Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Arti Kode Mayday yang Diucapkan Pilot Air India Sebelum Pesawat Jatuh?

Baca di App
Lihat Foto
Boeing
Ilustrasi Boeing 787 maskapai Air India. Apa Arti Kode May Day yang Diungkap Pilot Air India Semenit Sebelum Pesawat Jatuh?
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - "Mayday, mayday," kata Kapten Sumeet Sabharwal, pilot yang mengemudikan pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner sesaat sebelum kecelakaan.

Mayday adalah sinyal darurat yang dikirim pilot melalui pesan radio ke kontrol lalu lintas udara (ATC).

Dalam kasus kecelakaan Air India, panggilan darurat itu dikirim kurang dari satu menit setelah pesawat itu lepas landas dari bandara Ahmedabad, India pada Kamis (12/6/2025) pukul 13.39 waktu setempat.

Dikutip dari Times of India, pada kesempatan yang sama, pilot juga berkata, "Daya dorong tidak tercapai!"

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekretaris Kementerian Penerbangan India, Samir Kumar Sinha mengatakan, pengawas lalu lintas udara segera menanggapi panggilan darurat pilot.

Namun, tidak ada respons lebih lanjut. Pesawat kemudian jatuh dan menabrak asrama BJ Medical College di Ahmedabad.

Sebanyak 279 orang meninggal dunia, termasuk korban di darat yang tertimpa reruntuhan pesawat tersebut.

Lantas, apa arti kode "Mayday"?

Baca juga: 8 Fakta Jatuhnya Pesawat Air India di Ahmedabad, Sinyal Mayday dan Saham yang Anjlok

Arti Mayday dalam penerbangan

Dikutip dari Kamus Merriam Webster, "Mayday" adalah sinyal darurat yang dikirimkan oleh pilot ketika dalam kondisi berbahaya.

Kode ini diakui secara internasional untuk pesawat dan kapal

"Mayday" berasal dari bahasa Perancis "m'aider" yang artinya "tolong saya!".

Kata tersebut kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris pada 1923 menjadi "Mayday". Kala itu, ada banyak lalu lintas udara antara Inggris dan Perancis, sehingga diksi tersebut digunakan sebagai kode ketika terjadi kendala di Selat Inggris.

Dalam penggunaannya, kode "Mayday" diucapkan oleh pilot pesawat atau kapten kapal ketika armada yang dikemudiakannya di ambang kehancuran.

Kode itu selanjutnya dikirim ke otoritas penyelamat.

Berdasarkan konvensi yang berlaku, seorang pilot atau pelaut yang sedang dalam keadaan darurat perlu mengulangi kode tersebut sebanyak tiga kali berturut-turut untuk memperoleh respons tanggap darurat.

"Mayday, Mayday, Mayday!" begitu aturannya.

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Pesawat Air India Jatuh dalam 30 Detik? Pakar Ungkap 4 Dugaannya

Asal-usul kode Mayday

Kata "Mayday" kali pertama digunakan sebagai panggilan darurat setelah dicetuskan oleh petugas radio di Bandara Croydon, Inggris, Frederick Stanley Mockford pada 1920.

Istilah ini menggantikan kode SOS, yakni panggilan darurat lain yang diakui secara internasional untuk meminta bantuan.

Kode ini muncul ketika komunikasi sebagian besar bersifat telegraf dan kode morse. Menurut banyak komunitas, SOS merupakan kode yang mudah dipahami.

Namun, ketika suara digunakan untuk berkomunikasi di pesawat terbang, ada risiko terjadi salah arti, seperti dikutip dari The News Minute.

Disebutkan bahwa huruf "S" dalam SOS berpotensi terdengar seperti huruf "F".

Oleh sebab itu, seorang petugas diminta untuk menciptakan istilah baru. Orang itu adalah Frederick Stanley Mockford.

Dia menemukan kata "Mayday" yang merupakan turunan dari frasa bahasa Perancis "m'aidez" yang memiliki arti "tolong saya!".

Istilah itu kemudian digunakan sebanyak 3 kali agar lebih jelas, "Mayday, mayday, mayday!"

Baca juga: Keluarga Korban Air India Serahkan Sampel DNA: Kami Bahkan Belum Sempat Menangis

Cara kerja sinyal Mayday

Dilansir dari Globe Air, sinyal "Mayday" dikirimkan melalui komunikasi radio pada frekuensi darurat khusus yang memungkinkan pilot atau pelaut untuk memberi tahu kontrol lalu lintas udara (ATC), otoritas maritim, atau kapal terdekat tentang situasi darurat.

Sinyal ini menandakan kondisi darurat yang kritis dan mengancam jiwa sehingga membutuhkan bantuan sesegera mungkin.

Ketika kode "Mayday" disampaikan, semua komunikasi radio yang tidak mendesak harus dihentikan dan ATC wajib memberikan prioritas utama pada panggilan darurat.

Respons yang cepat dan terkoordinasi sangat penting untuk mengurangi risiko dan memastikan keselamatan mereka yang terlibat.

Selain itu, pilot juga perlu membagikan informasi penting, seperti tanda panggilan pesawat, lokasi saat ini, jenis keadaan darurat, jumlah orang di dalam pesawat, dan kebutuhan khusus apa pun supaya mendapat respons penyelamatan yang cepat dan efektif.

Baca juga: Kata-kata Terakhir Pilot Air India Sebelum Pesawat Jatuh di Permukiman Ahmedabad

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi