KOMPAS.com - Sebagian orang mengganggap bahwa minum air dingin dapat berdampak buruk pada kesehatan, seperti menimbulkan pilek.
Mengonsumsi air putih sendiri diperlukan tubuh agar tetap terhidrasi sehingga sistem organ dapat melakukan fungsinya secara optimal.
Mengonsumsi air yang cukup setiap hari bermanfaat dalam mendukung kerja pencernaan dan metabolisme, serta menjaga suhu normal tubuh dan menjaga jaringan organ tetap sehat.
Nah, air dalam kondisi dingin biasanya dikonsumsi seseorang saat cuaca panas maupun setelah berolahraga.
Namun, tidak jarang orang mengalami sakit tenggorokan atau merasa flu setelah minum air dingin.
Lantas, benarkan air dingin dapat membuat sakit atau malah bermanfaat bagi kesehatan?
Baca juga: Minum Air Dingin saat Buka Puasa, Aman atau Berbahaya?
Apakah air dingin buruk untuk kesehatan?
Dilansir dari Medical News Today, air dingin disebut secara umum dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh dan memperlambat pencernaan menurut tradisi pengobatan Ayurveda di India.
Praktisi Ayurveda mengatakan, tubuh memiliki suhu inti sekitar 37 derajat Celcius. Dengan begitu, mengonsumsi air dingin bisa membuat tubuh bersuhu lebih rendah dan memerlukan energi tambahan untuk mengembalikan suhu tubuh normal.
Meski begitu, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa air dingin berdampak buruk bagi pencernaan.
Sementara itu, minum banyak air dalam suhu apa pun bermanfaat membantu tubuh mengeluarkan racun, mencegah sembelit, dan melancarkan pencernaan.
Sebuah penelitian juga memperkuat bahwa minum air dingin memiliki manfaat untuk kesehatan.
Penelitian yang diterbitkan dalam International journal of clinical and experimental medicine pada 2013 menyelidiki pengaruh minum air pada suhu yang berbeda terhadap enam orang yang mengalami dehidrasi setelah berolahraga.
Hasil penelitian menunjukkan, mengubah suhu air mepengaruhi respons keringat para peserta dan berapa banyak air yang diminumnya.
Peneliti pun menemukan suhu air yang optimal dikonsumsi seseorang yang dehidrasi adalah 16 derajat Celcius.
Sebab, para peserta yang mengonsumsi air dingin itu mengeluarkan keringat lebih sedikit dan minum air dalam jumlah yang lebih banyak.
Baca juga: Air Panas atau Air Dingin yang Lebih Baik Diminum Saat Cuaca Panas?
Sementara itu, penelitian yang lain menunjukkan efek kurang bagus air dingin bagi kesehatan.
Studi oleh The Korean Society of Neurogastroenterology and Motility pada tahun 2012 menemukan bahwa minum air dingin dapat memperburuk gejala orang dengan achalasia.
Lalu, penelitian lama oleh Cephalalgia pada 2001 menemukan bahwa 7,6 persen partisipan sakit kepala setelah meminum 150 mm air dingin melalui sedotan.
Sementara itu, bukti ilmiah terkait pengaruh air dingin pada sakit tenggorokan dan pilek belum pernah ditemukan.
Manfaat minum air dingin saat berolahraga
Air dingin cocok dikonsumsi pada saat dehidrasi karena minuman ini dapat meningkatkan performa dan daya tahan tubuh saat berolahraga.
Sebuah studi oleh Journal of the International Society of Sports Nutrition pada 2012 yang melibatkan 45 pria sehat menemukan bahwa mengonsumsi air dingin selama berolahraga secara signifikan mengurangi kenaikan suhu inti tubuh dibandingkan dengan minum air bersuhu ruangan.
Sementara itu, penelitian oleh Plos pada 2014 menemukan bahwa minum air dingin meningkatkan performa 12 atlet sepeda dibandingkan air bersuhu ruangan.
Penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa para atlet mencapai performa terbaik saat mengonsumsi es serut dengan aroma mentol.
Studi lain oleh Acta physiologica pada 2014 juga menunjukkan bahwa air dingin dan air bersuhu ruangan bermanfaat mengurangi beban kerja jantung.
Penelitian terbaru oleh Frontiers in neurology pada 2022 menemukan bahwa minum sedikit air, terutama air bersuhu dingin dan berkarbonasi dapat menimbulkan respons pressor yang berkesinambungan.
Respons pressor mengacu pada peningkatan tekanan darah yang signifikan.
Dengan begitu, air dingin dan berkarbonasi merupakan pertolongan pertama bagi beberapa jenis hipotensi akut.
Baca juga: Bukan Air Dingin, Ini Cara Ampuh Menghilangkan Panas di Tangan karena Cabai
Kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi air dingin dan hangat?
Beberapa orang mungkin bertanya-tanya, apakah lebih baik mengonsumsi air dingin atau air hangat.
Dilansir dari Very Well Health, berikut beberapa kondisi yang cocok untuk mengonsumsi air dingin dan air panas.
1. Waktu yang tepat untuk minum air dingin
Minum air pada suhu berapa pun dapat menyehatkan badan. Berikut beberapa kondisi yang baik untuk minum air dingin:
- Setelah berolahraga
- Sebelum makan berat
- Di lingkungan yang panas atau lembab
- Ketika merasa dehidrasi
- Saat merasa mau pingsan.
2. Waktu yang tepat untuk minum air hangat
Berikut beberapa kondisi yang lebih cocok untuk mengonsumsi air hangat atau panas:
- Saat ingin rileks di malam hari
- Ketika cuaca dingin
- Saat merasa sakit
- Ketika kembung dan mengalami gangguan pencernaan.