Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urine Kemerahan Tanda Penyakit Apa? Ini 8 Daftar Kemungkinannya

Baca di App
Lihat Foto
Sketchepedia
Ilustrasi warna kemerahan
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Urine yang berwarna kemerahan bisa menjadi sinyal peringatan adanya gangguan kesehatan dalam tubuh.

Warna merah pada urine biasanya disebabkan oleh keberadaan darah atau dalam istilah medis bisa disebut sebagai hematuria.

Dilansir dari Cleveland Clinic, darah dalam urine bisa membuat warnanya tampak merah terang, merah muda, hingga cokelat kemerahan seperti warna minuman cola.

Dalam beberapa kasus, jumlah darah yang keluar sangat sedikit sehingga tidak terlihat dengan mata telanjang dan hanya bisa diketahui lewat pemeriksaan laboratorium.

Meski bisa saja tidak berbahaya, urine yang terus-menerus berwarna kemerahan dan disertai keluhan lain perlu diwaspadai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi ini dapat menjadi tanda adanya penyakit tertentu yang memerlukan penanganan medis.

Lalu, penyakit apa saja yang bisa menyebabkan urine berwarna kemerahan?

Baca juga: Urine Berbusa Tanda Penyakit Apa? Ini 6 Daftar Kemungkinannya


8 penyakit yang ditandai urine bewarna kemerahan

Urine bewarna kemerahan terjadi ketika ginjal atau organ lain dalam saluran kemih membiarkan sel darah bocor ke dalam urine. 

Berikut beberapa penyakit yang ditandai dengan hematuria:

1. Pembesaran kelenjar prostat

Dikutip dari Mayo Clinic, urine bewarna kemerahan dapat disebabkan oleh pembesaran kelenjar prostat atau BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) yang umumnya terjadi menjelang usia paruh baya.

Ketika membesar, kelenjar yang mengelilingi bagian atas uretra ini akan menekan uretra sehingga aliran urine terhambat.

Karena itu, kondisi ini menyebabkan seseorang sulit buang air kecil, ingin buang air kecil terus menerus, hingga ada darah dalam urine.

Selain BPH, infeksi prostat atau prostatitis juga dapat menjadi penyebab urine bewarna kemerahan.

2. Infeksi saluran kemih (ISK)

Penyebab utama dari urine bewarna kemerahan umumnya adalah infeksi saluran kemih.

Infeksi ini terjadi ketika bakteri masuk ke dalam saluran keluarnya urine, yaitu uretra dan berkembang biak di kandung kemih.

Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan yang membuat urine kemerahan dengan bau yang kuat serta menimbulkan nyeri dan keinginan buang air kecil terus menerus.

3. Infeksi ginjal

Infeksi ginjal merupakan salah satu jenis ISK yang memiliki nama medis pielonefritis.

Kondisi ini terjadi ketika bakteri dari aliran darah atau saluran ureter, memasuki ginjal dan berkembang biak.

Gejala yang ditimbulkan pielonefritis mirip dengan tanda ISK umumnya, yaitu urine bewarna kemerahan karena mengandung darah.

Bedanya, infeksi ginjal lebih mungkin disertai demam dan nyeri punggung atau selangkangan.

4. Batu ginjal

Batu ginjal disebabkan oleh pengerasan mineral-mineral yang terkandung di dalam urine.

Pengerasan yang  terjadi pada dinding ginjal atau kandung kemih itu akan berubah menjadi batu kecil dan keras seiring berjalannya waktu.

Batu-batu tersebut dapat menimbulkan rasa sakit saat dikeluarkan dan menyebabkan pendarahan pada urine.

Baca juga: Studi Ungkap Tes Urine Bisa Mendeteksi Kanker Prostat

5. Penyakit ginjal glomerulonefritis

Selain batu ginjal, warna kemerahan pada urine juga dapat disebabkan oleh penyakit ginjal yang disebut glomerulonefritis.

Kondisi ini ialah peradangan pada bagian penyaring dalam ginjal yang berfungsi membuang limbah dari darah.

Peradangan ini dapat menyebabkan urine mengandung darah sehingga bewarna kemerahan.

6. Cedera ginjal

Gangguan pada ginjal lainnya yang dapat menyebabkan urine bewarna kemerahan adalah cedera.

Pukulan atau cedera lain pada ginjal akibat kecelakaan atau olahraga kontak dapat menyebabkan darah muncul dalam urine.

7. Kanker saluran kemih, ginjal, atau prostat

Darah dalam urine yang dapat dilihat dengan mata telanjang juga dimungkinkan sebagai tanda kanker ginjal, kandung kemih, atau prostat stadium lanjut.

Pertumbuhan beberapa jenis sel kanker ini umumnya tidak menimbulkan gejala lebih awal, tetapi dapat menimbulkan darah bewarna kemerahan pada tahapan seterusnya.

8. Penyakit bawaan atau faktor genetik.

Ada kondisi genetik yang bisa memengaruhi sel darah merah, yaitu anemia sel sabit.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan darah dalam urine sehingga bewarna kemerahan.

Namun terkadang, sel darah dalam urine penderita anemia sel sabit terlalu kecil untuk dilihat.

Selain itu, sindrom Alport juga menyebabkan pembuluh darah kecil di ginjal rusak sehingga menyebabkan darah dalam urine.

Baca juga: 5 Ciri Urine yang Menandakan Adanya Kanker Kandung Kemih

Penyebab lain berupa

1. Konsumsi obat tertentu

Selain karena penyakit, urine bewarna kemerahan juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu.

Beberapa obat yang bisa jadi penyebabnya, termasuk obat antikanker siklofosfamid (cytoxan) dan antibiotik penisilin.

Obat-obatan yang mencegah pembekuan darah juga telah dikaitkan dengan kandungan darah dalam urine.

Selain itu, obat-obatan yang pengencer darah, seperti heparin, juga dapat menyebabkan urine bewarna kemerahan. 

2. Berolahraga berat

Darah dalam urine juga dapat terjadi setelah berolahraga berat, seperti sepak bola.

Hal ini mungkin disebabkan oleh kerusakan kandung kemih akibat terkena benturan atau pukulan.

Darah dalam urine juga dapat terjadi pada seseorang yang baru melakukan olahraga jarak jauh, seperti lari maraton.

Itulah beberapa gangguan kesehatan yang bisa menjadi penyebab urine bewarna kemerahan. Untuk mengetahui secara pasti penyebab dan penanganannya, siapa saja sangat disarankan segera menghubungi layanan kesehatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi