KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sejumlah wilayah Indonesia masih berpotensi dilanda hujan lebat pada Jumat (16/5/2025) dan Sabtu (17/5/2025).
BMKG menjelaskan, sebagian besar wilayah saat ini masih berada dalam fase atau masa peralihan musim atau pancaroba.
Pancaroba tersebut ditandai dengan cuaca cerah atau terik pada pagi hingga siang hari dan potensi hujan lokal pada sore hingga malam hari.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu memperbarui informasi cuaca, serta selalu menjaga kesehatan dengan menjaga lingkungan, khususnya di wilayah rentan terhadap dampak cuaca ekstrem.
Baca juga: Kenali Beda Tanda Hujan Deras Berdurasi Singkat dan Gerimis yang Berlangsung Lama
Prakiraan hujan lebat pada 16-17 Mei 2025
Dilansir dari laman resmi, berikut ini wilayah berpotensi hujan lebat pada 16-17 Mei 2025:
Jumat, 16 Mei 2025- Hujan ringan:
- Riau
- Nusa Tenggara Timur.
- Hujan sedang:
- Aceh
- Sumatera Barat
- Jambi
- Kepulauan Riau
- Kepulauan Bangka Belitung
- Sumatera Selatan
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
- Papua Pegunungan
- Papua Barat Daya
- Papua Selatan
- Papua Tengah.
- Hujan lebat:
- Sumatera Utara
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Nusa Tenggara Barat
- Sulawesi Tengah
- Maluku Utara.
Baca juga: Tak Hanya Merusak, Badai Tropis Juga Memberi Manfaat bagi Bumi, Apa Saja?
Sabtu, 17 Mei 2025- Hujan ringan:
- Riau
- DKI Jakarta
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Selatan.
- Hujan sedang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Jambi
- Kepulauan Riau
- Kepulauan Bangka Belitung
- Sumatera Selatan
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- DI Yogyakarta
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
- Papua Barat Daya.
- Hujan lebat:
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Sulawesi Tengah
- Papua Tengah.
- Hujan sangat lebat:
- Papua Pegunungan
- Papua Selatan.
Baca juga: Ramai soal Tak Ada Badai yang Melintasi Garis Khatulistiwa, Ini Kata BMKG
Penyebab wilayah Indonesia masih hujan
BMKG menjelaskan, adanya peningkatan intensitas radiasi Matahari pada pagi hingga siang hari berkontribusi terhadap penguatan proses konvektif di lapisan atmosfer bawah.
“Sehingga meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif pada sore hingga malam hari,” ungkap BMKG dikutip dari laman resminya.
Kondisi ini berpeluang menimbulkan hujan di sejumlah wilayah dengan karakteristik:
- Berdurasi singkat
- Tidak merata
- Berintensitas sedang hingga lebat
- Disertai kejadian kilat atau petir dan angin kencang.
BMKG juga memantau adanya Bibit Siklon Tropis 93P yang berada di sekitar Laut Arafura sebelah barat Papua Selatan dengan.
Baca juga: Warganet Mengeluh Cuaca Saat Pagi-Siang Panas tapi Malam Hujan, Ini Kata BMKG
Bibit siklon tropis ini memiliki kecepatan angin maksimum 25 knot, tekanan udara minimum 1.003-1.006 hPa (hektopascal), serta pergerakannya ke arah barat-barat laut.
Fenomena itu menginduksi peningkatan kecepatan angin di sekitarnya hingga mencapai lebih 25 knot (low level jet) dari Papua Selatan hingga Laut Arafura.
Selain itu, juga ada sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Papua.
Sirkulasi siklonik itu membentuk daerah pertemuan angin atau konvergensi yang memanjang dii sejumlah wilayah Indonesia.
Lalu ada kombinasi antara MJO (Madden-Julian Oscillation) serta gelombang Kelvin, Rossby Ekuator, dan Low Frequency di wilayah dan periode yang sama.
Sehingga, berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di sekitarnya.
Baca juga: Ramai soal Kemunculan “Rip Current” di Pantai Parangtritis dan Disebut Berbahaya, Apa Itu?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.