Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Nyeri Dada karena Serangan Jantung Vs Penyebab Lain

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Kulpreya PHOTO
Ilustrasi nyeri dada. Beda nyeri dada akibat serangan jantung vs nyeri dada karena penyebab lain.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Nyeri dada bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi kesehatan, mulai dari yang ringan hingga serius.

Kondisi ini dapat dipicu oleh beberapa hal, seperti masalah jantung, gangguan pencernaan, gangguan otot dan tulang, bahkan stres dan kecemasan.

Meski demikian, dari beberapa faktor kemungkinan itu, kebanyakan orang yang mengalami nyeri dada sering kali mengaitkannya dengan serangan jantung.

"Nyeri dada atau tekanan dada merupakan salah satu keluhan yang paling umum di unit gawat darurat," kata Michelle O'Donoghue, seorang kardiolog di Mass General Brigham, Boston, Amerika Serikat.

"Sebagian kecil kasusnya, itu adalah serangan jantung. Namun sering kali, ternyata itu adalah diagnosis lain," tambahnya, dikutip dari laman Mass General Brigham (14/1/2025).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa perbedaan nyeri dada akibat serangan jantung dengan nyeri dada karena penyebab lain?

Baca juga: Gejala Serangan Jantung Bisa Muncul Sebulan Sebelumnya, Ini 12 Tandanya


Beda nyeri dada serangan jantung vs penyebab lain

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat dan otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengancam jiwa.

Adapun nyeri dada hanyalah salah satu tanda yang mungkin terjadi akibat serangan jantung.

O'Donoghue mengatakan, sangat sedikit orang yang benar-benar menggambarkan gejala nyeri dada sebagai "rasa sakit."

Banyak yang mengatakan itu terasa seperti tekanan, sesak, terasa diremas atau penyempitan.

Selain itu, perasaan itu mungkin juga menyebar ke lengan kiri, bahu, leher, rahang, atau punggung.

"Nyeri tajam yang sangat terlokalisasi dan dapat langsung Anda tunjuk dengan satu jari sering kali bukan merupakan serangan jantung, tetapi bisa jadi merupakan kondisi darurat lainnya," jelasnya.

"Orang-orang lebih sering menggambarkan nyeri dada yang terkait dengan serangan jantung sebagai perasaan seperti ada yang duduk di dada mereka," tambahnya.

O’Donoghue menambahkan, sebagian orang dengan serangan jantung tidak merasakan sensasi apa pun di dada, tetapi mungkin mengalami gejala lain (ini sangat umum terjadi pada wanita) sebagai berikut:

Baca juga: Kerap Dianggap Sama, Ini Bedanya Angina dengan Serangan Jantung

Bagaimana dokter menentukan nyeri dada akibat jantung atau tidak?

Dikutip dari Harvard Health Publising (23/7/2024), dokter menggunakan beberapa informasi untuk menentukan apakah seseorang mengalami serangan jantung atau tidak.

Selain deskripsi gejala dan profil risiko jantung, dokter juga menggunakan hasil elektrokardiogram (EKG) dan tes darah yang disebut troponin jantung.

Namun, terkadang hasil ini tidak langsung menunjukkan kelainan. Jadi, apa yang dijelaskan kepada dokter dan riwayat medis sangat penting dalam menentukan langkah awal dalam perawatan.

Namun biasanya, nyeri tusuk yang berulang selama beberapa detik kecil kemungkinannya merupakan serangan jantung.

Sedangkan nyeri yang terpusat di dada dan menjalar ke lengan atau rahang kiri lebih besar kemungkinannya merupakan serangan jantung.

Baca juga: Apakah Minum Kopi Pagi Menaikkan Tekanan Darah? Ini Kata Pakar

Penyebab lain nyeri dada

Ada berbagai macam penyebab nyeri dada selain serangan jantung. Nyeri dada juga dapat mengindikasikan:

  • Angina, ketika suplai darah ke otot jantung terbatas tetapi tidak tersumbat
  • Masalah paru-paru, termasuk infeksi (pneumonia) atau bekuan darah (emboli paru)
  • Nyeri otot, seperti peradangan atau cedera pada otot-otot di dinding dada
  • Masalah pencernaan lainnya, seperti peradangan atau kejang pada pankreas, kantong empedu, atau esofagus
  • Serangan panik, atau kecemasan yang sangat intens
  • Robeknya pembuluh darah, seperti diseksi aorta.

"Ada kondisi lain yang menyebabkan nyeri dada dan gejala serupa. Beberapa tidak seserius serangan jantung, tetapi yang lainnya mengkhawatirkan," katanya.

"Saya sarankan agar orang memercayai insting mereka. Jika Anda merasa ada yang tidak beres, Anda harus segera diperiksa di unit gawat darurat," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi