KOMPAS.com - Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan pembentukan tumor yang dapat menyerang dan menghancurkan jaringan di sekitarnya.
Kanker otak adalah tumor ganas, yakni kumpulan atau massa sel abnormal yang terjadi di otak.
Baca juga: Tanda-tanda Tumor Otak di Kepala, Mata, dan Perut, Apa Saja?
Tumor adalah pertumbuhan atau pembengkakan jaringan tubuh yang menyebabkan munculnya kumpulan atau massa sel abnormal. Tumor dapat bersifat kanker (ganas) atau nonkanker (jinak).
Beberapa tumor jinak juga berpotensi menjadi kanker ketika sel-sel abnormal terus membelah secara tak terkendali, sehingga tetap perlu diawasi.
Ketika tumor jinak atau ganas tumbuh di otak, tekanan di dalam tengkorak kepala dapat meningkat. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otak dan bahkan dapat mengancam jiwa.
Baca juga: Sering Lembur Bikin Struktur Otak Manusia Berubah, Efeknya Baik atau Buruk?
Berikut adalah beberapa kelompok orang yang lebih berisiko terkena kanker otak:
1. Orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas
Berat badan berlebih atau obesitas meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk jenis tumor otak yang disebut meningioma.
Menurut Cancer Research UK, sekitar 2 dari 100 tumor otak (2 persen) yang didiagnosis di Inggris setiap tahun disebabkan oleh berat badan berlebih atau obesitas.
Penting untuk menjaga berat badan yang sehat untuk mengurangi risiko kanker otak dan masalah kesehatan lain. Cobalah untuk tetap aktif secara fisik dan mengonsumsi makanan sehat dan seimbang.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Beda Tumor dan Kanker
2. Memiliki riwayat keluarga dengan kanker otak
Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena kanker otak berikutnya adalah riwayat keluarga.
Seseorang yang memiliki keluarga yang pernah menderita tumor otak berisiko lebih tinggi mengalami kanker otak dibanding orang lain pada umumnya.
Keluarga yang dimaksud adalah orang tua, saudara kandung, atau anak.
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Otak di Kepala, Mata, Tangan, dan Kaki, Apa Saja?
3. Memiliki kondisi genetik tertentu
Sindrom turunan yang meningkatkan risiko tumor otak atau beberapa perubahan DNA dapat meningkatkan risiko tumor otak.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, sebagian kecil tumor otak terkait dengan kondisi genetik yang diketahui.
Orang yang memiliki salah satu sindrom langka tertentu memiliki risiko lebih tinggi terkena tumor otak. Sindrom-sindrom tersebut meliputi:
- Neurofibromatosis (NF) tipe 1 dan tipe 2
- Sklerosis tuberosa (TSC)
- Sindrom Li-Fraumeni
- Sindrom von Hippel-Lindau (VHL)
- Sindrom turner
- Sindrom Turcot
- Sindrom Gorlin.
Baca juga: Pertama di Dunia, Anak 13 Tahun Sembuh dari Kanker Otak yang Mematikan
4. Orang yang terkena paparan radiasi
Orang yang terpapar jenis radiasi kuat memiliki risiko lebih tinggi terkena tumor otak. Radiasi kuat ini disebut radiasi pengion.
Radiasi tersebut cukup kuat untuk menyebabkan perubahan DNA pada sel-sel tubuh, dan berisiko menyebabkan tumor dan kanker.
Contoh radiasi pengion meliputi terapi radiasi yang digunakan untuk mengobati kanker dan paparan radiasi yang disebabkan oleh bom atom.
Baca juga: 15 Tanda Tumor Otak yang Jarang Disadari, Apa Saja?
5. Lansia
Tumor otak dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling sering terjadi pada lansia. Seiring bertambahnya usia, risiko terkena kanker meningkat, termasuk tumor otak.
Beberapa tumor otak sebagian besar menyerang orang dewasa. Beberapa tumor otak paling sering terjadi pada anak-anak.
Risiko tumor otak paling besar adalah pada lansia yang berusia antara 85 dan 89 tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.