webb.
Di bawah arahan Webb, NASA melaksanakan salah satu proyek paling mengesankan dalam sejarah, yakni mendaratkan manusia di bulan.
Berkat jasa-jasanya dalam dunia antariksa, NASA menjadikan namanya untuk teleskop penerus Hubble sebagai bentuk penghormatan.
Baca juga: Dari Mana Asal Emas yang Ada di Bumi? NASA Ungkap Asal-usulnya
Seberapa canggih Teleskop James Webb?
Teleskop James Webb ibarat mesin waktu. Dengan sensitivitas inframerah yang paling canggih, ia dapat melihat kembali ke masa 13,5 miliar tahun yang lalu.
Kemampuannya itu akhirnya membantu ilmuwan untuk melihat galaksi pertama yang lahir setelah Big Bang.
Teleskop ini dirancang untuk melihat lebih dalam ke luar angkasa untuk melihat bintang-bintang dan galaksi-galaksi yang paling awal terbentuk di alam semesta.
Baca juga: Berapa Banyak Galaksi di Alam Semesta? Berikut Cara Para Ilmuwan Memperkirakannya
Ia juga digunakan untuk melihat jauh ke dalam awan debu yang ada didekatnya untuk mempelajari pembentukan bintang-bintang dan planet-planet.
Beberapa teknologi inovatif dikembangkan untuk Teleskop James Webb. Ini termasuk cermin primer yang terbuat dari berilium sangat ringan, dengan dari 18 segmen terpisah.
Fitur terbesar Webb adalah pelindung matahari lima lapis seukuran lapangan tenis yang meredam panas dari Matahari lebih dari satu juta kali.
Baca juga: Mengenal 4 Jenis Galaksi di Alam Semesta, Bima Sakti Termasuk yang Mana?
Instrumen teleskop, kamera dan spektrometer, memiliki detektor yang mampu merekam sinyal yang sangat redup sekalipun.
Satu instrumen (NIRSpec) memiliki penutup mikro yang dapat diprogram, yang memungkinkan pengamatan hingga 100 objek secara bersamaan.
Teleskop James Webb juga memiliki kriocooler untuk mendinginkan detektor inframerah menengah dari instrumen lain (MIRI) agar dapat beroperasi dengan baik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.