Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak di Asia Tenggara, Bagaimana Situasi di Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi Covid-19 yang kembali merebak di Thailand dan Singapura.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kasus Covid-19 kembali mengalami peningkatan di sejumlah negara Asia, terutama Asia Tenggara, dalam beberapa waktu terakhir.

Singapura melaporkan, Covid-19 tercatat mencapai 14.200 kasus dalam seminggu sejak 27 April hingga 3 Mei 2025. Jumlah ini naik dibandingkan pada minggu sebelumnya.

Adapun Thailand melaporkan tren serupa, di mana kasus Covid-19 di negara tersebut melonjak menjadi 33.030 pada minggu lalu, dengan sedikitnya 6.000 kasus di Bangkok.

Departemen Pengendalian Penyakit Thailand mencatat, 33.030 kasus itu terjadi sejak 11-17 Mei, naik dua kali lipat dari minggu sebelumnya, yakni 16.000 kasus, dilansir dari Bangkok Post, Senin (19/5/2025).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.918 dirawat di rumah sakit, sementara dua orang dilaporkan meninggal di Sukhothai dan Kanchanaburi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana dengan kondisi Covid-19 di Indonesia?

Baca juga: Covid-19 di Singapura Melonjak, Tembus 14.000 Kasus dalam Seminggu, Apa Penyebabnya?


Kasus Covid-19 di Indonesia

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Aji Muhawarman mengatakan, hingga minggu ke-19 2025, kondisi penyebaran Covid-19 di Indonesia masih dalam batas aman.

“Di tengah dinamika global, kami ingin menyampaikan bahwa kondisi di Indonesia tetap aman," kata Aji dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa.

"Surveilans penyakit menular, termasuk Covid-19, terus kami perkuat, baik melalui sistem sentinel maupun pemantauan di pintu masuk negara,” tambahnya.

Aji mengungkapkan, di Singapura, lonjakan kasus tercatat, namun masih berada dalam pola musiman yang lazim terjadi setiap tahun.

Adapun varian yang bersirkulasi di Singapura merupakan turunan dari JN.1, yang tidak menyebabkan peningkatan keparahan kasus.

Menanggapi hal tersebut, Aji menegaskan bahwa pemerintah belum memberlakukan pengetatan akses untuk keluar-masuk negara.

"Namun, pengawasan dan pemantauan di pintu masuk internasional tetap ditingkatkan melalui SatuSehat Health Pass (SSHP)," terangnya.

Aji mengungkapkan, hingga saat ini, belum ada larangan perjalanan ke luar negeri.

Meski demikian, masyarakat diimbau untuk lebih waspada, terutama jika berencana bepergian ke negara yang sedang mengalami lonjakan kasus.

Baca juga: Mengapa Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Singapura dan Hong Kong?

“Kami mendorong masyarakat untuk mengikuti perkembangan situasi di negara tujuan, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di sana, dan menunda perjalanan apabila tidak mendesak atau dalam kondisi kurang sehat,” katanya.

Selain itu, Kemenkes juga terus mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan dasar seperti mencuci tangan, menggunakan masker saat batuk pilek, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala yang mengarah pada infeksi saluran napas atau flu.

Tak hanya itu, vaksinasi booster Covid-19 tetap direkomendasikan, terutama bagi mereka yang belum mendapatkannya atau termasuk dalam kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid.

“Masyarakat tidak perlu panik, namun kewaspadaan tetap penting. Kami pastikan langkah-langkah deteksi dini, pelaporan, dan kesiapsiagaan terus kami jalankan untuk menjaga situasi nasional tetap aman,” jelas Aji.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi