Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang Bisa Latah? Ini Penyebabnya Menurut Psikolog

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi latah. Penyebab orang bisa latah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan beberapa orang latah, viral di media sosial.

Video tersebut dimuat oleh akun Instagram @fasti***** pada Jumat (30/5/2025).

Di dalam video, terdapat beberapa cuplikan orang-orang yang memiliki kebiasaan latah.

Ada orang yang latah dengan mengikuti perintah orang lain, lalu ada juga orang yang mengulangi kata atau ucapan orang lain.

Tak hanya itu, video itu juga menampilkan sejumlah orang yang secara tiba-tiba bergerak secara berulang karena diklakson mobil.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Sebenarnya apa penyebab latah?” tulis keterangan di video.

Kemudian, pengunggah menjelaskan bahwa fenomena latah benar-benar tercatat dalam dunia psikologi.

“Di beberapa budaya, seperti Indonesia dan Malaysia, latah menjadi respons spontan terhadap kejutan yang bisa berupa ucapan kasar, gerakan aneh, atau meniru kata-kata orang lain secara tidak sadar,” tulis pengunggah di keterangan.

Menurut dia, latah tidak hanya dipicu oleh faktor biologis, namun dipengaruhi juga oleh lingkungan sosial dan budaya sekitar.

Hingga Rabu (4/6/2025), unggahan video itu sudah mendapatkan 129.766 likes dan ratusan komentar warganet.

Baca juga: Pakai AI Disebut Bikin Nalar Anak Tidak Berkembang, Apa Kata Psikolog?

Apa penyebab latah?

Psikolog dari Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo S.Psi., M.Psi. mengatakan, latah adalah fenomena psikologis yang kompleks dan disebabkan oleh banyak faktor.

“Latah seringkali membuat seseorang tidak nyaman, baik yang mengalami maupun yang berada di sekitarnya,” kata Ratna kepada Kompas.com, Selasa (3/6/2025).

Menurutnya, latah bisa disebabkan karena stres dan gangguan kecemasan yang dialami oleh seseorang.

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau stres akibat pengalaman trauma yang dialami seseorang, juga bisa memicu latah tersebut.

Baca juga: Pertengkaran Orangtua Bikin Anak Lakukan Kenakalan, Ini Penjelasan Psikolog

“Gangguan disosiatif (juga). Gangguan disosiatif dapat memicu latah sebagai cara untuk mengatasi stres atau kecemasan yang terkait dengan disosiasi,” tutur Ratna.

Kemudian, dia menilai bahwa lingkungan sekitar tempat individu berada, juga bisa mengakibatkan munculnya perilaku latah ini.

Menurutnya, beberapa lingkungan sosial mungkin memiliki tekanan atau stres yang tinggi, sehingga pada gilirannya akan memicu latah.

Selain itu, norma dan nilai budaya pada suatu lingkungan masyarakat juga dapat memengaruhi perilaku latah.

Ratna menyebut, beberapa budaya memiliki norma atau nilai yang mempromosikan perilaku latah sebagai cara untuk mengatasi stres atau kecemasan.

Baca juga: Ramai soal Tanda Trauma Sering Dianggap sebagai Perilaku Normal, Ini Kata Psikolog

Apakah latah bisa sembuh?

Ratna menyampaikan, setidaknya ada empat cara untuk menyembuhkan latah pada seseorang.

Cara pertama, yakni dengan mengikuti Terapi Kognitif-Perilaku (CBT). Terapi ini membantu individu mengidentifikasi serta mengubah pola pikir dan perilaku yang terkait dengan latah.

Cara kedua, yaitu terapi stres dan kecemasan. Terapi ini berfokus pada cara individu mengatasi stres dan kecemasan yang berkaitan dengan latah.

Lalu, Ratna mengungkapkan cara ketiga untuk mengatasi latah, yaitu melalui pengembangan keterampilan mengatasi stres.

“Pengembangan keterampilan mengatasi stres dapat membantu individu mengatasi stres dan kecemasan yang terkait dengan latah,” paparnya.

Baca juga: Mengapa Orang Indonesia Tega Menjarah Barang Korban Kecelakaan? Ini Kata Psikolog

Kemudian, cara terakhir adalah melalui dukungan sosial dari keluarga, teman, atau kelompok sosial lainnya untuk membantu seseorang mengatasi latahnya.

Ratna menjelaskan, hal paling penting adalah setiap individu memiliki pengalaman unik dengan latahnya masing-masing.

“Sifatnya individual differences, dan pendekatan yang efektif mungkin berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan situasi individu,” terangnya.

“Jika ada yang mengalami latah, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental yang terlatih, seperti psikolog, terapis, dan lain-lain,” pungkasnya.

Baca juga: Tips Membangun Kepercayaan Diri di Usia Dewasa Menurut Psikolog

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi