Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bacaan Niat dan Tata Cara Puasa Sunah Bulan Dzulhijjah Menurut Baznas dan MUI

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
ilustrasi tata cara dan bacaan niat puasa sunah dzulhijjah, termasuk puasa arafah dan puasa tarwiyah.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Bulan Dzulhijjah bukan hanya identik dengan hari raya Idul Adha dan ibadah haji.

Sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk melakukan amalan, seperti dzikir, sedekah, dan berpuasa.

Dilansir dari Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas), Syekh Zakaria al-Anshari dalam kitab Asna al-Muthalib menegaskan bahwa pada 1-7 Dzulhijjah disunahkan untuk berpuasa bagi yang sedang menunaikan ibadah haji ataupun tidak.

Sedangkan, pada 8-9 Dzulhijjah disunahkan berpuasa hanya bagi orang yang tidak sedang haji.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada 8 Dzulhijjah disebut sebagai puasa Tarwiyah, sementara 9 Dzulhijjah dinamakan puasa Arafah.

Keutamaan puasa Dzulhijjah sangat besar, di antaranya adalah pengampunan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, khususnya bagi yang berpuasa pada Hari Arafah.

Selain itu, berpuasa di hari-hari tersebut juga merupakan kesempatan memperbanyak amal saleh, zikir, dan ibadah lainnya. 

Baca juga: [POPULER TREN] Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Sebelum menjalankan ibadah ini, penting bagi kita untuk memahami niat puasa sunah Dzuhijjah dan tata caranya.

Bacaan niat puasa sunah Dzulhijjah

Setiap puasa sunah pada tanggal-tanggal tertentu memiliki bacaan niat yang berbeda.

Umumnya, niat puasa Dzulhijjah dibacakan pada malam hari, yaitu sejak terbenamnya matahari hingga terbit fajar.

Niat puasa tanggal 1-7 Dzulhijjah

“Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta ala.”  

Artinya: “Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah ta ala.”

Niat puasa tanggal 8-9 Dzulhijjah

Dikutip dari situs resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), puasa Tarwiyah dilakukan sehari sebelum puasa Arafah.

Niat puasa Tarwiyah:

"Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala."

Artinya: "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’ala."

Sedangkan niat puasa Arafah sebagai berikut:

"Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala."

Artinya: "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’ala."

Baca juga: Bolehkah Puasa Arafah jika Masih Punya Utang Puasa Ramadhan? Ini Penjelasan MUI

Tata cara puasa sunah Dzulhijjah

Dikutip dari situs resmi Baznas, tata cara melaksanakan puasa Dzulhijjah, yakni:

1. Membaca niat sebelum fajar

Sebelum melaksanakan puasa sunah Dzulhijjah, sangat penting untuk membaca niat pada malam harinya atau paling lambat sebelum waktu fajar. 

Niat merupakan penegasan dalam hati bahwa kita akan menjalankan ibadah puasa karena Allah SWT. 

2. Menahan diri dari hal yang membatalkan puasa

Seperti halnya puasa lainnya, dalam puasa sunah Dzulhijjah kita wajib menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa.

Ini termasuk makan, minum, dan hubungan suami istri sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. 

Selain itu, kita juga harus menjaga lisan dari berkata kotor, berdusta, dan ghibah karena hal-hal ini bisa mengurangi pahala puasa.

Menjaga anggota tubuh dari perbuatan maksiat juga menjadi bagian penting agar puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi ibadah yang diterima oleh Allah SWT.

Baca juga: Pahala dan Keutamaan Puasa Arafah Sebelum Idul Adha 2023

3. Perbanyak ibadah dan dzikir

Hari-hari pertama bulan Dzulhijjah adalah waktu yang sangat mulia, sehingga memperbanyak ibadah sangat dianjurkan.

Selain berpuasa, kita juga disunahkan untuk memperbanyak dzikir seperti takbir, tahmid, dan tahlil. 

Membaca Al-Qur'an, melaksanakan shalat sunah, serta memperbanyak doa juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan selama menjalani puasa sunah Dzulhijjah. 

4. Berbuka dengan makanan yang halal dan bergizi

Saat waktu berbuka tiba, dianjurkan untuk segera membatalkan puasa dengan makanan yang halal dan bergizi.

Rasulullah SAW menganjurkan untuk berbuka dengan kurma atau air putih terlebih dahulu sebelum makan berat. 

Makanan bergizi membantu tubuh kembali bertenaga setelah seharian berpuasa.

Selain itu, berbuka juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa, maka sebaiknya kita memperbanyak doa sebelum dan saat berbuka puasa. 

Baca juga: Kapan Puasa Jelang Idul Adha 2022? Ini Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, Arafah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi