KOMPAS.com - Kanker prostat adalah jenis kanker yang muncul dari pertumbuhan sel abnormal di kelenjar prostat.
Prostat sendiri merupakan bagian penting dari sistem reproduksi pria. Letaknya berada tepat di bawah kandung kemih dan berfungsi memproduksi cairan mani yang membantu membawa sperma.
Kanker prostat menjadi salah satu jenis kanker yang paling sering dialami oleh pria, terutama di usia lanjut.
Kabar baiknya, kanker prostat umumnya berkembang secara perlahan dan seringkali dapat dideteksi sejak dini.
Jika terdiagnosis pada tahap awal, peluang kesembuhan sangat besar karena tersedia beragam pilihan pengobatan yang efektif.
Oleh karena itu, penting bagi pria untuk mengenali gejala atau ciri-ciri awal kanker prostat.
Deteksi dini sangat berperan dalam meningkatkan keberhasilan pengobatan dan mencegah komplikasi serius.
Lalu, apa saja ciri-ciri penyakit kanker prostat pada pria yang perlu diwaspadai?
Baca juga: Kanker Prostat Sakitnya di Mana Saja?
Ciri-ciri penyakit kanker prostat
Kanker prostat pada tahap awal seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas.
Namun, seiring berkembangnya penyakit, beberapa keluhan bisa jadi akan muncul.
Sebagaimana dilansir Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa ciri kanker prostat pada pria yang perlu diwaspadai:
- Keinginan buang air kecil yang mendesak, terutama di malam hari
- Aliran urine yang lemah, tidak lancar, atau terputus-putus
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil (disuria)
- Kehilangan kontrol kandung kemih (inkontinensia urine)
- Kehilangan kontrol usus (inkontinensia tinja)
- Disfungsi ereksi atau ejakulasi yang menyakitkan
- Darah dalam air mani atau urine
- Nyeri pada punggung bawah, pinggul, atau dada
Meski demikian, perlu diingat, tidak setiap masalah yang terjadi pada prostat berarti adalah kanker, termasuk adanya perubahan atau pembesaran.
Beberapa kondisi lain yang lebih umum juga bisa menimbulkan keluhan serupa, seperti:
- Hiperplasia Prostat Jinak (BPH), yakni pembesaran prostat yang bersifat non-kanker dan umum terjadi pada pria usia lanjut
- Prostatitis, yakni peradangan pada prostat yang biasanya karena infeksi dan bisa dialami pria usia di bawah 50 tahun.
Karena itu, jika mengalami gejala yang tidak biasa, para pria sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Pemeriksaan lebih awal bisa membantu mendeteksi kondisi secara tepat dan mencegah komplikasi serius.
Baca juga: 6 Gejala Kanker Prostat yang Bisa Dilihat Saat Aktivitas di Kamar Tidur hingga Kamar Mandi
Ciri kanker prostat stadium lanjut
Dikutip dari Mayo Clinic, pada beberapa kasus, kanker prostat baru menunjukkan gejala saat sudah menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis).
Kondisi ini disebut juga kanker prostat stadium lanjut atau stadium 4. Gejala kanker prostat stadium lanjut dapat berupa:
- Kebocoran urine yang tidak bisa dikendalikan
- Sakit punggung atau nyeri tulang
- Kelemahan pada lengan atau kaki
- Disfungsi ereksi yang semakin memburuk
- Kelelahan ekstrem
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
Hingga kini, penyebab pasti kanker prostat sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga bahwa kanker ini muncul ketika sel-sel di prostat tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali.
Alih-alih mati sebagaimana mestinya, sel-sel ini terus berkembang dan membentuk massa tumor.
Jika tidak ditangani, sebagian sel kanker bisa menyebar ke bagian tubuh lain.
Kabar baiknya, kanker prostat umumnya berkembang secara perlahan.
Sebagian besar kasus terdeteksi saat kanker masih terbatas di dalam prostat, sehingga peluang pengobatan dan kesembuhan sangat tinggi pada tahap ini.
Sementara itu, terdapat faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat, termasuk usia lanjut, riwayat keluarga terkait kanker prostat, riwayat pribadi dengan kanker jenis lain, obesitas, dan merokok.
Baca juga: 6 Ciri Urine yang Menandakan Adanya Kanker Prostat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.