KOMPAS.com - Bagi beberapa orang, pagi serasa tak sempurna jika tanpa ditemani secangkir kopi panas yang wangi.
Karena itulah, pencinta kopi tak pernah lepas dari rutinitas kopi pagi selepas mereka bangun.
Wangi kopi memang stimulan ampuh untuk mendongkrak semangat. Sedangkan kafein yang terkandung di dalamnya, adalah senyawa yang efektif mengusir kantuk.
Namun, bagaimana dengan efek sampingnya? Apakah kopi pagi berpotensi menaikkan tekanan darah akibat banyaknya kafein yang ada di dalamnya?
Dan amankah penderita hipertensi rutin menyesap kopi pagi?
Baca juga: Bolehkah Penderita Hipertensi Minum Kopi Pagi?
Apakah kopi pagi menaikkan tekanan darah?
Dilansir dari Woman's World (5/3/2025), minum kopi memang bisa menaikkan tekanan darah, dan beberapa orang lebih sensitif terhadap efek ini dibanding kelompok orang lainnya.
"Kopi dapat meningkatkan tekanan darah karena kopi mengganggu adenosin, sebuah neurotransmitter yang membantu pembuluh darah untuk rileks dan melebar," ujar Michelle Routhenstein, ahli diet kardiologi pencegahan di EntirelyNourished.com.
“Ketika adenosin tidak bekerja dengan baik, akibatnya pembuluh darah dapat mengerut, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah,” sambungnya.
Efek ini bisa terjadi, bahkan kepada seseorang yang tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi sebelumnya.
"Kandungan kafein dalam kopi Anda dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah sementara, biasanya hingga 15 mmHg," ujar Direktur Pusat Jantung dan Kardiovaskuler Wanita di RS Universitas Robert Wood Johnson, Yanting Wang.
Menurut Wang, kenaikan tekanan darah jangka pendek ini paling sering terjadi pada mereka yang tidak minum kafein secara teratur dan belum membangun toleransi.
“Kafein adalah stimulan dan memberikan tubuh respons 'melawan' atau 'lari' sehingga mengakibatkan peningkatan detak jantung,” sambungnya.
Baca juga: Apakah Penderita Gangguan Ginjal Boleh Minum Kopi? Ini Kata Penelitian
Berbahayakah kopi bagi penderita hipertensi?
Namun, seperti halnya makanan dan minuman lain, dokter tetap menyarankan agar semua orang mengonsumsi kopi pagi dalam takaran sedang karena kopi dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara waktu.
"Lonjakan tekanan darah bersifat sangat sementara, dan kemudian turun, sehingga tidak dapat dikatakan bahwa minum kopi memiliki efek jangka panjang yang signifikan terhadap tekanan darah," ujar spesialis jantung Balbir Singh.
Demi keamanan, Singh juga menyarankan agar semua orang tidak minum kopi sebelum mereka melakukan latihan fisik yang intens atau aktivitas berat yang dapat meningkatkan tekanan darah berlebihan.
Meski, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada peminum kopi yang sudah terbiasa dengan kafein, efek ini berkurang seiring berjalannya waktu karena mereka mengembangkan toleransi terhadap minuman tersebut.
“Bagi orang yang meminumnya secara teratur dan mengembangkan toleransi, kopi biasanya tidak memiliki efek jangka panjang pada tekanan darah Anda dan tidak terkait dengan risiko yang lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi kronis (hipertensi),” ujar Routhenstein.
Routhenstein menyarankan agar semua orang tidak minum kopi pagi dalam keadaan perut kosong, terlebih mereka yang sudah memiliki riwayat darah tinggi.
"Dalam kondisi perut kosong, efek kafein bisa lebih tinggi dirasakan tubuh, dan peningkatan tekanan darah akan lebih terasa," ujar dia.
Lebih lanjut, Routhenstein juga memberikan saran dosis kopi per hari.
Menurutnya, secara umum, dua cangkir kopi atau kurang, cukup aman bahkan untuk pasien dengan penyakit jantung sekali pun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.