Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Wisatawan Batal Pergi ke Jepang karena Ramalan Gempa dari Manga, Kapan?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Freepik
Ilustrasi Jepang
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Banyak wisatawan dilaporkan telah membatalkan rencananya pergi ke Jepang karena adanya ramalan gempa dahsyat pada Juli 2025 dari sebuah manga.

Manga atau komik Jepang tersebut berjudul “The Future I Saw” yang diciptakan oleh seniman manga Ryo Tatsuki.

Di saat bersamaan, paranormal dari Jepang dan Hong Kong juga memberikan peringatan serupa.

Sebagaimana dilansir CNN, Senin (19/5/2025), hal itu pun telah memicu kepanikan tidak berdasar yang menyebabkan banyaknya pembatalan rencana perjalanan dari berbagai destinasi di Jepang

Para seismolog telah lama memperingatkan bahwa memprediksi secara akurat kapan gempa bumi akan terjadi adalah hal yang mustahil.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang adalah negara yang memiliki rekam jejak baik dalam menahan guncangan gempa yang kuat sekalipun.

Kemungkinan terjadinya gempa bumi besar di Jepang adalah sesuatu yang harus dihadapi penduduknya setiap hari.

Baca juga: Peneliti Temukan Bukti Tsunami Purba di Amber Pepohonan Jepang dari Zaman Dinosaurus

Isi ramalan manga The Future I Saw

Dilansir dari Japan Today (1/5/2025), komik manga tersebut memiliki judul Jepang "Watashi ga Mita Mirai".

Diterbitkan pada 1999, manga The Future I Saw tersebut sempat memperingatkan adanya bencana besar pada Maret 2011.

Tanggal tersebut ternyata bertepatan dengan gempa bumi kuat dan tsunami yang melanda wilayah Tokohu utara, Jepang.

Manga tersebut awalnya tidak banyak mendapat perhatian umum sebelum bencana besar pada tanggal 11 Maret 2011 itu.

Kisah manga itu sendiri tidak secara spesifik menyebutkan tanggal atau lokasi tsunami besar yang dibayangkan Tatsuki.

Namun pada sampulnya, beberapa halaman dari jurnal mimpinya diilustrasikan, salah satunya bertuliskan “Bencana Besar pada Maret 2011.”

Hal itu cukup untuk memberikan kredit pada ramalan Tatsuki dan popularitas manga tersebut menyebar dengan cepat dengan ditampilkan di setiap jaringan televisi besar.

Baca juga: Budaya Unik Mengumpulkan Cap Prangko Eki di Stasiun Kereta Jepang

Beberapa orang juga mengambil keuntungan dari sifat tertutup Tatsuki dengan menyamar sebagai dirinya di dunia maya dan menyebarkan ramalan mereka sendiri.

Hal ini membuat Tatsuki merilis "Watashi ga Mita Mirai Kanzenban" atau "The Future I Saw: The Complete Edition".

"Versi lengkap” dari manga The Future I Saw yang dirilis pada 2021, mengeklaim bahwa akan ada gempa bumi hebat berikutnya akan terjadi pada Juli 2025.

Manga itu diketahui merupakan tambahan dari cerita aslinya, termasuk tambahan yang mengklarifikasi referensi ke Maret 2011 dan memberikan prediksi besar lainnya.

Dalam buku manga tersebut, Tatsuki menjelaskan bahwa dia awalnya tidak yakin apakah ada hubungan antara tanggal tersebut dengan tsunami dalam cerita.

Akan tetapi, dia tahu bahwa itu adalah tanggal yang penting sehingga dia memasukkannya di sampulnya.

Manga itu juga mengatakan bahwa bencana besar atau gempa bumi hebat berikutnya akan terjadi pada tanggal 5 Juli 2025.

Baca juga: Pengunjung Kafe di Jepang Ini Tak Boleh Pulang Sebelum Memecahkan Misteri

Tanggapan pencipta manga The Future I Saw

Pencipta manga The Future I Saw, Ryo Tatsuki saat ini telah pensiun dari profesinya dan kini masih tinggal di Jepang.

Tatsuki menilai bahwa tingginya minat tersebut mencerminkan tumbuhnya kesadaran akan kesiapsiagaan bencana.

“Saya sendiri ingin melakukan tindakan pencegahan seperti menimbun persediaan untuk persiapan menghadapi bencana dan memastikan rute evakuasi ketika keluar rumah,” katanya dilansir dari Bangkok Post, Sabtu (24/5/2025).

“Saya berniat untuk tetap waspada setiap hari saat kita mendekati Juli 2025,” sambungnya.

Baca juga: Anak 11 Tahun Jadi Sorotan di Jepang Usai Bikin Lagu Sendiri lewat iPad

Tanggapan pengamat

Analis Bloomberg Intelligence Untuk bidang penerbangan dan pertahanan Eri Zhu menilai, ramalan atau spekulasi gempa tersebut jelas akan berdampak bagi pariwisata Jepang.

Meski begitu, secara keseluruhan pariwisata ke Jepang tetap meningkat hingga kini.

Pada bulan April 2025, Jepang mencatat rekor 3,9 juta pengunjung asing, karena terpikat oleh nilai tukar yen yang murah.

“Spekulasi gempa jelas berdampak negatif pada pariwisata Jepang, dan ini akan memperlambat booming untuk sementara waktu,” tuturnya.

“Wisatawan mengambil pendekatan yang menghindari risiko mengingat banyaknya pilihan penerbangan jarak pendek lainnya di wilayah ini,” imbuh dia.

Baca juga: Jepang Diprediksi Bakal Diguncang Gempa M 9,0, Pemerintah Langsung Lakukan Mitigasi

Zhu memperkirakan akan ada lebih banyak maskapai penerbangan yang merasakan dampaknya dalam beberapa bulan ke depan.

Hal tersebut berdasarkan pola pemesanan tiket pesawat saat ini dan beban penerbangan yang diantisipasi.

Cathay Pacific Airways mungkin sangat berisiko akan hal itu, mengingat eksposurnya yang tinggi terhadap pasar pariwisata Jepang.

Maskapai yang mencakup Hong Kong Express, berencana untuk menyediakan hampir seperlima dari kursi terjadwal mereka ke Jepang hingga musim gugur.

Menurut analisis Bloomberg Intelligence dari data ForwardKeys, pemesanan maskapai penerbangan dari Taiwan, Korea Selatan dan Hong Kong telah menurun sejak April.

Greater Bay Airlines dan Hong Kong Airlines telah mengurangi beberapa penerbangan ke Jepang pada Mei 2025.

Baca juga: Pria Indonesia Ini Jadi Orang Asing Pertama yang Lolos Seleksi Sopir Bus di Jepang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi