Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanyakan Konsumsi Matcha Disebut Bisa Masuk UGD, Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
ilustrasi konsumsi minuman matcha.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan unggahan bernarasi kebanyakan konsumsi matcha disebut bisa masuk Unit Gawat Darurat (UGD).

Dalam unggahan akun @gaga**** pada Selasa (8/4/20245), seorang warganet mengaku melihat ada orang yang masuk UGD karena kebanyakan minum matcha.

"Ngeliat ada yang masuk UGD gara2 kebanyakan minum matcha...KEBANYAKAN MINUM MATCHA. tiati guyss, dosis seharinya cuma 4grams ajaa," tulis akun itu.

Lalu, benarkah kebanyakan minum matcha bisa berbahaya bagi tubuh?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Benarkah Sering Konsumsi Matcha Sebabkan Kemandulan? Ini Kata Dokter

Batas konsumsi harian matcha

Dokter, ahli nutrisi, dan penulis buku Tan Shot Yen mengatakan, untuk mengetahui batas konsumsi harian matcha, bisa dengan memperhatikan kandungan yang ada di dalamnya, seperti kafein.

"Semua matcha dibuat dari daun teh yang ditanam di tempat teduh. Artinya, proses di mana semak teh terlindungi dari sinar Matahari dan cahaya, disaring ke semak-semak dengan cara yang sangat terkontrol," kata Tan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/5/2025).

Menurutnya, hal itu meningkatkan produksi klorofil pada tanaman, sekaligus menyebabkan daun matcha berwarna hijau tua.

"Kurangnya sinar Matahari mengurangi fotosintesis daun oleh tanaman, yang pada gilirannya mengubah kadar kafein, flavanol, gula, antioksidan, dan theanine yang terjadi secara alami," jelas dia.

Baca juga: Viral, Foto Varian Baru Indomie Rasa Matcha, Ini Kata Indofood

Oleh karena itu, Tan menambahkan, matcha umumnya memiliki kandungan kafein lebih banyak daripada teh hijau.

Dia menjelaskan, batas konsumsi harian kafein pada matcha adalah 400 mg kafein per hari per orang.

"400 mg kafein per hari itu batas atas. Tapi tergantung jenis matcha, karena per gram matcha bisa menghasilkan 19-44 mg kafein," ujarnya.

Jadi, jika seseorang mengonsumsi matcha sebanyak 4 g atau 4.000 mg, dia akan mendapatkan 176 mg kafein dalam tubuhnya.

Angka 176 mg masih tergolong aman berdasarkan batas konsumsi harian kafein sebesar 400 mg per orang.

Baca juga: 11 Jenis Teh Herbal dan Manfaatnya bagi Tubuh

Risiko jika konsumsi matcha berlebihan

Sementara, dokter spesialis gizi klinik, Gabriela Widyakarin mengatakan, ada beberapa gangguan atau masalah kesehatan jika konsumsi matcha secara berlebihan.

"Matcha mengandung antioksidan dan kafein cukup tinggi, bila dikonsumsi berlebih dapat menimbulkan efek samping keluhan saluran cerna, seperti mual, muntah, diare, dan nyeri perut," kata dia saat dihubungi secara terpisah, Minggu (18/5/2025).

"Pada kondisi yang jarang terjadi, kebanyakan minum matcha dapat menyebabkan hepatotoksik," lanjut dia.

Hepatotoksik adalah kondisi yang memicu kerusakan fungsi hati. Jika hal ini terjadi, seseorang bisa saja dilarikan ke UGD.

Selain itu, Karin mengimbau kepada masyarakat untuk memperhatikan bentuk matcha yang akan dikonsumsi.

Sebab, matcha yang berbentuk kapsul memiliki risiko gangguan kesehatan lebih tinggi ketimbang dalam bentuk serbuk.

"Risiko lebih tinggi bila dikonsumsi dalam bentuk kapsul dibanding bentuk minuman serta dalam kondisi perut kosong," lanjut dia.

Baca juga: Berasal dari Tanaman yang Sama, Ini Perbedaan Matcha dan Teh Hijau

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi