Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Nyeri Pinggang Harus Diwaspadai? Ini Penjelasan Dokter

Baca di App
Komentar Lihat Foto
(Shutterstock)
Ilustrasi nyeri pinggang. Nyeri Pinggang Setelah Minum Suplemen Bisa Jadi Tanda Kerusakan Ginjal.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Pernah merasakan nyeri di bagian pinggang yang tak kunjung reda, terutama setelah duduk terlalu lama atau beraktivitas berat?

Banyak orang mungkin menganggap hal ini sepele, bahkan membiarkannya tanpa penanganan.

Padahal, nyeri pinggang tidak selalu sekadar pegal biasa.

Baca juga: Nyeri Pinggang Setelah Minum Suplemen Bisa Jadi Tanda Kerusakan Ginjal, Ini Gejala yang Menyertainya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam dunia medis, nyeri pinggang bisa menjadi tanda gangguan serius pada saraf tulang belakang.

Bila tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini berisiko memengaruhi kualitas hidup seseorang, bahkan menimbulkan komplikasi jangka panjang.

Kapan nyeri pinggang harus diwaspadai?

Dokter spesialis neurologi dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) Jakarta, dr. Hadet Prisdhiany, Sp.N, menyampaikan nyeri pinggang adalah gejala umum yang bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari usia produktif hingga lanjut usia.

Namun, menurutnya, penting untuk membedakan mana nyeri yang bisa hilang dengan peregangan ringan, dan mana yang menandakan adanya gangguan lebih serius pada sistem saraf.

Hadet Prisdhiany menyebut, terdapat sejumlah tanda dari nyeri pinggang yang harus diwaspadai karena dampaknya bagi kesehatan tubuh ke depan.

"Kalau ada nyeri yang tidak membaik dengan obat, kemudian nyerinya mulai menjalar, berarti ada penekanan pada syaraf pusatnya," katanya pada Selasa (29/5/2025), dikutip dari Kantor berita Antara.

Dia menjelaskan, rasa nyeri pada pinggang yang sampai membuat seseorang mulai sulit berjalan perlu diwaspadai. Terlebih, kata dia, jika diikuti dengan adanya rasa kebas, kesemutan atau kelumpuhan pada kaki.

Jika tanda-tanda ini sudah dirasakan, Hadet menyarankan bagi siapa saja untuk segera bertemu dengan dokter spesialis terkait untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Tanda yang perlu diwaspadai selanjutnya adalah bila terjadi gangguan otonom seperti susah buang air kecil (BAK) maupun buang air besar (BAB).

Baca juga: Kata Dokter, Ini Hal-hal yang Bisa Jadi Penyebab Nyeri Pinggang

Nyeri pinggang sebenarnya bisa dicegah

Hadet mengungkapkan, nyeri pinggang sebenarnya dapat dicegah dengan rajin melakukan peregangan tubuh setelah duduk selama 15-30 menit.

Peregangan yang bisa dilakukan berupa menyilang kaki atau membungkukkan badan ke depan.

Menurutnya, aktivitas seperti itu akan membantu mengurangi timbulnya kekakuan otot. Sebab, jika seseorang duduk lama, ototnya akan bekerja.

"Postur harus dijaga karena dengan postur yang membungkuk, maka kompensasi ototnya akan lebih terasa duluan. Jadi, dari punggung bawah, bahkan dari punggung atas, dari leher," ucapnya.

Hadet menjelaskan, nyeri pinggang adalah rasa nyeri yang biasanya terasa dari bagian punggung ke bawah.

Rasa kaku yang dirasakan bisa timbul pada satu area tertentu dan jika sudah parah, akan menjalar sampai ke kaki.

Rasa kaku itu bisa semakin tajam terasa hingga penderitanya merasa nyeri hebat saat berjalan.

"Ada yang sampai tidak bisa bergerak. Jadi kadang-kadang kita datang ke IGD, kenapa sampai datang ke IGD? karena tidak bisa bergerak," ucapnya.

Penyebab nyeri pinggang

Hadet menyampaikan ada berbagai hal yang bisa jadi penyebab nyeri pinggang, termasuk memang duduk terlalu lama dan melakukan olah raga berat.

Menurutnya, kebiasaan duduk terlalu lama dapat menyebabkan area tulang belakang mengalami kekakuan, dan menimbulkan tekanan pada otot.

Aktivitas olah raga berat seperti olah raga yang mengharuskan banyak melompat dan mengangkat berat, juga bisa menyebabkan nyeri pinggang.

"Penyebab jaringan pinggang (bermasalah) sebenarnya bervariasi. Kalau kita melakukan aktivitas yang berlebihan, mengangkat yang berat-berat. Kalau secara kondisi medis, kita bisa lihat area regio-regio struktur tulang belakang," jelasnya.

Baca juga: Berapa Lama Jalan Kaki untuk Meredakan Nyeri Pinggang? Ini Temuan Studi

Hadet menyampaikan, nyeri pinggang bisa pula disebabkan oleh berbagai hal ini:

  • Peradangan sendi
  • Kekurangan asupan kalsium
  • Kekurangan asupan vitamin D
  • Osteoporosis
  • Kelainan tulang belakang skoliosis

Ia mengingatkan masyarakat terutama yang sudah memasuki usia lanjut agar lebih mewaspadai kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan nyeri pinggang akibat iritasi atau saraf tertekan di bagian belakang pinggang.

Hadet menyampaikan, dokter biasanya dapat menentukan diagnosis dan penanganan nyeri pinggang setelah melakukan pemantauan lebih lanjut dalam waktu dua sampai tiga minggu.

"Apakah membaik dengan stretching dan sebagainya, membaik dengan aktivitas berjalan biasa, maupun dengan obat standar," jelas dia.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Antara
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi