Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mehran Karimi Nasseri, Pria Iran yang Hidup 18 Tahun di Bandara Paris

Baca di App
Lihat Foto
AFP/Stephane de Sakutin
Mehran Karimi Nasseri memperhatikan poster film The Terminal yang terinspirasi dari kisah hidupnya terlunta-lunta di Bandara Charles De Gaulle, Prancis, 12 Agustus 2004. Nasseri meninggal pada Sabtu, 12 November 2022 di bandara itu.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Seorang pria Iran bernama Mehran Karimi Nasseri menghabiskan hidupnya selama 18 tahun di Bandara Paris, Perancis.

Lahir pada 1945 di Provinsi Khuzestan, Iran, Nasseri tinggal di Terminal 2F Bandara Paris-Charles de Gaulle dari 1988 hingga 2006.

Dikutip dari BBC (13/11/2022), Nassert tidur dan menghabiskan banyak waktunya di bangku bandara, dengan dikelilingi troli berisikan berbagai barang-barang yang telah dia kumpulkan.

Nasseri atau dikenal juga sebagai Sir Alfred pertama kali terbang ke Eropa mencari ibunya. Dia telah berkeliling ke berbagai negara Eropa, seperti Inggris, Belanda, Belgia, dan Jerman.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun karena tidak memiliki dokumen imigrasi yang benar, ia akhirnya terusir dan pergi ke Perancis.

Dilansir dari Al Jazeera (13/11/2022), Nasseri dilarikan ke rumah sakit pada 2006, dan kemudian sempat tinggal di tempat penampungan beberapa tahun.

Pada Oktober 2022, dia memutuskan untuk kembali tinggal di Bandara Paris-Charles de Gaulle.

Hingga pada November 2022, Nasseri meninggal di bandara. Otoritas bandara mengatakan bahwa Nasseri meninggal karena serangan jantung.

Kisah Nasseri menginspirasi film The Terminal (2004) yang disutradarai oleh Steven Spielberg dan dibintangi Tom Hanks.

Lantas, bagaimana cerita Nasseri tersebut?

Baca juga: Kisah Julia Butterfly Hill, Tinggal di Atas Pohon Selama 2 Tahun untuk Lestarikan Lingkungan

Kisah Mehran Karimi Nasseri

Nasseri tiba di Bandara Paris-Charles de Gaulle, Perancis tanpa dokumen yang sah dan dia pun terjebak di sana.

Dia tidak bisa naik pesawat tanpa adanya paspor. Bila dia meninggalkan bandar, maka bakal ditangkap karena tidak memiliki dokumen identitas.

Dikutip dari The Guardian (23/11/2022), Nasseri pun hanya bisa berada di bandara tersebut dan tak bisa ke mana-mana.

Singkat cerita, dia mulai memiliki hobi untuk menulis catatan hariannya di atas kertas yang disumbangkan oleh dokter bandara selama bertahun-tahun.

Baca juga: Kisah Sulaiman Al-Rajhi, Miliarder yang Donasikan Seluruh Hartanya hingga Jadi Miskin

Kegiatannya pada pagi-siang

Setiap pagi sebelum bandara sibuk, dia akan meninggalkan bangkunya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bercukur.

Selanjutnya, dia akan membeli sarapan dari menu di restoran cepat saji McDonald’s.

Setelah itu, Nasseri akan mengunjungi agen koran untuk membeli (atau diberi) satu hingga tiga surat kabar untuk dibaca.

Dia pun kembali ke bangku dan makan sarapan saat bandara mulai dipadati oleh para penumpang pesawat yang berlalu-lalang.

Berikutnya, dia akan memulai menulis jurnal untuk mengisi halaman demi halaman kertas yang tidak bergaris.

Setelah memperbarui jurnalnya, dia akan membaca koran. Nasseri senang membaca dan mendiskusikan politik dunia.

Selama berada di bandara, dia belajar membaca bahasa Perancis dan Jerman dengan menggunakan kamus terjemahan dan koran yang sesuai.

Makan siangnya hampir selalu berupa Filet-O-Fish dari McDonald's. Sebenarnya sempat ada keinginan singkat untuk beralih ke Burger King di bandara itu.

Namun mesin kentang goreng mereka rusak selama beberapa hari dan sekarang Nasseri menganggapnya tidak dapat diandalkan.

Baca juga: Kisah Roshni Devi, Perempuan India 70 Tahun Sembuh dari Radang Sendi dengan Angkat Besi

Kegiatannya pada sore-malam

Pada masa itu, diketahui bahwa pilot dan awak kabin diberikan voucher untuk dibelanjakan di bandara.

Banyak yang telah membawa bekal makan siang dari rumah dan memberikan voucher maskapai penerbangan mereka kepada Nasseri saat berjalan melewatinya.

Berkat itu, Nasseri memiliki persediaan menu yang hampir tak terbatas untuk mencukupi kebutuhan makan hariannya.

Untuk menghabiskan waktu yang tersisa, dia kembali membaca berita atau menulis jurnal kesehariannya yang tidak pernah selesai. Dia juga tidak memiliki telepon genggam.

Nasseri hampir pasti akan kembali memilih Filet-O-Fish dari McDonald’s untuk makan malam setiap harinya.

Dia tidak ingin mencoba menu dari restoran Burger KIng atau waralaba Italia di bandara itu.

Bandara menjadi lebih sepi sekitar tengah malam, meskipun hanya benar-benar tanpa orang selama beberapa jam.

Lampu menyala sepanjang malam dan pengumuman melalui pengeras suara hanya berhenti antara jam 01.00 dan 04.30 pagi. Dia pun tidur di bangkunya.

Baca juga: Kisah David Vetter, Bocah yang Hidup dalam Gelembung Plastik

Menjadi saksi ancaman dugaan bom di bandara

Pada suatu hari, pengumuman bandara tiba-tiba memberi peringatan dan para penumpang terlihat meninggalkan terminal bandara.

“Mereka bilang ada bom,” ucap Nasseri.

Di jalan yang sepi, terlihat ada koper yang dikelilingi oleh sejumlah petugas keamanan bandara lengkap dengan alat keselamatan.

Namun Nasseri tidak berniat untuk mengevakuasi dirinya dari ancaman dugaan bom tersebut. Dia tidak ingin meninggalkan banyak kotak berisi halaman kertas A4 miliknya yang berharga.

“Itu bukan bom,” ujar Nasseri.

Dia telah melihat banyak koper dibelah oleh robot kecil yang memegang gergaji. Menurutnya, itu sudah sering terjadi. Sebuah koper mungkin milik seorang turis yang lupa membawanya.

Baca juga: Kisah Amar Bharati, Petapa Hindu India yang Mengangkat Tangan Kanannya sejak 1973

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi